Kabupaten Enrekang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Bocah Sableng1 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
Tag: Pengembalian
Angayubagia (bicara | kontrib)
update pemerintahan dan merapikan sub bab
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1:
{{dati2
{{dati2|nama=Kabupaten Enrekang<br>{{bugi|ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨕᨙᨋᨛᨀ}}
|propinsi=[[Sulawesi Selatan]]
|ibukota=Kota [[Enrekang, Enrekang|Enrekang]]
|luas=± 1.786.01 Km²
|penduduk=190579
| penduduktahun=
|kepadatan=-
|kecamatan= 12
Baris 19 ⟶ 20:
|nama kepala daerah=Drs. H. Muslimin Bando M.Pd
|web=http://www.enrekangkab.go.id/
| dau = Rp. 436.542.180.000.-
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Hangbrug bij Enrekang TMnr 60037453.jpg|300px|jmpl|Jembatan gantung di Enrekang pada masa [[Hindia Belanda]]]]
'''Kabupaten Enrekang''' adalah salah satu [[Daerah Tingkat II]] di [[provinsi]] [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota]] [[kabupaten]] ini terletak di Kota [[Enrekang]]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.786,01&nbsp;km² dan berpenduduk sebanyak ± 190.579 jiwa.
 
'''Kabupaten Enrekang''' adalah salah satu [[Daerah Tingkat IIkabupaten]] di [[provinsi]] [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota]] [[kabupaten]] ini terletak di Kota [[Enrekang]]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.786,01&nbsp;km² dan berpenduduk sebanyak ± 190.579 jiwa.
== Sejarah ==
Sejak abad XIV, daerah ini disebut MASSENREMPULU' yang artinya meminggir gunung atau menyusur gunung, sedangkan sebutan Enrekang dari ENDEG yang artinya NAIK DARI atau PANJAT dan dari sinilah asal mulanya sebutan ENDEKAN. Masih ada arti versi lain yang dalam pengertian umum sampai saat ini bahkan dalam Adminsitrasi Pemerintahan telah dikenal dengan nama “ENREKANG” versi Bugis sehingga jika dikatakan bahwa Daerah Kabupaten Enrekang adalah daerah pegunungan sudah mendekati kepastian, sebab jelas bahwa Kabupaten Enrekang terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit sambung-menyambung mengambil ± 85% dari seluruh luas wilayah sekitar 1.786.01 Km².
 
== Sejarah ==
Menurut sejarah, pada mulanya Kabupaten Enrekang merupakan suatu kerajaan besar yang bernama MALEPONG BULAN, kemudian kerajaan ini bersifat MANURUNG dengan sebuah federasi yang menggabungkan 7 kawasan/kerajaan yang lebih dikenal dengan federasi ”PITUE MASSENREMPULU”, yaitu:
Sejak abad XIV, daerah ini disebut MASSENREMPULU''Massenrempulu'' yang artinya meminggir gunung atau menyusur gunung, sedangkan sebutan Enrekang dari ENDEG''Endeg'' yang artinya NAIK''Naik DARIDari'' atau PANJAT''Panjat'' dan dari sinilah asal mulanya sebutan ENDEKAN''Endekan''. Masih ada arti versi lain yang dalam pengertian umum sampai saat ini bahkan dalam Adminsitrasi Pemerintahan telah dikenal dengan nama “ENREKANG” versi Bugis sehingga jika dikatakan bahwa Daerah Kabupaten Enrekang adalah daerah pegunungan sudah mendekati kepastian, sebab jelas bahwa Kabupaten Enrekang terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit sambung-menyambung mengambil ± 85% dari seluruh luas wilayah sekitar 1.786.01 Km².
 
Menurut sejarah, padaPada mulanya Kabupaten Enrekang merupakan suatu kerajaan besar yang bernama MALEPONG''Malepong BULAN,Bulan''. Kerajaan ini kemudian bersifat ''Manurung'' (terdiri dari kerajaan-kerajaan iniyang bersifatlebih MANURUNGkecil) dengan sebuah federasi yang menggabungkan 7 kawasan/kerajaan yang lebih dikenal dengan federasi ”PITUE''"Pitue MASSENREMPULU”Massenrempulu"'', yaitu:
# Kerajaan Endekan yang dipimpin oleh Arung/Puang Endekan
# Kerajaan Kassa yang dipimpin oleh Arung Kassa'
Baris 43 ⟶ 44:
 
