Arif Rahman Hakim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 14057866 oleh 103.21.228.102 (bicara)
Tag: Pembatalan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 40:
"‎KAMI/KAPPI yang menyerbu Sekretariat Negara sama sekali tidak ditembak dan mereka hanya saya perintahkan menghentikan aksi kerusuhan dan meninggalkan kompeks itu. Mereka juga hendak menemui presiden, tapi saya tolak karena ada prosedurnya," kata mantan Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa Maulwi Saelan.
 
Diceritakan Maulwi, saat pelantikan Kabinet 100 Menteri, sekitar pukul 09.30 WIB Maulwi berada di sekitar posko [[Istana Negara]] memantau demonstrasi KAMI/KAPPI. Tiba-tiba terdengar di radio posko bahwa di [[Lapangan Banteng]] terjadi insiden antara demonstran dan petugas patroli garnisun karena demonstran berusa merusak [[Tugu Pembebasan Irian Barat]] yang dibangun di tengah lapangan. 
 
Seorang‎ demonstran tertembak personil patroli garnisun. Ia langsung dilarikan ke RSUP Gatot Mangunkusumo. Siaran radio menyebut nama mahasiswa itu bernama Arief Rahman Hakim.
Baris 50:
Mendengar teriakan demonstran, Komandan Kawal Istana Batalyon II KKO Kapten Hidrosin mengumpulkan pasukan dan seluruh senjata mereka untuk diperiksa.
 
"Dalam pemeriksaan yang teliti, tidak terdapat satu pun senjata dari anggota-anggota yang bertugas yang mengeluarkan tembakan. Laras senjata semuanya bersih," kata Maulwi. 
 
Pada 1967 (setahun setelah kejadian), setelah dipindahkan dari Tjakrabirawa kembali ke Puspom ABRI, Maulwi mendapatkan penjelasan dari beberapa anggota POM PAM V tentang demonstrasi yang terjadi di Lapangan Banteng. Penembakan Arief Rahman Hakim dalam demonstrasi itu dilakukan oleh seorang anggota POM DAM C Jaya pada waktu bertugas di Garnisun Ibu Kota.