Aztek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Aztecbox}}
 
'''Aztek''' adalah peradaban [[Mesoamerika]] yang berkembang di kawasan tengah [[Meksiko]] pada zaman Pascaklasik sejak 1300 sampai 1521 tarikh Masehi. Masyarakat Aztek terdiri atas bermacam-macam suku bangsa yang mendiami kawasan tengah Meksiko, khususnya suku-suku bangsa penutur [[bahasa Nahuatl]] yang mendiami sebagian besar kawasan [[Mesoamerika]] sejak abad ke-14 sampai abad ke-16. Peradaban Aztek melahirkan sejumlah negara kota (''[[altepetl]]''). Beberapa di antaranya bergabung membentuk persekutuan, konfederasi politik, bahkan kekaisaran. [[Kekaisaran Aztek]] merupakan konfederasi tiga negara kota yang terbentuk pada 1427, yakni [[Tenochtitlan]] (negara kota [[Mexica|orang Mexica]] atau orang Tenochca), [[Texcoco (altepetl)|Texcoco]], dan [[Tlacopan]]. Negara kota Tlacopan sebelumnya merupakan bagian dari Kekaisaran [[TepanecTepanek]] yang berpusat di negara kota [[Azcapotzalco (altepetl)|Azcapotzalco]]. Meskipun seringkali dijadikan sebutan khusus bagi orang Mexica Tenochtitlan, istilah Aztek juga digunakan sebagai sebutan umum bagi [[Nahua|negara-negara kota dan masyarakat Nahua]] di kawasan tengah Meksiko pada zaman pra-Spanyol<ref>sebagai contoh {{harvnb|Offner|1983}}</ref> maupun pada zaman penjajahan Spanyol (1521–1821).<ref>{{harvnb|Gibson|1964}}</ref> [[#Definisi|Definisi Aztek maupun orang Aztek]] sudah lama menjadi topik bahasan ilmiah semenjak ilmuwan Jerman, [[Alexander von Humboldt]], melazimkan penggunaannya pada awal abad ke-19.<ref>{{harvnb|López Austin|2001|p=68}}</ref>
 
Sebagian besar suku bangsa di kawasan tengah Meksiko pada zaman Pascaklasik memiliki ciri-ciri asasi budaya Mesoamerika yang sama, dan sejumlah besar ciri budaya Aztek tidak dapat begitu saja disebut sebagai ciri khas orang Aztek. Dengan alasan yang sama, gagasan "peradaban Aztek" sebaiknya dipahami sebagai salah satu ruang lingkup khusus dalam peradaban umum Mesoamerika.<ref name="auto">{{harvnb|Smith|1997|pp=4–7}}</ref> Peradaban kawasan tengah Meksiko mencakup budi daya tanaman [[jagung]], penggolongan masyarakat menjadi kaum ningrat (''[[pipiltin]]'') dan rakyat jelata (''[[macehualtin]]''), [[panteon|penyembahan terhadap banyak dewa]] ([[Tezcatlipoca]], [[Tlaloc]], dan [[Quetzalcoatl]]), dan [[Kalender Aztek|sistem penanggalan]] ''[[xiuhpohualli]]'' (penanggalan 365 hari) yang disisipi sistem penanggalan ''[[tonalpohualli]]'' (penanggalan 260 hari). Yang khas dari orang Mexica Tenochtitlan adalah dewa pelindungnya yang bernama [[Huitzilopochtli]], piramida-piramida kembar, dan tembikar yang dikenal dengan sebutan Aztek I sampai IV.{{sfn|Minc|2017}}
 
