Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- + ) |
||
Baris 60:
== Sejarah ==
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Temanggung yang beroperasi semenjak tahun 1969, atas prakarsa dan motor
Penggalan kata
Pada masa-masa pendirian dan saat-saat periode pertama operasional atau bisa disebut sebagai
Pada tahun 1970, Fakultas Hukum Islam (''Kulliyyat al-Qadla'') UNNU Jawa Tengah di Temanggung memperoleh status Terdaftar berdasar Surat Keputusan Direktur Direktorat Perguruan Tinggi Agama pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, dengan nomor: Dd/I/PTA/3/118/1548/1970, tanggal 24 Nopember 1970. Dua belas tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1982, FHI – UNNU Temanggung memperoleh status Diakui berdasar Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia, Nomor 27 Tahun 1982, tanggal 16 Maret 1982. Semenjak berdirinya, FHI – UNNU Temangggung berada di bawah bimbingan dan kepemimpinan K.H. Abdul Hadi Shofwan sebagai Dekan, hingga beliau wafat pada tanggal 23 Sya’ban 1408 H/1987 M. Setelah K.H. Abdul Hadi Shofwan wafat, FHI UNNU Temanggung dipimpin oleh Drs. Hasyim Affandi (Wakil Dekan II waktu itu) yang, karena kesibukan beliau sebagai pejabat negara di luar Temanggung, hanya menjalankan kepemimpinannya selama periode Tahun Akademik 1987/1988 sampai dengan 1988/1989. Paska kepemimpinan Drs. Hasyim Affandi, kepemimpinan FHI – UNNU Temanggung dilanjutkan oleh T. Suyoto Isma’il SH, yang menjabat selama periode Tahun Akademik 1988/1989 – 1993/1994. Sejalan dengan perkembangan pada waktu itu, pada Tahun Akademik 1988/1989 FHI-UNNU Temanggung berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STISNU) Temanggung, dengan status Terdaftar berdasar SK No. 219 Tahun 1988 dari Depag Pusat untuk jenjang S-.
Pada tahun 1994, berdasar hasil musyawarah antara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Temanggung dengan pihak keluarga pendiri (diwakili oleh Ibu Hj. Siti Dzalfah, isteri K.H. Abdul Hadi Sofwan), dan atas ijin Bupati Kepala Daerah Tingkat II Temanggung waktu itu, Drs. H. Sardjono SH., CN, proses perkuliahan dilaksanakan di gedung SD Negeri Temanggung II No. 03, yang kemudian disebut sebagai Kampus II STAINU Temanggung. Ijin penggunaan gedung SD Negeri Temanggung II No. 03 sebagai kampus STAINU tersebut adalah untuk masa waktu yang tidak ditetapkan batasnya. Drs. H. Sardjono SH., CN, sebagai Bupati Temanggung waktu itu, atas permintaan K. H. Cholil Asy’ari (''Rois Syuriah
Guna menjamin kelancaran, efektivitas, dan efisiensi serta kemandirian pengelolaan perguruan tinggi ini, pada tahun 1998, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Temanggung kemudian membentuk dan mendirikan lembaga atau badan otonom dalam bentuk Yayasan dengan tugas utama mengelola dan mengembangkan STAINU Temanggung ke depan sehingga menjadi sebuah universitas yang handal dan terpercaya, dengan nama Universitas Islam Nahdlatul Ulama yang disingkat UNISNU. Yayasan ini bernama Badan Pengelola Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, disingkat BP-YAPTINU, dengan Ketua Harian dipegang oleh Drs. H. Mochtar Rosyadi M. Noor.
Eksistensi Perguruan Tinggi Islam yang berada di bawah arahan dan dorongan para Ulama NU di Temanggung ini semakin kuat ketika, pada tahun 1999, kedua Program Studi yang disebutkan di atas mendapat Status DIAKUI dari Dirjen Binbaga Islam dengan SK. Nomor E/28/1999 dan Nomor E/42/1999. Status diakui ini kemudian mendapat pembaharuan dari Dirjen Binbaga Islam Nomor DJ.II/262/2002. Pada tahun 1999 itu juga STAINU Temanggung membuka program baru untuk jenjang Diploma Dua (D-2), dengan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Islam / Madrasah Ibtidaiyyah (PGSDI/MI) dan Program Studi Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak
Tahun 1999 merupakan
Pada tahun 2001, Pengurus BP-YAPTINU di bawah kepemimpinan Drs.H. Mochtar Rosyadi M. Noor ini
Tahun Akademik 2001/2002, STAINU Temanggung mulai mendiversifikasi orientasi di bidang Akademik dengan membuka program studi non-agama melalui kerjasama dengan perguruan tinggi lain. Selama dua tahun berturut-turut, yaitu pada Tahun Akademik 2001/2002 dan 2002/2003, STAINU Temanggung, bekerjasama dengan Universitas Wahid Hasyim Semarang, membuka pendaftaran bagi calon Mahasiswa untuk Fakultas Ekonomi, Fakukltas Pertanian, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Pada penghujung Tahun Akademik 2002/2003, STAINU Temanggung berencana membuka program studi baru dalam lingkup Fakultas Syari’ah, yaitu Program Studi Perbankan Syari’ah untuk jenjang Diploma III (D-3), namun karena kendala tertentu hingga sekarang belum terealisir.
Tahun Akademik 2002/2003 juga mencatat perkembangan dalam bidangoperasional dan bidang akademik. Pada Tahun Akademik
Pada Tahun Akademik 2002/2003 ruang kuliah, baik di Kampus II maupun Kampus III nyaris tidak mampu menampung jumlah kelas dan mahasiswa yang ada dan, karenanya, di awal masa jabatan ketiga Drs. H. Moch. Muchji MM sebagai Ketua, STAINU Temanggung mulai membangun satu unit gedung baru di Kampus III (peletakan Batu Pertama dilakukan oleh Drs. H. Sardjono SH., CN, Bupati Temanggung, pada tanggal 5 April 2003). Unit Gedung baru berlantai dua dengan kapasitas dua belas lokal ini mulai digunakan sebagai ruang kuliah semenjak Tahun Akademik 2004/2005. Semenjak Tahun Akademik 2004/2005 tersebut, seluruh proses perkuliahan dan kegiatan perguruan tinggi dilaksanakan di Kampus III yang dalam jangka panjang direncanakan menjadi Kampus Induk dan Terpadu bagi UNISNU Temanggung. Gedung Rektorat, Kantor Administrasi, dan Perpustakaan juga menyatundi kompleks Kampus Induk ini.
|