Perang Enam Hari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 149:
 
==== Divisi Utara Israel (El Aris) ====
Pada pagi hari tanggal 5 June, pukul 7 lebih 50 menit, divisi Israel paling utara yang terdiri atas tiga brigade di bawah komando Mayor Jenderal [[Israel Tal]], salah seorang komandan pasukan kendaraan tempur Israel yang paling terkemuka, menerobos garis perbatasan pada dua titik, yakni di seberang [[Nahal Oz]] dan di sebelah selatan [[Khan Yunis]]. Divisi ini bergerak dengan cepat tanpa sekalipun mengeluarkan tembakan demi mengejutkan pihak lawan. Pasukan yang dipimpin Israel Tal menyerang "Celah Rafah", bentangan sepanjang tujuh mil yang merupakan rute tersingkat dari tiga rute lintas Sinai menuju [[El-Qantarah el-Sharqiyya]] dan [[Terusan Suez]]. Mesir telah menempatkan empat divisi di daerah itu, diperkuat dengan ranjau-ranjau darat, gardu-gardu pertahanan, bungker-bungker bawah tanah, serta emplasemen-emplasemen senjata dan parit-parit pertahanan yang tersembunyi. Tebing pada kedua sisi jalur ini tidak dapat dilalui. Rencana Israel adalah menggempur Mesir pada titik-titik pilihan dengan barisan kendaraan tempur.<ref name="Oren178" /><!--
 
Divisi tengah yang dipimpin oleh [[Avraham Yoffe]] dan divisi selatan yang dipimpin oleh [[Ariel Sharon]], memasuki daerah Abu-Ageila-Kusseima yang sangat dilindungi oleh Mesir sehingga mengakibatkan [[Pertempuran Abu-Ageila (1967)|Pertempuran Abu-Ageila]]. Pasukan Mesir yang berada di sana terdiri dari 1 divisi militer, 1 [[batalyon]] tank perusak dan 1 regimen tank.
 
Sharon melakukan sebuah serangan yang telah direncanakan. Ia mengirim 2 dari brigadenya ke sisi utara [[Um-Katef]], yang pertama dapat menembus pertahanan [[Abu-Ageila]] ke selatan, dan yang kedua dapat memblok jalan menuju [[El Arish]] dan untuk melingkari Abu-Ageila dari timur. Pada waktu yang sama, pasukan terjun payung diturunkan di dekat bagian belakang posisi bertahan pasukan Mesir dan menghancurkan artileri yang dapat digunakan untuk membalas serangan infantri Israel. Dengan gabungan pasukan, tank, pasukan payung, infantri, artileri, dan insinyur militer yang menyerang Mesir dari depan, belakang dan sisi lainnya, pertempuran berlangsung 3 setengah hari sampai akhirnya Abu-Ageila jatuh.
 
Banyak pasukan Mesir yang tetap utuh dan terus mencoba mencegah pasukan Israel mencapai [[Terusan Suez]] atau menyerang secara tiba-tiba dalam usaha untuk mencapai kanal. Namun, ketika Menteri Pertahanan Mesir, [[Abdel Hakim Amer]] mendengar berita tentang jatuhnya [[Abu-Ageila]], ia panik dan memerintahkan seluruh pasukan di Sinai untuk mundur. Perintah ini berarti kekalahan Mesir.
 
Karena mundurnya pasukan Mesir, komandan tertinggi Israel memilih untuk tidak mengejar pasukan Mesir, namun lebih baik menyusul dan menghancurkan mereka di wilayah pegunungan di Sinai Barat. Setelah itu, dalam waktu 2 hari ([[6 Juni]] [[7 Juni]] [[1967]]), seluruh 3 divisi Israel (Sharon dan Tal diperkuat oleh brigade lapis baja) maju menuju barat dan mencapai jalan di daerah pegunungan. Divisi Sharon pertama pergi menuju selatan dan barat menuju celah Mitla. Semua pasukannya bergabung di sana dengan bagian dari divisi Yoffe, sementara pasukan lainnya memblok celah Gidi. Pasukan Tal juga berhenti di berbagai tempat.
 
Aksi blokade Israel hanya sukses di celah Gidi yang dapat direbut sebelum pasukan Mesir muncul, namun di tempat lain, pasukan Mesir dapat melewati dan menyeberangi terusan. Namun, kemenangan Israel tetaplah mengagumkan. Dalam operasi selama 4 hari, pasukan Israel menaklukkan pasukan yang paling besar dan pasukan paling bersenjata di Arab, meninggalkan beberapa tempat di Sinai terbuang dengan ratusan pembakaran atau mobil Mesir yang ditinggalkan dan persenjataan militer.
 
Pada tanggal [[8 Juni]] [[1967]], Israel menyelesaikan pendudukan Sinai dengan mengirim pasukan infantri ke Ras-Sudar ([[ladang minyak]] di teluk Suez) di pantai barat semenanjung tersebut.
 
Terdapat beberapa penyebab yang membuat serangan cepat Israel menjadi mungkin untuk dilakukan, pertama, keunggulan Angkatan Udara Israel atas Mesir, kedua, Israel membuat rencana perang yang baik, dan yang ketiga, koordinasi yang kurang di antara pasukan Mesir. Hal tersebut juga menjadi elemen kemenangan di front Israel yang lainnya.<!--
 
 
 
Tal's advance was led by the [[7th Armored Brigade (Israel)|7th Armored Brigade]] under Colonel [[Shmuel Gonen]]. The Israeli plan called for the 7th Brigade to outflank Khan Yunis from the north and the 60th Armored Brigade under Colonel Menachem Aviram would advance from the south. The two brigades would link up and surround Khan Yunis, while the paratroopers would take [[Rafah]]. Gonen entrusted the breakthrough to a single battalion of his brigade.<ref name="Oren, p. 180">Oren, p. 180</ref>