Semenjak abad ke-13, [[Lembah Meksiko]] sudah menjadi pusat populasi yang padat dan pusat pertumbuhan negara-negara kota. Orang Mexica datang belakangan ke Lembah Meksiko, dan mendirikan negara kota [[Tenochtitlan]] di [[islet|pulau-pulau kecil]] yang gersang di [[Danau Texcoco]], namun di kemudian hari menjadi suku bangsa yang paling berkuasa dalam Persekutuan Tiga Kaum Aztek atau [[Kekaisaran Aztek]]. Kekaisaran ini adalah sebuah [[negara pembayar upeti|kekaisaran pemungut upeti]] yang memperluas [[hegemoni]] politiknya sampai ke tempat-tempat yang jauh dari Lembah Meksiko dengan cara [[peperangan Aztek|menaklukkan negara-negara kota lain]] di seluruh Mesoamerika pada penghujung zaman Pascaklasik. Kekaisaran Aztek terbentuk pada 1427 sebagai persekutuan negara kota [[Tenochtitlan]], negara kota [[Texcoco (altepetl)|Texcoco]], dan negara kota [[Tlacopan]]. Ketiga negara kota ini bersekutu demi mengalahkan orang [[TepanecTepanek]] dari negara kota [[Azcapotzalco (altepetl)|Azcapotzalco]] yang menguasai [[Lembah Meksiko]]. Tak seberapa lama kemudian, Texcoco dan Tlacopan diturunkan derajatnya menjadi rekan junior dalam persekutuan, dan Tenochtitlan menjadi yang paling berkuasa. Kekaisaran ini memperluas jangkauan kekuasaannya dengan memadukan perniagaan dan penaklukan militer. Kekaisaran Aztek bukanlah sebuah kekaisaran teritorial yang mengendalikan sebuah wilayah dengan cara menempatkan garnisun-garnisun militer dalam jumlah besar di provinsi-provinsi taklukan, melainkan sebuah kekaisaran yang menguasai negara-negara kota bawahannya dengan cara membina persahabatan dengan penguasa-penguasa bawahannya melalui perkawinan antarwangsa penguasa, dan dengan cara menyebarkan ideologi kekaisaran ke negara-negara kota bawahannya.<ref>{{harvnb|Smith|1997|pp=174–75}}</ref> Negara-negara kota bawahan diwajibkan mempersembahkan upeti kepada Kaisar Aztek yang digelari ''[[tlatoani|Huey Tlatoani]]'' sebagai sebuah siasat ekonomi untuk membatasi komunikasi dan perniagaan antarnegara di sekelilingnya yang membuat negara-negara ini terpaksa bergantung pada pusat demi mendapatkan barang-barang mewah.<ref>{{harvnb|Smith|1997|pp=176–82}}</ref> Mandala kekuasaan kekaisaran ini membentang sampai jauh ke pelosok selatan Mesoamerika melalui penaklukkan negara-negara kota yang terletak di pelosok selatan sejauh [[Chiapas]] dan [[Guatemala]], serta mencakup kawasan Mesoamerika dari pesisir Samudra Pasifik sampai ke pesisir Samudra Atlantik.
 
