Kejatuhan Konstantinopel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Persiapan: terjemahan buruk
Baris 81:
== Persiapan ==
[[Berkas:Eastern_Mediterranean_1450.svg|thumb|right|Peta [[Kekaisaran Romawi Timur]] yang semakin kecil akibat ditaklukkan terus menerus oleh [[Kesultanan Utsmaniyah]] sebelum Konstantinopel ditaklukkan.]]
Ketika [[Sultan]] [[Murad II]] digantikan oleh anaknya [[Mehmed II]] pada awal [[1451]], secaraMehmed luasII bahwa sultan muda baru, yang saat itumasih berumur 19 tahun, akan menjadi penguasa yang belum mampu dan tidak menimbulkan ancaman besar bagi kedudukan Kristen di [[Balkan]] dan [[Aegea]]. <ref>Runciman 1965, p. 60</ref>Keyakinan ini diperkuat oleh utusan yang dikirim kepada Mehmed kepadanya pada awal pemerintahan.<ref name="Norwich373">{{cite book|last=Norwich|first=John Julius|title=A Short History of Byzantium|location=New York|publisher= Vintage Books|year=1997|page=373}}</ref>Ketika musim semi dan musim panas 1452, Mehmed II, yaitu buyut dari [[Bayezid I]] sudah membangun benteng di dekat [[Selat Bosphorus|Bosphorus]] di sisi [[Asia]] yang disebut [[Anadoluhisarı|Anadolu Hisarı]] yang sekarang dibangun benteng kedua beberapa mil di utara [[Konstantinopel]] di sisi [[Eropa]], tepat di seberang selat dari Anadolu Hisarı yang akan menaikkan pengaruh [[Turki]] di selat itu.<ref name="Norwich373"/> Adapun aspek terutama yang relevan dari benteng ini adalah kemampuannya untuk mencegah bantuan dari koloni [[Genoa]] di pantai [[Laut Hitam]] dari mencapai kota. Benteng ini disebut dengan [[Rumelihisarı|''Rumeli Hisarı'']], [[Rumelia|''Rumeli'']] dan [[Anatolia|''Anadolu'']] menjadi nama-nama bagian [[Eropa]] dan [[Asia]] dari [[Kesultanan Utsmaniyah]], masing-masing. Benteng baru ini juga diketahui sebagai ''Boğazkesen'', yang memiliki makna, yaitu pemblokir-selat yang menekankan posisi strategis. Nama [[Bahasa Yunani|Yunani]] benteng itu adalah, ''Laimokopia'' yang juga menyandang makna ganda yang sama. Pada Oktober [[1452]], Sultan [[Mehmed II]] memrintahkan [[Turakhan Beg]] dan anaknya, Ahmad dan Omar untuk memimpin kekuatan besar untuk [[Peloponnesos|Peloponesia]] dan tetap ada sepanjang musim dingin untuk menjaga para lalim [[Thomas Palaiologos|Thomas]] dan [[Demetrios Palaiologos|Demetrios]] dari membantu saudara mereka, [[Konstantinus XI|Konstantinus]] selama Pengepungan [[Konstantinopel]].<ref>{{citation |title=The Papacy and the Levant (1204–1571), Volume II: The Fifteenth Century |last=Setton |first=Kenneth M.|authorlink=Kenneth Setton |page=146|quote= Sementara Mehmed II sedang membuat persiapan untuk Pengepungan Konstantinopel, ia mengirim surat untuk jenderal tua Turakhan dua anak laki-lakinya, Ahmed Beg dan Omar Beg untuk menginvasi Morea dan tetap berada di sana sepanjang musim dingin untuk menjaga lalim Thomas dan Demetrius dari kepergian mereka berdua untuk membantu saudara mereka, yaitu [[Konstantinus XI]] |year=1978 |publisher=DIANE Publishing |isbn=0-87169-127-2}}</ref>
 
[[Daftar Kaisar Bizantium|Kaisar Bizantium]] [[Konstantinus XI]] meminta [[Eropa Barat]] untuk menolong, namun pertolongan itu tidak bertemu dengan sukses. Sejak [[Skisma Timur-Barat|saling ekskomunikasi]] [[Gereja Ortodoks|Ortodoks]] dan [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]] pada tahun [[1054]], Katolik Roma Barat telah berusaha untuk memperoleh kekuasaan atas timur; adapun serikat telah mencoba sebelumnya di [[Lyon]] pada tahun [[1274]] dan memang, beberapa kaisar Paleologos memang diterima di gereja Latin. Kaisar [[Yohanes VII Palaiologos]] telah berusaha untuk bernegosiasi dengan [[Paus Eugenius IV]], dan pada [[Konsili Florence]] yakni pada tahun [[1439]] dan menghasilkan proklamasi, di [[Firenze|Florence]] dari Uni Banteng.