Penjaringan, Jakarta Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Humboldt (bicara | kontrib)
Commonscat
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
{{kecamatan
|gambar=[[berkasBerkas:Penjaringan hariadhi.svg|350px]]
|nama=Penjaringan
|dati2=Kota
Baris 8:
}}
 
[[Berkas:Ciliwung 080710-0799 mb.JPG|rightka|300px|thumbnailjmpl|Pelabuhan Sunda Kelapa.]]
Kecamatan '''Penjaringan''' terletak di Jakarta Utara.
Penjaringan berbatasan dengan [[Laut Jawa]] dan [[Kepulauan Seribu]] di sebelah utara, [[Kosambi, Tangerang|Kosambi]] di sebelah barat, [[Pademangan, Jakarta Utara|Pademangan]] di sebelah timur, dan [[Kalideres, Jakarta Barat|Kalideres]] di sebelah selatan.
Baris 17:
 
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het kanaal achter de visveiling 'Pasar Ikan' te Jakarta Java TMnr 10002552.jpg|leftkiri|thumbnailjmpl|Pasar Ikan tahun 1940-an.]]
Daerah pesisir Kecamatan Penjaringan merupakan salah satu kawasan bersejarah Jakarta, yang terletak di muara Sungai Ciliwung yang merupakan daerah pelabuhan penting di Jawa Barat, digunakan sebagai pelabuhan utama kerajaan Pakuan Pajajaran dan Batavia. Daerah ini telah menjadi lokasi peperangan antara kerajaan lokal, Kekaisaran Portugis dan Hindia Belanda. Sekitar abad ke-16, daerah Muara Angke (daerah pantai Penjaringan, hanya untuk sebelah barat Batavia lama) dianggap area strategis dengan [[Kesultanan Banten]] dan [[Kesultanan Demak]] untuk merebut pelabuhan Sunda Kelapa dari Portugis.
 
Baris 27:
 
== Hutan Bakau ==
[[Berkas:Angke river 070826-269 mank.jpg|rightka|300px|thumbnailjmpl|Suaka Margasatwa Muara Angke berisi hutan mangrove asli Jakarta.]]
Penjaringan berisi beberapa hutan bakau asli Jakarta. Beberapa hal ini hutan mangrove yang dilindungi sebagai Suaka Margasatwa Muara Angke (yang terletak di Kelurahan Administrasi Kapuk Muara). Suaka Margasatwa Muara Angke telah dilindungi sejak pemerintahan Hindia Belanda pada 17 Juni 1939, seluas 15,04 ha. Selama 1960-an, kawasan konservasi diperluas untuk 1.344.62 ha. Kemudian, karena tekanan manusia dan perusakan lingkungan di dalam dan sekitar taman nasional, beberapa kawasan hutan bakau hancur. Pada tanggal 28 Februari 1988, daerah itu dinyatakan Cagar Alam (25,4 ha).<ref>SK Menteri Kehutanan No. 095/Kpts-II/88 on 28 February 1988 (Anon 1997)</ref> Pada bulan November 1998, status area ini diubah menjadi 'Suaka Margasatwa (25.02 ha).<ref>SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No 097/Kpts-II/1998</ref>.<ref>{{cite web |url=http://www.birdlife.org/datazone/sites/index.html?action=SitHTMDetails.asp&sid=15865&m=0 |title=Muara Angke |author= |date= |work=BirdLife International |publisher=BirdLife International |accessdate=March 24, 2010}}</ref>. Pada bulan November 1998., Status daerah ini berubah menjadi Suaka Margasatwa (25,02 ha). Suaka Margasatwa Muara Angke terdaftar sebagai salah satu cagar alam burung penting di Jawa, melindungi spesies burung seperti bangau susu dan endemik sunda coucal. Suaka Margasatwa Muara Angke saat ini sedang menghadapi isu-isu seperti pemotongan bakau, pencemaran air (khususnya di Sungai Angke), dan permukiman pembangunan di tepi area penalti.<ref>{{cite web |url=http://www.birdlife.org/datazone/sites/index.html?action=SitHTMDetails.asp&sid=15865&m=0 |title=Muara Angke |author= |date= |work=BirdLife International |publisher=BirdLife International |accessdate=March 24, 2010}}</ref> .<ref>MacKinnon et.al. 1982</ref>.Suaka Margasatwa Muara Angke terletak di dekat kompleks perbelanjaan Galeri Mediterania atau dekat Muara Karang.