Luas mandala kekuasaan Kekaisaran Aztek mencapai puncaknya pada 1519, menjelang kedatangan sekelompok kecil [[conquistadores]] Spanyol di bawah pimpinan [[Hernán Cortés]]. Hernán Cortés bersekutu dengan negara-negara kota yang menentang orang Mexica, khususnya para penutur bahasa Nahuatl dari negara kota [[Tlaxcala (negara Nahua)|Tlaxcalteca]] serta negara-negara kota lainnya di Lembah Meksiko, termasuk Texcoco, bekas sekutu orang Mexica dalam Persekutuan Tiga Kaum. Setelah Tenochtitlan takluk pada 13 Agustus 1521, dan Kaisar [[Cuauhtemoc]] ditangkap, bangsa Spanyol mendirikan [[Kota Meksiko]] di atas puing-puing Tenochtitlan. Dari Kota Meksiko, bangsa Spanyol melancarkan [[Kolonisasi Spanyol di Amerika|usaha penaklukan dan penyatuan suku-suku bangsa Mesoamerika]] ke dalam [[Imperium Spanyol|Kekaisaran Spanyol]]. Dengan runtuhnya tatanan Kekaisaran Aztek pada 1521, bangsa Spanyol memberdayakan negara-negara kota bekas bawahan Kekaisaran Aztek untuk memerintah masyarakat pribumi melalui kaum ningratnya masing-masing. Bangsawan-bangsawan pribumi ini bersumpah setia kepada Raja Spanyol serta memeluk agama Kristen, sekurang-kurangnya secara nominal, demi mendapatkan pengakuan sebagai bangsawan dari Raja Spanyol. Para bangsawan bertindak selaku perantara untuk menyampaikan upeti dan mengerahkan tenaga kerja demi kepentingan majikan-majikan mereka yang baru sehingga memungkinkan terbentuknya pemerintahan kolonial Spanyol.<ref>{{harvnb|Cline|2000|pp=193–197}}</ref>
Baris 18:
Sekarang ini istilah "Aztek" seringkali digunakan sebagai sebutan khusus bagi masyarakat Mexica di [[Tenochtitlan]] (lokasi [[Kota Meksiko]] sekarang ini) yang terletak di sebuah pulau di [[Danau Texcoco]]. Masyarakat Mexica Tenochtitlan sendiri menyebut diri mereka ''Mēxihcah'' ({{IPA-nah|meːˈʃiʔkaʔ}}, sebuah sebutan kesukuan yang juga digunakan oleh masyarakat [[Tlatelolco]]), ''Tenochcah'' ({{IPA-nah|teˈnot͡ʃkaʔ}}, sebutan khusus bagi orang Mexica Tenochtitlan, tidak termasuk orang Mexica Tlatelolco) atau ''Cōlhuah'' ({{IPA-nah|ˈkoːlwaʔ}}, sebutan yang mengacu pada silsilah kebangsawanan yang menjadi dasar ikatan kekerabatan antara mereka dan masyarakat [[Culhuacan (altepetl)|Culhuacan]]).{{sfn|Barlow|1949}}{{sfn|León-Portilla|2000}}<ref group=nb>{{harvnb|Smith|1997|p=4}} menulis bahwa "bagi banyak orang, istilah 'Aztek' secara khusus mengacu pada warga kota Tenochtitlan (orang Mexica), atau mungkin pula pada penduduk Lembah Meksiko, lembah di daerah tanah tinggi tempat orang Mexica dan kelompok-kelompok masyarakat Aztek lainnya bermukim. Saya yakin bahwasanya lebih masuk akal jika lingkup definisi istilah "Aztek" diperluas agar mencakup pula suku-suku bangsa dari lembah-lembah tanah tinggi di sekitarnya, selain para penghuni Lembah Meksiko. Dalam kurun waktu beberapa abad menjelang kedatangan orang-orang Spanyol pada 1519, semua suku bangsa di seluruh lembah tanah tinggi selain Lembah Meksiko ini menuturkan bahasa Nahuatl (bahasa orang Aztek), dan semuanya mengaku berasal dari negeri yang disebut Aztlan dalam mitologi mereka (Aztlan adalah cikal bakal dari istilah "Aztek", yakni sebuah label modern yang justru tidak digunakan oleh masyarakat Aztek itu sendiri)"</ref><ref group=nb>{{harvnb|Lockhart|1992|p=1}} menulis: "suku bangsa ini saya beri sebutan orang Nahua, yakni sebutan yang kadang-kadang mereka gunakan untuk menyebut diri mereka sendiri sekaligus sebutan yang kini sudah lebih lazim digunakan di Meksiko ketimbang sebutan orang Aztek. Istilah yang terakhir memiliki beberapa sejumlah kelemahan: istilah ini mengesankan adanya semacam kesatuan kebangsaan yang sesungguhnya tidak pernah ada, istilah ini mengarahkan perhatian orang pada sebuah kekaisaran dengan aneka suku bangsa yang tidak bertahan lama, istilah ini terkait khusus dengan zaman prapenaklukan Spanyol, dan menurut standar-standar kala itu, penggunaan istilah ini sebagai sebutan bagi suku-suku bangsa selain orang Mexica (warga ibu kota kekaisaran, Tenochtitlan) niscaya menjadi suatu kejanggalan bahkan jika sebutan ini kendati telah menjadi sebutan utama bagi orang Mexica, yang sesungguhnya tidaklah demikian"</ref>
 
Adakalanya istilah ini juga digunakan sebagai sebutan bagi warga di kedua kota sekutu utama Tenochtitlan, yakni [[orang Acolhua]] di [[Texcoco (altepetl)|Texcoco]], dan [[orang TepanecTepanek]] di [[Tlacopan]]. Orang Acolhua, orang TepanecTepanek, dan orang Mexica adalah suku-suku bangsa yang membentuk [[Persekutuan Tiga Kaum Aztek]]. Persekutuan ini memerintah sebuah negara yang kini seringkali disebut "Kekaisaran Aztek". Penggunaan istilah "Aztek" sebagai sebutan bagi kekaisaran yang berpusat di Tenochtitlan telah dikritik oleh [[Robert H. Barlow]] yang lebih suka menggunakan istilah "Culhua-Mexica",{{sfn|Barlow|1949}}{{sfn|Barlow|1945}} dan oleh Pedro Carrasco yang lebih suka menggunakan istilah "Kekaisaran Tenochca".{{sfn|Carrasco|1999|p=4}} Melalui tulisannya, Pedro Carrasco berpendapat bahwa "istilah Aztek tidak berguna dalam usaha memahami kerumitan suku bangsa di Meksiko kuno dan dalam usaha mengenali unsur dominan dalam entitas politik yang sedang kita kaji".{{sfn|Carrasco|1999|p=4}}
 
