Front Persatuan Pertama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun) |
||
Baris 1:
[[Berkas:Naval_Jack_of_the_Republic_of_China.svg|jmpl|Bendera [[Kuomintang]]]]
[[Berkas:Flag_of_the_Chinese_Communist_Party.svg|jmpl|Bendera [[Partai Komunis Tiongkok]]]]
'''Front Persatuan Pertama '''di Tiongkok (disebut juga '''Aliansi KMT-PKT''', bahasa Inggris: ''KMT-CPC Alliance'') adalah sebuah front persatuan antara Kuomintang (KMT) dan Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang dibentuk pada tahun 1923 sebagai aliansi untuk mengakhiri pemerintahan warlord di Tiongkok. Aliansi ini mendirikan [[Tentara Revolusioner Nasional]] Tiongkok dan melaksanakan [[Ekspedisi Utara]] pada tahun 1926. Anggota-anggota PKT bergabung dengan KMT sebagai individu dan menggunakan jumlah anggota KMT yang lebih banyak sebagai cara untuk menyebarkan [[komunisme]]. Di sisi lain, KMT hendak mengendalikan para komunis dari dalam. Kedua partai memiliki tujuan mereka masing-masing, dan front ini kemudian pecah. [[Chiang Kai-shek]] menghabisi para komunis ketika Ekspedisi Utara masih berjalan. Hal ini menciptakan [[perang saudara]] antar keduanya yang berjalan terus hingga Front Persatuan Kedua dibentuk
== Penghidupan kembali Kuomintang ==
Ketika masa ''warlord'', Sun Yat-sen tetap bermimpi akan adanya republik Tiongkok yang bersatu. Tujuan akhir Sun adalah mendirikan pemerintahan tandingan di [[Guangzhou]], Tiongkok selatan, serta melancarkan pemberontakan dari situ ke Tiongkok utara di [[Beiyang]]. Ketika kembali dari pembuangan
Di bawah panduan Rusia, Kuomintang pada akhirnya menjadi partai yang kuat serta disiplin. Faktor penentunya adalah bantuan Bolshevik kepada Kuomintang ketika membentuk tentaranya sendiri, yaitu Tentara Revolusioner Nasional. [[Akademi Militer Whampoa]] pun didirikan di dekat Guangzhou. Sun Yat-sen menentukan pendukungnya yang setia, Chiang Kai-shek, sebagai pimpinan akademi baru ini. Secara finansial, Akademi Militer Whampoa beroperasi dengan bantuan [[Uni Soviet]]. Kualitas pendidikan di akademi ini sering diinspeksi oleh pejabat tinggi Rusia. Banyak pimpinan Kuomintang serta PKT yang merupakan lulusan akademi ini. Lebih lanjut, pimpinan [[Tentara Pembebasan Rakyat]], [[Lin Biao]], juga merupakan lulusan Whampoa. [[Zhou Enlai]], yang kemudian menjadi Perdana Menteri Tiongkok, juga pernah bekerja di akademi ini.
Baris 11:
Uni Soviet memiliki kepentingannya sendiri dalam dukungannya terhadap Kuomintang. Sebagai ganti dari bantuan ini, kaum Bolshevik meminta Kuomintang untuk membangun sebuah aliansi dengan kaum komunis Tiongkok. Pemerintahan Rusia di Moskwa tidak percaya bahwa partai komunis ini cukup kuat untuk mendirikan revolusi di Tiongkok, yang sebelumnya diperkirakan sudah siap untuk komunisme segera setelah kaum borjuis meruntuhkan sistem dinasti. Pada awal tahun 1920an, Partai Komunis Tiongkok yang baru berdiri hanya punya ratusan anggota, sementara Kuomintang memiliki lebih dari 50 ribu. Rencana Moskwa adalah untuk mendirikan dukungan masyarakat, lalu setelah itu mengambil alih tampuk kepemimpinan dari Kuomintang. Berdasarkan permintaan dari Rusia, para komunis Tiongkok, termasuk di antaranya [[Mao Zedong]], menjadi anggota Kuomintang, dan koalisi pertama kedua partai ini pun dibangun.
Dengan bantuan Uni Soviet, Kuomintang berhasil mendapatkan dukungan dan melanjutkan ambisinya mempersatukan republik dengan semangat baru. Kuomintang siap untuk menyatukan negara dengan kampanye militer melawan kaum ''warlord ''di utara setelah mengamankan posisinya di Tiongkok selatan. Koalisi dengan kaum komunis ini adalah sebuah koalisi yang dipaksakan, yang terjadi hanya karena mereka punya musuh bersama, yaitu kaum warlord dan imperialisme. Setelah kematian Sun Yat-sen
== Akhir ==
Front Persatuan Pertama dibentuk agar KMT dan PKT dapat bersatu membangun Tiongkok. Tujuan utamanya adalah untuk menghabisi ancaman dari kaum ''warlord'', melalui Ekspedisi Utara
== Lihat pula ==
|