Mesin 4 silinder segaris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
 
Baris 27:
Kebanyakan mesin 4 silinder segaris di bawah kapasitas 2.0L masih bisa menoleransi getaran ini. Untuk mobil dengan kapasitas di atas 2.0L, kebanyakan pabrikan sudah menggunakan [[poros pengimbang]] (''balance shaft'') untuk menghilangkan getaran ini. Dari sistem yang ditemukan oleh Dr. [[Frederick W. Lanchester]] tahun 1911 dan mulai dipopulerkan [[Mitsubishi Motors]] tahun 1970an, sebuah mesin 4 segaris menggunakan 2 balance shafts yang berotasi dengan arah yang berlawanan pada 2 kali kecepatan crankshaft untuk mengimbangi perbedaan kecepatan di piston.<ref>Nunney, 42-44</ref>
 
Meskpun begitu, pada mobil-mobil lawas juga ditemukan adanya mesin berkapasitas lebih dari 2.0L tetapi tidak memakai balance shaft, seperti [[Citroën DS|Citroën DS 23]] yang berkapasitas 2.3L, [[Austin-Healey 100]] 1948 berkapasitas 2.7L, [[Ford Model A (1927)]] berkapasitas 3.3L, dan [[Mesin GM Iron Duke]] berkapsitas 2.5L yang banyak digunakan di mobil dan truk Amerika. Mesin-mesin ini masih menghasilkan tenaga kecil meskipun kapasitasnya cukup besar. <ref>Nunney, 40-44.</ref>
 
Mesin 4 silinder juga bermasalah dengan kehalusan mesinnya. Di mesin dengan silinder yang lebih banyak, tingkat kehalusannya bisa lebih baik. Oleh dari itu, biasanya mobil dengan enam atau 8 silinder dipakai di mobil-mobil mewah.