Aztek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 291:
Budaya dan sejarah Aztek telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses pembentukan identitas nasional Meksiko setelah kemerdekaan negara tersebut pada tahun 1821. Di Eropa pada abad ke-17 dan ke-18, orang-orang Aztek dianggap sebagai suku barbar, kejam, dan memiliki budaya rendahan.{{sfn|Keen|1971|pages=260-270}} Walaupun begitu, sebelum [[Spanyol Baru|Meksiko]] memperoleh kemerdekaan, orang-orang Spanyol yang lahir di Amerika (''criollos'') sudah menilik sejarah Aztek dalam proses pencarian simbol kebanggaan yang terpisah dari Spanyol. Para cendekiawan menggunakan [[kodeks-kodeks Aztek|tulisan-tulisan Aztek]], seperti yang dikumpulkan oleh [[Fernando de Alva Cortés Ixtlilxóchitl|Fernando de Alva Ixtlilxochitl]], serta tulisan-tulisan [[Hernando Alvarado Tezozomoc]] dan [[Chimalpahin]] untuk memahami masa lalu Meksiko berdasarkan sudut pandang penulis berlatar belakang penduduk asli. Sejarawan [David Brading|D.A. Brading]] menyatakan bahwa pencarian ini menjadi landasan "patriotisme kreol". Rohaniwan dan ilmuwan abad ke-17 [[Carlos de Sigüenza y Góngora]] berhasil memperoleh kumpulan manuskrip seorang bangsawan Texcoco yang bernama Alva Ixtlilxochitl. Tokoh Yesuit Kreol [[Francisco Javier Clavijero]] menerbitkan buku ''La Historia Antigua de México'' (1780–81) saat ia sedang berada di pengasingan di Italia akibat pengusiran orang-orang Yesuit pada tahun 1767; dalam buku tersebut, ia menelusuri sejarah Aztek dari zaman migrasi hingga masa penguasa terakhir mereka, Cuauhtemoc. Tujuannya menulis buku tersebut adalah untuk membela masa lalu Meksiko dari segala macam tuduhan yang dilayangkan oleh penulis-penulis yang sezaman dengannya, seperti Pauw, Buffon, Raynal, dan [[William Robertson (sejarawan)|William Robertson]].{{sfn|Brading|1991| pp=450-55}} Hasil penggalian arkeologi di alun-alun utama Kota Meksiko pada tahun 1790 berhasil menemukan dua pahatan batu raksasa yang terkubur tidak lama setelah kota Tenochtitlan jatuh ke tangan Spanyol. Kedua peninggalan yang berhasil ditemukan adalah batu kalender Aztek yang terkenal serta patung Coatlicue. Buku ''Descripción histórico y cronológico de las dos piedras'' karya [[Antonio de León y Gama]] yang diterbitkan pada tahun 1792 meneliti kedua peninggalan batu tersebut. Satu dasawarsa kemudian, ilmuwan Jerman [[Alexander von Humboldt]] menghabiskan waktu selama setahun di Meksiko. Salah satu buku yang ia terbitkan pada masa itu adalah ''Vues des Cordillères et monuments des peuples indigènes de l'Amérique''.{{sfn|Humboldt| 2014}} Humboldt adalah tokoh yang telah memperkenalkan Aztek kepada para ilmuwan dan khalayak di Barat.{{sfn|Quiñones Keber|1996}}
[[File:Verdadero_retrato_de_Santa_María_Virgen_de_Guadalupe.jpg|thumb|left|Perawan Guadalupe dan simbol pendirian Tenochtitlan, karya Josefus De Ribera Argomanis (1778)]]
InSehubungan thedengan realmagama, oflukisan religion,[[Perawan lateGuadalupe]] colonialdari paintingszaman ofpenjajahan themenggambarkan [[VirginBunda of GuadalupeMaria]] havemelayang examplesdi ofatas herkaktus depictednopal floatingyang abovemerupakan thebagian iconicdari nopalmitos cactuspendirian ofkota theTenochtitlan. Aztecs. [[Juan Diego]], theadalah orang Nahua toyang whomkonon themelihat apparitionpenampakan wasseperti saiditu, todan appear,ia mengaitkan Bunda Maria yang terlihat linksgelap thedengan darkmasa Virginlalu toMeksiko Mexico’spada Azteczaman pastAztek.{{sfn|Peterson|2014|pp=176, 227}}
{{multiple image
| align = right
| total_width = 500
| image1 = Bandera_del_Primer_Imperio_Mexicano.svg
| caption1 = Bendera Kekaisaran Meksiko Pertama, 1821-22
| alt1 = A flag
| caption1 = Flag of the First Mexican Empire, 1821-22
| image2 = Bandera_del_Segundo_Imperio_Mexicano_(1864-1867).svg
| caption2 = Bendera Kekaisaran Meksiko Kedua, 1864-67
| alt2 = A flag
| caption2 = Flag of the Second Mexican Empire, 1864-67
| image3 = Coat_of_arms_of_Mexico.svg
| caption3 = [[Lambang Meksiko]]
| alt3 = an drawing of an eagle with a serpent in its claw
| caption3 = Coat of Arms of Mexico
}}