Beberapa bentuk pemerintahan di wilayah Massenrempulu' pada masa itu, yakni:
 
1. Kerajaan-kerajaan di Massenrempulu' pada Zaman penjajahan Belanda secara administrasi Belanda berubah menjadi ''Landshcap''. Tiap ''Landschap'' dipimpin oleh seorang Arung (''Zelftbesteur'') dan dibantu oleh Sulewatang dan Pabbicara /Arung Lili, tetapi kebijaksanaan tetap ditangan Belanda sebagai ''Kontroleur''. Federasi Lima Massenrempulu' kemudian menjadi: Buntu Batu, Malua, Alla'(Tallu Batu Papan/Duri), Enrekang (Endekan) dan Maiwa. Pada tahun 1912 sampai dengan 1941 berubah lagi menjadi ''Onder Afdeling'' Enrekang yang dikepalai oleh seorang ''Kontroleur'' (Tuan Petoro).
 
2. Pada zaman pendudukan Jepang (1941–1945), ''Onder Afdeling'' Enrekang berubah nama menjadi ''Kanrikan''. Pemerintahan dikepalai oleh seorang ''Bunkem Kanrikan''.
 
3. Dalam zaman NICA (NIT, 1946–27 Desember 1949), kawasan Massenrempulu' kembali menjadi ''Onder Afdeling'' Enrekang.
 
4. Kemudian sejak tanggal 27 Desember 1949 sampai 1960, Kawasan Massenrempulu' berubah menjadi Kewedanaan Enrekang dengan pucuk pimpinan pemerintahan disebut Kepala Pemerintahan Negeri Enrekang (KPN Enrekang) yang meliputi 5 (lima) SWAPRAJA, yakni:
 
# SWAPRAJA ENREKANG
# SWAPRAJA ALLA
Baris 70 ⟶ 66:
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Tana Toraja]]
|selatan = [[Kabupaten Sidenreng Rappang]]
|barat = [[Kabupaten Tana Toraja]] dan [[Kabupaten Pinrang]]
|timur = [[Kabupaten Luwu]]
}}
 
== Pembagian AdministratifPemerintahan ==
=== Daftar Kepala DaerahBupati ===
Berdasarkan PP No. 34 Tahun 1962 dan Undang-Undang NIT Nomor 44 Tahun 1960 Sulawesi terpecah dan sebagai pecahannya meliputi Administrasi Parepare yang lebih dikenal dengan nama Kabupaten Parepare lama, di mana kewedanaan Kabupaten Enrekang adalah merupakan salah satu daerah di antara 5 (lima) Kewedanaan lainnya. Selanjutnya dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 74 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi) atau daerah Swatantra Tingkat II (DASWATI II), maka Kabupaten Parepare lama terpecah menjadi 5 (lima) DASWATI II, yaitu:
{{utama|Daftar Bupati Enrekang}}
{{:Daftar Bupati Enrekang}}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Enrekang}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Enrekang}}
 
Berikut ini adalah daftar Pimpinan Daerah dibidang Legistalif yang pernah menjabat di Kabupaten Enrekang sampai sekarang, yaitu:
# Andi Baba Mangopo
# Abd. Rahman, Ba
# H. Arifin Ali
# Mahatmantong
# M. Jafar
# Ibrahim Taqwa
# H.M. Mien Kamase
# Jamaluddin Tanti
# M. Saleh Nurdin Agung
# H. Abd. Samad Mannan
# H.M. Ali Rahim
# H. Jk. Sawati
# Mayor Choiri
# Mayor Choiri Dan H. Achmad Anggoro
# Safruddin, SH Dan H. Achmad Anggoro
# H. Ahmad Anggoro, Safruddin, SH Dan Drs. H. Mustakim
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Enrekang}}
Berdasarkan PP No. 34 Tahun 1962 dan Undang-Undang NIT Nomor 44 Tahun 1960 Sulawesi terpecah dan sebagai pecahannya meliputi Administrasi Parepare yang lebih dikenal dengan nama Kabupaten Parepare lama, di mana kewedanaan Kabupaten Enrekang adalah merupakan salah satu daerah di antara 5 (lima) Kewedanaan lainnya. Selanjutnya dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 74 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi) atau daerah Swatantra Tingkat II (DASWATI II), maka Kabupaten Parepare lama terpecah menjadi 5 (lima) DASWATI II, yaitu:
# DASWATI II ENREKANG
# DASWATI II SIDENRENG RAPPANG
Baris 86 ⟶ 109:
 
