Jalur kereta api Rancaekek–Tanjungsari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Kotak info jalur kereta api|box_width=|name=Jalur kereta api Rancaekek–Tanjungsari|image=|caption=Jembatan Cikuda|type=Jalur lintas cabang|system=Jalur kereta api rel ringan|status=Tidak beroperasi|start=[[Stasiun Rancaekek|Rancaekek]]|end=[[Stasiun Tanjungsari|Tanjungsari]]|stations=|open=13 Februari 1921|close=1942|buildby=[[Staatsspoorwegen]]|owner=[[PT Kereta Api Indonesia]] (pemilik aset jalur dan stasiun)|operator=[[Daerah Operasi II Bandung|Wilayah Aset II Bandung]] (''de facto'')|gauge=1.067 mm|minradius=|el=|speed=20 s.d. 40 km/jam|map=|length=11,232 km}}'''Jalur kereta api Rancaekek-Tanjungsari''' adalah salah satu [[Jalur kereta api nonaktif di Indonesia|jalur kereta api
Dalam sejarahnya, jalur ini mulai dikerjakan pada tahun 1918 dan diresmikan pada tanggal 13 Februari 1921. Tujuannya adalah untuk menjangkau perkebunan di daerah Jatinangor.<ref>{{Cite book|title=Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen|last=Perquin|first=B.L.M.C.|publisher=Bureau Industria|year=1921|isbn=|location=|pages=}}</ref>
Stasiun ini beserta jalurnya sendiri dinonaktifkan pada tahun 1942 karena dibongkar oleh pekerja romusha Jepang.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref>
Walaupun demikian sebagian dari komposisi jalur tersebut masih ada, seperti Jembatan Cincin. Stasiun yang tersisa hanyalah [[Stasiun Tanjungsari]] yang kini diubah menjadi kantor sekretariat [[Persatuan Purnawirawan ABRI]] Tanjungsari.<ref>{{cite web|url=https://metrum.co.id/jalur-rancaekek-tanjungsari-sulitnya-mencari-jejak-rel-yang-hilang/|title=Sulitnya Mencari Jejak Rel yang Hilang|date=27 Oktober 2018|publisher=Metrum|accessdate=8 November 2018}}</ref>
Pada 13 September 2018 [[Pemerintah Provinsi]] [[Jawa Barat]] melalui [[Gubernur Jawa Barat]], [[Ridwan Kamil]], mengumumkan akan melakukan reaktivasi jalur ini beserta dua jalur lainnya, yaitu [[Jalur kereta api Cikudapateuh–Ciwidey|Cikudapateuh–Ciwidey]] dan [[Jalur kereta api Banjar–Cijulang|Banjar–Cijulang]].<ref>{{Cite news|url=http://wartakota.tribunnews.com/2018/09/13/ridwan-kamil-bakal-bangun-lintasan-kereta-api-di-jalur-selatan|title=Ridwan Kamil Bakal Bangun Lintasan Kereta Api di Jalur Selatan - Warta Kota|date=2018-09-13|newspaper=Warta Kota|language=id-ID|access-date=2018-11-08}}</ref> Akan tetapi, tanah tempat jalur ini sangat sukar direaktivasi mengingat jalur ini sudah padat permukiman penduduk.<ref name=":0" /> Tidak ada progres.
== Jalur yang terhubung ==
* [[Jalur kereta api Padalarang-Kasugihan]]▼
===
== Layanan kereta api ==
Tidak ada layanan kereta api yang dijalankan di jalur ini.
== Daftar stasiun ==== Rujukan ==
{{reflist}}
{{Kereta-stub}}
|