Kabupaten Buton Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 120.188.38.224 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian
Angayubagia (bicara | kontrib)
update pemerintahan dan merapikan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 16:
|foto=
| dauref =
| dasar hukum= UU No. 15 Tahun 2014
| tanggal= 24 Juli 2014
| kepala daerah= [[Bupati]]
Baris 25:
'''Kabupaten Buton Tengah''' atau disingkat '''Buteng''' merupakan salah satu kabupaten di [[Provinsi Sulawesi Tenggara]]. Ibukotanya berada di Labungkari, Kecamatan Lakudo. Buton Tengah merupakan hasil pemerkaran dari [[Kabupaten Buton]] yang disahkan pada pertengahan tahun 2014 bersama [[Kabupaten Buton Selatan]] dan [[Kabupaten Muna Barat]]. Ketiga daerah otonomi baru tersebut disahkan menjelang akhir kepengurusan DPR RI periode 2009-2014 <ref>{{cite web|url=http://sapa.kemendagri.go.id/berita/detil/261#.U-iU4CKuM74 |date=2014-06-26|accessdate=2014-08-11|title= DPR Sahkan RUU Pembentukan Kabupaten Baru}}</ref>. Salah satu alasan pemekaran wilayah ini adalah karena permasalahan akses. Seluruh wilayah Buton Tengah tidak berada di [[Pulau Buton]], sedangkan ibukota Kabupaten Buton berada di Pasarwajo. Pelayanan dan kontrol membutuhkan biaya dan waktu yang panjang karena harus melewati laut menuju [[Kota Baubau]], lalu dilanjutkan perjalanan darat menuju Pasarwajo di ujung timur Pulau Buton <ref>{{cite web|url=http://www.parlemen.net/articles/2014/06/25/naskah-rancangan-undang-undang-tentang-pembentukan-kabupaten-buton-tengah-di |date=2014-06-25|accessdate=2014-08-11|title= Naskah Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten Buton Tengah di Provinsi Sulawesi Tenggara}}</ref>.
 
== Sejarah Singkat ==
Daerah Buton Tengah merupakan bekas wilayah Kerajaan dan [[Kesultanan Buton]] yang telah eksis sejak zaman dulu. Pada masa pemerintahan Raja Buton ke-6 dan juga Sultan Buton ke-1 bernama Murhum, rakyat Gu dan Mawasangka diriwayatkan patuh dan setia kepadanya. Ikatan emosional Gu dan Mawasangaka terhadap Buton semakin kuat setelah Murhum berhasil membela negeri mereka. Ketika kembali ke Buton, Murhum turut membawa “syara-pancana” dan kemudian Gu dan Mawasangka diberinya nama “Paincana” selaku tanda kemenangan Murhum. Nama ini kemudian lekat untuk menggambarkan kedua etnis di Buton Tengah tersebut dengan sebutan pancana atau pancano <ref name="Zahari AM 1977">Zahari AM. 1977. Sejarah dan Adat Fiy Darul Butuni (Buton) I. Jakarta (ID): Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan</ref>.<br />
Keberadaan Buton Tengah juga tertuang pada Undang-Undang Murtabat Tujuh (sekitar tahun 1610), yakni undang-undang Kesultanan Buton pada masa Sultan Buton ke-4, La Elangi (Sultan Dayanu Ikhsanuddin). Disebutkan bahwa Kesultanan Buton terdiri atas 72 kadie yang diduduki oleh 30 menteri dan 40 bobato. Sedangkan sisanya menandakan kaum yang memegang pemerintahan di pusat. Dari 70 bagian tersebut dibagi lagi menjadi dua bagian besar yakni Pale Matanayo dan Pale Sukanayo. Lakina Lakudo, mengepalai wilayah Kadolo, Lawa, Tangana-lipu, Tongkuno, Gu, Wongko Lakudo, dan Wanepa-nepa (Distrik Gu). Lakina Bombonawulu menduduki wilayah Bombonawulu-kota, Rahia, Wakea-kea, Uncume, Wongko-bombonawulu (Distrik Gu). Kedua lakina tersebut merupakan kadie di wilayah Pale Matanayo <ref name="Zahari AM 1977"/>.<br />
Baris 31:
Dalam undang-undang kesultanan juga disebutkan Tamburu Limaanguana. Tamburu Limaanguana yaitu pasukan kehormatan sultan yang terdiri atas lima kelompok yang masing-masing kelompok memiliki nama sendiri-sendiri, salah satunya Mawasangka <ref name="Zahari AM 1977"/>.
 