Kelima gabungan dearah tersebut dari dulu dikenal dengan nama ''Afelling'' Parepare. Dengan terbentuknya DASWATI II Enrekang berdasarkan Undang-Undang Nomor: 29 Tahun 1959 tentang Pemerintahan Daerah, maka sebagai tindak lanjutnya pada tanggal 19 Februari 1960, H. ANDI BABBA MANGOPO dilantik sebagai Bupati yang pertama dan ditetapkan sebagai hari terbentuknya DASWATI II Enrekang atau Kabupaten Enrekang. Sehubungan dengan ditetapkannya Perda Nomor: 4, 5, 6 dan 7 tahun 2002 pada tanggal 20 Agustus 2002 tentang pembentukan 4 (empat) Kecamatan Definitif dan Perda Nomor 5 dan 6 Tahun 2006 tentang pembentukan 2 kecamatan sehingga pada saat ini di Kabupaten Enrekang telah memiliki 12 (dua belas) kecamatan yang defenitif, yaitu:
 
# [[Alla, Enrekang|Kecamatan Alla]]
# [[Anggeraja, Enrekang|Kecamatan Anggeraja]]
Baris 101 ⟶ 123:
 
Selanjutnya dari 12 (dua belas) kecamatan defenitif terdapat 112 (seratus dua belas) desa/kelurahan, yaitu 17 kelurahan dan 95 desa. Adapun jumlah penduduk Kabupaten Enrekang pada tahun 2008 berjumlah sekitar 186.810 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 93.939 jiwa dan perempuan sebanyak 92.871 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 43.062.{{fact}}
 
== Pemerintahan ==
=== Daftar Kepala Daerah ===
Pada mula terbentuknya Kabupaten Enrekang yang telah mengalami beberapa kali pergantian Bupati sampai sekarang. Pelantikan Bupati Enrekang yang pertama, yaitu pada tanggal 19 Februari 1960 ditetapkan sebagai hari terbentuknya Daerah Kabupaten Enrekang. Berikut ini adalah daftar bupati Kabupaten Enrekang yang menjabat sejak pembentukannya pada tahun 1960.
 
# Andi Babba Mangopo (1960–1963)
# Muhammad Nur (1963–1964)
# Muhammad Cahtif Lasiny (1964–1965)
# Bambang Soetresna (1965–1969)
# Abdullah Rachman, B.A (1969–1971)
# Drs. Mappatoeroen Parawansa (1971–1973)
# Mochammad Daud (1973–1978)
# H. Abdoellah Dollar, B.A (1978–1983)
# Muhammad Saleh Nurdin Agung (1983–1988)
# [[Amin Syam|Mayjend. TNI H. M. Amin Syam]] (1988–1993)
# Andi Rachman (1993–1998)
# Drs. Andi Iqbal Mustafa (1998–2003)
# Ir. H. La Tinro La Tunrung (2003–2008)
# H. Muhammad Lody Sindangan, S.H, M.Si (2008, Pelaksana Tugas)
# Ir. H. La Tinro La Tunrung (2008–2013)
# Drs. H. Muslimin Bando, M.Pd (2013–sekarang)
 
=== Daftar Ketua Legislatif ===
Berikut ini adalah daftar Pimpinan Daerah dibidang Legistalif yang pernah menjabat di Kabupaten Enrekang sampai sekarang, yaitu:
 
# Andi Baba Mangopo
# Abd. Rahman, Ba
# H. Arifin Ali
# Mahatmantong
# M. Jafar
# Ibrahim Taqwa
# H.M. Mien Kamase
# Jamaluddin Tanti
# M. Saleh Nurdin Agung
# H. Abd. Samad Mannan
# H.M. Ali Rahim
# H. Jk. Sawati
# Mayor Choiri
# Mayor Choiri Dan H. Achmad Anggoro
# Safruddin, SH Dan H. Achmad Anggoro
# H. Ahmad Anggoro, Safruddin, SH Dan Drs. H. Mustakim
 
=== Daftar Kepala Pemerintahan Negeri ===
Berikut ini adalah mantan Kepala Pemerintahan Negeri Enrekang (KPN), yaitu:
 
* Abdul Hakim
* Abdul Rahman, BA
Baris 176 ⟶ 156:
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
 
 
{{Commonscat|Enrekang Regency}}
 
{{Kabupaten Enrekang}}
{{Sulawesi Selatan}}