Dalam konteks-konteks lain, istilah "Aztek" dapat berarti semua [[Altepetl|negara kota]] berikut suku-suku bangsa penghuninya, yang memiliki banyak kesamaan sejarah dan budaya dengan orang Mexica, orang Acolhua, serta orang TepanecTepanek, dan yang seringkali juga menggunakan bahasa Nahuatl sebagai ''[[lingua franca]]''. Salah satu contohnya adalah pengunaan istilah "Aztek" dalam buku ''Law and Politics in Aztec Texcoco'' karya Jerome A. Offner.<ref>{{harvnb|Offner|1983}}</ref> Berdasarkan artian ini, "peradaban Aztek" dapat diartikan sebagai semua pola budaya yang paling lazim di antara orang-orang yang menghuni kawasan tengah [[Meksiko]] pada akhir [[kronologi Mesoamerika|kurun waktu Pascaklasik]].{{sfn|Smith|1997|p=4}} Istilah "Aztek" juga dapat diperluas hingga mencakup semua kelompok di Meksiko tengah yang masuk ke dalam mandala Kekaisaran Aztek, baik itu secara politik maupun budaya.{{sfn|Nichols|Rodríguez-Alegría|2017}}<ref group=nb>Para penyunting "Oxford Handbook of the Aztecs", {{harvnb|Nichols|Rodríguez-Alegría|2017|p=3}}, menulis: "Penggunaan terminologi telah berubah secara historis pada zaman Pascaklasik Akhir, dan juga telah berubah di kalangan ahli modern. Para pembaca akan melihat sendiri perbedaan-perbedaan dalam cakupan istilah yang digunakan oleh para penulis di buku panduan ini, tetapi pada umumnya penulis-penulis menggunakan istilah Aztek untuk menyebut orang-orang yang menjadi bagian dari Persekutuan Tiga Kaum pada zaman Pascaklasik Akhir. Kekaisaran dengan luas wilayah semacam itu [...] mengandung berbagai keragaman budaya, bahasa, dan sosial, dan istilah Kekaisaran Aztek sebaiknya tidak mengaburkan hal tersebut. Para ahli seringkali menggunakan istilah yang lebih spesifik, seperti Mexica atau Tenochca jika konteksnya memang sesuai, dan mereka pada umumnya juga menggunakan istilah Nahua untuk menyebut penduduk asli di Meksiko tengah [...] setelah penaklukan oleh Spanyol, seperti yang digagas oleh Lockhart (1992). Semua istilah ini menghadirkan persoalannya tersendiri, baik itu karena maknanya terlalu kabur, mengandung terlalu banyak keragaman, merupakan cap yang dipaksakan, ataupun bermasalah akibat hal lain. Kami masih belum menemukan solusi yang dapat disetujui semua orang, sehingga kami menerima sudut pandang penulis yang berbeda-beda. Kami menggunakan istilah Aztek karena saat ini istilah tersebut paling dikenal oleh para ahli maupun oleh khalayak internasional."</ref>
 
Jika digunakan untuk menjelaskan [[kelompok etnis]], maka istilah "Aztek" mengacu kepada orang-orang yang menuturkan bahasa Nahuatl di Meksiko tengah pada zaman Pascaklasik berdasarkan [[kronologi Mesoamerika]], khususnya orang Mexica, yakni kelompok etnis yang telah mendirikan sebuah mandala yang berpusat di Tenochtitlan. Istilah ini juga dapat mengacu kepada kelompok etnis yang terkait dengan Kekaisaran Aztek, seperti Acolhua, TepanecTepanek, dan kelompok-kelompok lainnya yang berada di wilayah kekaisaran. [[Charles Gibson (sejarawan)|Charles Gibson]] menyebutkan nama kelompok-kelompok di Meksiko tengah yang masuk ke dalam cakupan kajiannya yang berjudul ''The Aztecs Under Spanish Rule'' (1964). Kelompok-kelompok tersebut meliputi Culhuaque, Cuitlahuaque, Mixquica, Xochimilca, Chalca, TepanecaTepanek, Acolhuaque, dan Mexica.<ref>{{harvnb|Gibson|1964|pp=9–21}}</ref>
 