== Keadaan WilayahGeografi ==
=== Batas wilayah ===
Wilayah Kabupaten Buton Tengah berbatasan dengan:
 
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Muna]] dan [[Kabupaten Bombana]]
|selatan = [[Laut Flores]]
|barat = [[Teluk Bone]]
|timur = [[Selat Buton]]
}}
 
== Pemerintahan ==
=== PemerintahanDaftar DaerahBupati ===
{{utama|Daftar Bupati Buton Tengah}}
Wilayah Kabupaten Buton Tengah terdiri dari 7 kecamatan, yaitu:
{{:Daftar Bupati Buton Tengah}}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buton Tengah}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buton Tengah}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Buton Tengah}}
Wilayah Kabupaten Buton Tengah terdiri dari 7 kecamatan, yaitu:
# [[Lakudo, Buton|Kecamatan Lakudo]]
# [[Gu, Buton|Kecamatan Gu]]
Baris 53 ⟶ 61:
# [[Talaga Raya, Buton|Kecamatan Talaga Raya]]
 
=== Lambang Daerah ===
 
Dari setiap warna memiliki arti yang berbeda. Biru melambangkan kewibawaan, kemenangan dan masa depan yang cerah. Putih sebagai tanda kesucian hati, niat yang tulus dan rasa keadilan. Kuning tanda semangat kerja, belajar, berusaha, dan kemapanan. Hijau bermakna kemakmuran dan semangat religius. Hitam bertanda loyalitas, pengayom dan demokratis, serta merah wujud keberanian, rela berkorban, dan semangat kepahlawanan.<ref name="kendarinews.com">Sahdar M. 2014. Ikan dan Mete Jadi Lambang Buteng. http://kendarinews.com/content/view/13826/437/#sthash.S5VaEWXz.dpuf. Di akses pada tanggal 19 November 2014</ref>.<br />
unsur-unsur lambang seperti bentuk perisai berupa ''jao-jaonga'' sebagai bingkai lambang merefleksikan daya tahan, keteguhan, keamanan, dan ketentraman masyarakat Buteng. Laut bermakna karakteristik masyarakat Buteng yang religius. Gunung mencerminkan kondisi geografis wilayah Buteng, sekaligus melambangkan tekad, kegigihan dan keuletan masyarakat <ref name="kendarinews.com"/>.<br />
Baris 61 ⟶ 68:
Lalu, jumlah 24 bulir padi dan jumlah 7 bunga kapas melambangkan tanggal dan bulan terbentuknya Buton pada 24 Juli 2014 Makna adanya frasa Kabupaten Buteng dalam pita putih sebagai Buteng merupakan Daerah Otonomi Baru (DOB) <ref name="kendarinews.com"/>.
 
== Sosial dan KependudukanDemografi ==
=== Penduduk ===
Sebagaimana halnya wilayah-wilayah lain bekas Kerajaan dan Kesultanan Buton, etnis di Buton Tengah juga beragam. Sampai saat ini para ahli belum mendapatkan kesepakatan berapa banyak sesungguhnya etnis yang ada di Buton. Namun jika melihat kelompok besarnya, di Buton Tengah didiami oleh penduduk dari etnis Buton-Gulamasta (Pancana), Moronene-Kabaena, Bajo, Muna, dan Wolio.
Baris 88 ⟶ 95:
=== Pariwisata ===
Dari sektor pariwisata, beberapa objek wisata baik wisata alam, sejarah maupun budaya menjadi daya tarik tersendiri.
 
Dari sektor wisata sejarah kita dapat menemukan berbagai benteng peninggalan kesultanan Buton, seperti Benteng Kota Bombonawulu, Benteng Wasilomata, Benteng Gumanano dan lain sebagainya.
 
Dari segi wisata alam didaerah ini bisa ditemui berbagai pantai berpasir putih bersih, seperti [[Pantai Mutiara]], Pantai Katembe, Pantai Lamena, dan masih banyak lagi.
 
Salah satu pantai terkenal di Daerah ini yakni [[Pantai Mutiara]] yang berada di [[Gumanano, Mawasangka, Buton Tengah|Desa Gumanano Kecamatan Mawasangka]].
 
Untuk wisata budaya kita dapat menemukan kampung yang memegang teguh budayanya yakni kampung wasilomata yang berada di [[Mawasangka, Buton Tengah|Kecamatan Mawasangka]]. Hampir seluruh rumah didaerah ini memiliki bentuk yang nyaris serupa.
 
== Transportasi ==
 
=== Aksesibilitas ===
Kabupaten Buton Tengah menjadi salah satu daerah pengubung antara [[Kota Baubau]], [[Kabupaten Muna]], dan [[Kabupaten Bombana]]. Kabupaten Buton Tengah dapat diakses dengan cara:
 
Kabupaten Buton Tengah dapat diakses dengan cara:
 
* Melalui [[laut]] dengan menggunakan [[kapal]] laut PELNI.
* Melalui [[laut]] dengan menggunakan [[kapal]] fery dari Baubau.
Baris 126 ⟶ 125:
* {{id}} [http://www.ozzonradio.com/ Ozzon Radio 105,30 FM]
* {{id}} [http://www.zonasultra.com/ Great Buton, Informasi Pariwisata Buton Raya]
 
{{Kabupaten Buton Tengah}}
{{Buton}}