KetikaSetelah [[SpanyoMeksiko Baru]]berhasil merdekameraih kemerdekaannya pada tahun 1821 dan menjadi sebuah negara monarki, yakniyang disebut [[ImperiumKekaisaran Meksiko Pertama|Kekaisaran Meksiko]], padadi [[Bendera Meksiko|benderanya]] terpampang lambang tradisional Aztek berupa seekor burung elang yang sedang hinggap di atas bonggol kaktus nopal. TheDi eagleatas hadkepala aelang crown,ini symbolizingterdapat thesebuah newmahkota Mexicanyang monarchy.merupakan Whenlambang Mexicomonarki becameMeksiko ayang republicbaru. afterSetelah thesistem overthrowmonarki ofdijatuhkan the firstpada monarchy intahun 1822, theelang flagdi wasbendera revisedrepublik showingyang thebaru eagletidak withmemiliki no crownmahkota. InPada thedasawarsa 1860s1860-an, whensetelah thePrancis French established themendirikan [[SecondKekaisaran MexicanMeksiko EmpireKedua]] underdi bawah kepemimpinan [[Maximilian I ofdari MexicoMeksiko|Maximilian Hapsburg]], thedari Mexican flag retained[[Wangsa the emblematic eagle and cactusHabsburg]], withdi elaboratebendera symbolsMeksiko ofmasih monarchy.terdapat Afterlambang theelang defeatdan ofkaktus theyang Frenchdihiasi anddengan their Mexican collaborators, the Mexican Republic was resimbol-established,simbol andmonarki. theKekaisaran flagini returnedsendiri totidak itsbertahan republicanlama simplicity.--><!--<ref>Natividaddan Gutierrez.pasukan NationalistPrancis Mythsberhasil anddikalahkan, Ethnicsehingga Identities:republik Indigenouspun Intellectualsdidirikan andkembali, thedan Mexicanbenderanya State.juga Umenjadi oflebih Nebraskasederhana Press,seperti 1999 {{page needed|date=April 2018}}</ref>--><!--sebelumnya.{{sfn|Galindo Leal|Sarukhán Kermez|Wright|Carr|2017}} ThisLambang emblemelang hasdan alsokaktus beensendiri adoptedjuga assudah Mexico's nationaldijadikan [[Coat of armslambang of MexicoMeksiko|Coatlambang ofresmi ArmsMeksiko]], anddan iskini emblazonedlambang ontersebut officialmenghiasi bangunan-bangunan buildingsresmi, seals, and signs.{{sfn|Berdan|Anawalt|1997|p=3}}
 
Tensions within post-independence Mexico pitted those rejecting the ancient civilizations of Mexico as source of national pride, the ''Hispanistas'', mostly politically conservative Mexican elites, and those who saw them as a source of pride, the ''Indigenistas'', who were mostly liberal Mexican elites. Although the flag of the Mexican Republic had the symbol of the Aztecs as its central element, conservative elites were generally hostile to the current indigenous populations of Mexico or crediting them with a glorious prehispanic history. Under Mexican president [[Antonio López de Santa Anna]], pro-indigenist Mexican intellectuals did not find a wide audience. With Santa Anna’s overthrow in 1854, Mexican liberals and scholars interested in the indigenous past became more active. Liberals were more favorably inclined to the indigenous populations and their history, but considered a pressing matter being the "Indian Problem."&nbsp;Liberals’ commitment to equality before the law meant that for upwardly mobile indigenous, such as Zapotec [[Benito Juárez]], who rose in the ranks of the liberals to become Mexico’s first president of indigenous origins, and Nahua intellectual and politician [[Ignacio Manuel Altamirano|Ignacio Altamirano]], a disciple of [[Ignacio Ramírez]], a defender of the rights of the indigenous, liberalism presented a way forward in that era. For investigations of Mexico’s indigenous past, however, the role of moderate liberal [[José Fernando Ramírez]] is important, serving as director of the National Museum and doing research utilizing codices, while staying out of the fierce conflicts between liberals and conservatives that led to a decade of civil war. Mexican scholars who pursued research on the Aztecs in the late nineteenth century were [[:es:Francisco Pimentel|Francisco Pimentel]], [[:es:Antonio García Cubas|Antonio García Cubas]], [[Manuel Orozco y Berra]], [[Joaquín García Icazbalceta]], and [[Francisco del Paso y Troncoso]] contributing significantly to the nineteenth-century development of Mexican scholarship on the Aztecs.{{sfn|Cline|1973b}}