Pada zaman dahulu, istilah ini umumnya berlaku untuk semua kelompok etnis yang menuturkan bahasa Nahuatl, dan bahasa tersebut juga sebelumnya dijuluki "bahasa Aztek". Berdasarkan terminologi modern, kelompok etnis ini disebut [[suku Nahua]].{{sfn|Lockhart|1992|p=1}}{{sfn|Smith|1997|p=2}} Sementara itu, dalam ilmu [[linguistik]], istilah "Aztek" masih digunakan untuk menyebut salah satu cabang [[rumpun bahasa Uto-Aztek]] (kadang-kadang juga disebut rumpun bahasa Yuto-Nahua) yang meliputi bahasa Nahuatl dan kerabat-kerabat terdekatnya, [[bahasa Pochutec]] dan [[bahasa Pipil|Pipil]].{{sfn|Campbell|1997|p=134}}
Baris 42:
 
=== Migrasi Mexica dan pendirian Tenochtitlan ===
Orang-orang Mexica telah menggambarkan sejarah ketibaan mereka di Lembah Meksiko, seperti yang tercatat dalam sumber-sumber etnosejarah dari zaman penjajahan. Etnonim Aztek (Nahuatl: ''Aztecah'') berarti "orang dari [[Aztlan]]". Aztlan diyakini merupakan tempat asal mereka di utara. Maka dari itu, istilah ini berlaku untuk semua orang yang menyatakan dirinya sebagai keturunan orang-orang yang berasal dari tempat tersebut. Kisah migrasi suku Mexica menceritakan bagaimana mereka berkelana dengan suku-suku lain, termasuk [[Tlaxcala (altepetl)|Tlaxcalteca]], [[TepanecTepanek]]a, dan [[Acolhua]], tetapi pada akhirnya dewa Huitzilopochtli memerintahkan kepada mereka untuk memisahkan diri dari suku-suku Aztek lainnya dan mengambil nama "Mexica".{{sfn|Smith|1984}} Pada saat ketibaan mereka, sudah banyak negara kota Aztek di wilayah tersebut. Beberapa di antaranya yang paling kuat adalah [[Culhuacán (altepetl)|Colhuacan]] di selatan dan [[Azcapotzalco (altepetl)|Azcapotzalco]] di barat. Suku [[TepanecTepanek]]a di Azcapotzalco kemudian mengusir orang-orang Mexica dari Chapultepec. Pada tahun 1299, seorang penguasa Colhuaca yang bernama Cocoxtli mengizinkan suku Mexica menetap di wilayah yang tandus di Tizapan. Di tempat tersebut, mereka berasimilasi dalam budaya Culhuaca.{{sfn|Smith|1984|p=173}} Garis keturunan bangsawan Colhuaca dapat ditilik kembali ke negara kota Tula yang legendaris. Melalui pernikahan dengan keluarga-keluarga Colhua, orang Mexica dapat membuat klaim yang sama. Setelah sempat tinggal di Colhuacan, suku Mexica lagi-lagi diusir dan mereka terpaksa mengembara.{{sfn|Smith|1997|pages=44-45}}
 
