Akane Yamaguchi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Insfungram (bicara | kontrib)
Nama club dari Akane Yamaguchi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Insfungram (bicara | kontrib)
Perjalanan karir Akane Yamaguchi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 59:
{{nihongo|'''Akane Yamaguchi'''|山口 茜|Yamaguchi Akane| lahir 6 Juni 1997 di [[Katsuyama, Fukui|Katsuyama]], [[Prefektur Fukui]]}} adalah pemain bulu tangkis sektor tunggal putri [[Jepang]]. Dia juga merupakan salah satu anggota dari klub Kumamoto Saishunkan.<ref>{{cite web |title=山口 茜 |url=http://www.saishunkan-badminton.jp/archives/member/2323|website=www.saishunkan-badminton.jp |publisher=くまもと再春館製薬所バドミントンチーム |accessdate=31 March 2018}}</ref>
 
== ier ==
{{Empty section|date=Maret 2017}}
Karir<br />Yamaguchi adalah salah satu remaja ajaib Jepang yang diprediksi oleh banyak orang sebagai pesaing tunggal putri elit masa depan. Dia mencapai final Kejuaraan Dunia Junior BWF tiga tahun berturut-turut, memenangkan perak di Kejuaraan Dunia Junior BWF 2012 di Chiba, Jepang dan memenangkan emas dua kali, sekali di Kejuaraan Dunia Junior BWF 2013 di Bangkok, Thailand dan sekali di Kejuaraan Dunia Junior BWF 2014 di Alor Setar, Malaysia.
 
Pada usia 16 tahun dan 3 bulan, Yamaguchi menjadi pemain termuda yang pernah memenangkan turnamen BWF Super Series dengan mengalahkan rekan senegaranya Shizuka Uchida di final 2013 Japan Super Series. Ini juga pertama kalinya seorang wanita Jepang memenangkan acara rumah di single wanita di Jepang Terbuka. Ini adalah kemenangan Jepang Terbuka pertama yang bersejarah bagi negara asal.
 
Pada 2016, Yamaguchi memenangkan gelar Super Series keduanya di Korea Open, mengalahkan Sung Ji Hyun, unggulan ke-5. Dia mengikuti ini dengan kemenangan di Denmark Terbuka yang diadakan di Odense, membuatnya hanya pemain tunggal wanita non-Cina ketiga yang memenangkan dua super series berturut-turut. Satu-satunya pemain non-Cina lainnya yang melakukannya adalah Tai Tzu Ying, Ratchanok Intanon, dan Tine Baun.
 
Dalam perjalanannya menuju kemenangan di Denmark, ia juga mengalahkan juara dunia ganda dan peraih medali emas olimpiade Carolina Marin dalam tiga set pertandingan serta rekan setimnya Nozomi Okuhara, yang belum pernah dikalahkannya sebelum pertandingan Olimpiade.
 
Pada 19 April 2018, ia membuat sejarah lain untuk menjadi pemain Jepang pertama yang mencapai peringkat 1 dunia dalam disiplin tunggal.
 
<br />