Saint Young Men: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Periksa terjemahan dan perbarui konten.
Cleanup
Baris 195:
Pada tahun 2014, ''The Daily Dot'' melaporkan terjadinya peningkatan penggemar dari Barat dengan adanya beragam gambar berformat [[Graphics Interchange Format|GIF]] dari serial ini yang disebarkan via [[Tumblr]].<ref name=dot/>
 
Penulis komik [[Paul Gravett]] memilihnya sebagai salah satu komik terbaik Jepang tahun 2008,<ref>{{cite web | url=http://www.paulgravett.com/index.php/articles/article/pg_tips_no._24 | title=PG Tips No. 24: The Best of 2008 Part 3 - An International Perspective | author=Gravett, Paul | publisher=paulgravett.com | accessdate=05-08-2014 | archiveurl=http://web.archive.org/web/20090915193325/http://www.paulgravett.com/index.php/articles/article/pg_tips_no._24 | archivedate=15-09-2009}}</ref> sementara penulis [[Shaenon Garrity]] dan [[Jason Thompson (penulis)|Jason Thompson]] memilihnya sebagai salah satu judul yang paling diinginkan pada tahun 2010 untuk memperoleh lisensi.<ref>{{cite web | url=http://manga.about.com/od/recommendedreading/tp/2010-Comic-Con-Best-And-Worst-Manga-Panel.03.htm | title=2010 Comic-Con Best and Worst Manga Panel | author=Aoki, Deb |year=2010 | publisher=[[About.com]] | accessdate=05-08-2014}}</ref> Kritikus manga Jepang Kaoru Nagayama mencatat bahwa manga ini "menyenangkan untuk dibaca" serta memuji Arakawa karena setia menjaga semua karakter—kebaikan hati—Yesus dan Buddha yang sebenarnya bahkan ketika dihadapkan dengan kejahatan.<ref name="nhk"/> Carlo Santos dari [[Anime News Network]] mengkritik seninya dan mempertanyakan kapasitasnya untuk berkembang menjadi sesuatu yang lain daripada "Yesus dan Buddha yang bergaul, sementara orang-orang normal melakukan hal-hal memalukan pada mereka". Santos mengeluh karena berbagai perbedaan filosofis serta kepribadian Yesus dan Buddha tidak dieksplorasi. Namun Santos memuji unsur komedi dalam serial ini, mencatat kesederhanaannya dan berkata, "Kecemerlangannya tidak berasal dari secara sengaja meremehkan dua agama besar dunia, tetapi dengan menyoroti kebiasaan-kebiasaan dari dunia sekuler ketika tokoh-tokoh agama terkenal ini ditempatkan di dalamnya". Menurut dia, serial ini tidak kehilangan kapasitasnya untuk membuat pembaca tertawa seiring dengan perkembangan alurnya, tidak seperti manga lainnya.<ref name=ann/> Jolyon Baraka Thomas dari ''[[The Guardian]]'' memuji keandalan semua "lelucon visual dan permainan kata-kata" dalam serial karya Nakamura ini, dan menulis: "Cerita karyanya bukanlah suatu pengenalan terhadap doktrin-doktrin keagamaan yang menyulitkan, juga tidak menampilkan banyak penjelasan secara terang-terangan terkait peranan agama-agama dalam masyarakat zaman sekarang.".<ref name=gua>{{cite web|last=Thomas|first=Jolyon Baraka|url=https://www.theguardian.com/commentisfree/belief/2010/dec/22/jesus-buddha-japan-manga-novel|title=What would Jesus and Buddha do … on holiday?|website=[[The Guardian]]|date=22 Desember 2010|access-date=5 Agustus 2014|archive-url=https://www.webcitation.org/6TuzOl8PM|archive-date=7 November 2014|dead-url=no}}</ref>
 
=== Film ===