Menurut legenda Aztek, pada tahun 1323, orang-orang Mexica melihat penampakan [[elang]] yang bertengger di atas [[Opuntia|kaktus nopal]] dan sedang memakan seekor ular. Penampakan ini menggenapi nubuat bahwa mereka akan mendirikan permukiman merema di tempat tersebut. Maka didirikanlah kota [[Tenochtitlan]] di sebuah pulau kecil yang berawa-rawa di Danau Texcoco. Tahun 1325 biasanya dianggap sebagai tahun pendirian kota tersebut. Pada tahun 1376, keluarga kerajaan Mexica juga didirikan setelah [[Acamapichtli]] (anak dari ayah seorang Mexica dan ibu seorang Colhua) terpilih sebagai ''[[Huey Tlatoani]]'' yang pertama di kota Tenochtitlan.{{sfn|Townsend|2009|pp=60–62}}
Baris 58:
==== Motecuzoma I Ilhuicamina ====
[[Berkas:Moctezuma_I,_the_Fifth_Aztec_King.png|jmpl|kiri|upright=1|Penobatan Motecuzuma I, gambar berasal dari ''Kodeks Tovar'']]
Pada tahun 1440, [[Moctezuma I|Motecuzoma I Ilhuicamina]]<ref group=nb>Nama "Motecuzoma" yang digunakan di artikel ini memiliki berbagai macam ejaan akibat perubahan yang disebabkan oleh penutur bahasa Inggris dan Spanyol, dan juga akibat penggunaan sistem [[ortografi]] yang berbeda untuk menulis kata-kata dalam bahasa Nahuatl. Dalam bahasa Inggris, awalnya "Montezuma" merupakan nama yang paling sering digunakan, tetapi kini sudah banyak digantikan oleh ejaan "motecuhzoma" dan "moteuczoma". Dalam bahasa Spanyol, istilah "moctezuma" (yang membalik urutan t dan k) adalah nama yang paling sering digunakan dan juga merupakan nama belakang yang lazim ditemui di Meksiko, tetapi kini juga sudah banyak digantikan oleh nama yang sesuai dengan nama aslinya dalam bahasa Nahuatl, yakni "motecuzoma". Dalam bahasa Nahuatl, nama ini dibaca /motekʷso:ma/, yang berarti "ia terlihat muram seperti seorang penguasa" ({{harvnb|Hajovsky|2015|pages=ix, 147:n#3}}).</ref> (secara harfiah berarti "ia terlihat muram seperti seorang penguasa" atau "ia menembak ke langit"<ref group=nb>{{harvnb|Gillespie|1989}} berpendapat bahwa nama "Motecuzoma" ditambahkan belakangan agar dapat disamakan dengan Motecuzoma pada zaman berikutnya, dan mungkin nama asli Motecuzoma yang pertama adalah "Ilhuicamina".</ref>) terpilih sebagai tlatoani. Ia adalah putra Huitzilihhuitl dan saudara kandung Chimalpopoca. Ia pernah menjadi pemimpin perang yang mengabdi untuk pamannya, Itzcoatl, selama perang melawan TepanecTepanek. Setiap kali tlatoani baru mulai berkuasa di negara kota yang dominan, seringkali kota-kota yang sebelumnya telah ditundukkan mulai membangkang dan menolak membayarkan upeti. Maka dari itu, tlatoani memulai masa kekuasaan mereka dengan mengobarkan "perang penobatan", seringkali melawan bawahan-bawahan yang berani memberontak, tetapi kadang-kadang juga untuk menunjukkan keandalan mereka dengan menaklukkan wilayah baru. Motecuzoma mencobai kota-kota di sekitaran lembah Meksiko dengan meminta pengiriman tenaga kerja untuk memperbesar Templo Mayor. Hanya kota Chalco yang berani menentang perintah sang tlatoani, dan permusuhan antara kota Chalco dan Tenochtitlan berlangsung hingga dasawarsa 1450-an.{{sfn|Smith|1997|p=51}}{{sfn|Hassig|1988|pages=158-159}} Motecuzoma lalu menaklukkan kembali kota-kota di lembah Morelos dan Guerrero, dan kemudian juga menaklukkan wilayah baru di wilayah Huaxtec di [[Veracruz]] utara dan wilayah Mixtec di [[Coixtlahuaca]] dan sebagian besar wilayah [[Oaxaca]]. Ia juga merambah ke wilayah Veracruz tengah dan selatan dengan menaklukkan Cosamalopan, Ahuilizapan, dan Cuetlaxtlan.{{sfn|Hassig|1988|pages=161-162}} Pada masa ini, negara kota Tlaxcala, Cholula, dan Huexotzinco menjadi pesaing utama Tenochtitlan, dan mereka mengirim pasukan ke kota-kota yang diserang oleh Tenochtitlan. Maka dari itu, Motecuzoma melancarkan perang berskala kecil terhadap ketiga kota tersebut. Perang ini disebut "[[Perang bunga|Perang Bunga]]" (Nahuatl: ''xochiyaoyotl''), dan tujuannya mungkin adalah untuk membuat mereka lelah berperang.{{sfn|Townsend|2009|pp=91–98}}{{sfn|Smith|1997|p=51-53}}
 
Motecuzoma juga memperkuat struktur politik Persekutuan Tiga Kaum Aztek. Saudaranya, [[Tlacaelel]], berperan sebagai penasihat utamanya (Nahuatl: ''Cihuacoatl'') sekaligus sebagai tokoh yang memrakarsai reformasi-reformasi politik, mengukuhkan kekuasaan golongan bangsawan (Nahuatl: ''pipiltin''), memberlakukan sejumlah undang-undang, serta memulai praktik yang mengizinkan penguasa di wilayah yang baru saja ditaklukan untuk tetap berada di tampuk kekuasaan asalkan ia menyatakan kesetiaannya kepada tlatoani Mexica.{{sfn|Smith|1997|pages=52-53}}{{sfn|Carrasco|1999|pages=404-407}}{{sfn|Townsend|2009|pp=91–98}}