Bunuh diri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AMA Ptk (bicara | kontrib)
k Membatalkan 2 suntingan oleh 203.78.117.182 (bicara) ke revisi terakhir oleh Bonaditya. (TW)
Tag: Pembatalan
Baris 22:
Bunuh diri, yang juga disebut sebagai bunuh diri berhasil, adalah "tindakan mengambil nyawa diri sendiri".<ref>{{cite book|title=Stedman's medical dictionary|year=2006|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|location=Philadelphia|isbn=978-0-7817-3390-8|edition=28th ed.}}</ref> Percobaan bunuh diri atau perilaku bunuh diri yang tidak fatal adalah perbuatan [[melukai diri sendiri]] dengan maksud untuk mengakhiri nyawa seseorang namun tidak berakhir dengan kematian.<ref name=Krug2002>{{cite book|last=Krug|first=Etienne|title=World Report on Violence and Health (Vol. 1)|year=2002|publisher=World Health Organization|location=Genève|isbn=978-92-4-154561-7|page=185|url=http://books.google.ca/books?id=db9OHpk-TksC&pg=PA185}}</ref> [[Bunuh diri dengan bantuan]] adalah ketika seseorang membantu orang lain mengakhiri nyawanya secara tidak langsung melalui pemberian saran atau sarana sampai kematian terjadi.<ref name=Gullota2002>{{cite book|last=Gullota|first=edited by Thomas P.|title=The encyclopedia of primary prevention and health promotion|year=2002|publisher=Kluwer Academic/Plenum|location=New York|isbn=978-0-306-47296-1|page=1112|url=http://books.google.ca/books?id=Elx37xzO0bsC&pg=PA1112|coauthors=Bloom, Martin}}</ref> Bunuh diri semacam ini merupakan kebalikan dari [[euthanasia]] ketika orang lain lebih memiliki peran aktif dalam mendatangkan kematian bagi seseorang.<ref name=Gullota2002/> [[Ide bunuh diri]] adalah pemikiran untuk mengakhiri hidup seseorang.<ref name=Krug2002/>
 
== Faktor-faktor Risikorisiko ==
[[Berkas:Suicide cases from 16 American states (2008).png|jmpl|upright=1.35|Kondisi-kondisi yang memicu bunuh diri di 16 negara bagian Amerika pada tahun 2008.<ref>{{cite journal|last=Karch|first=DL|coauthors=Logan, J; Patel, N; Centers for Disease Control and Prevention, (CDC)|title=Surveillance for violent deaths—National Violent Death Reporting System, 16 states, 2008.|journal=Morbidity and mortality weekly report. Surveillance summaries (Washington, D.C. : 2002)|date=2011 Aug 26|volume=60|issue=10|pages=1–49|pmid=21866088}}</ref>]]
 
Faktor-faktor yang memengaruhi risiko bunuh diri antara lain [[gangguan jiwa]], [[penyalahgunaan obat]], kondisi psikologis, budaya, kondisi keluarga dan masyarakat, dan genetik.<ref name=Hawton2012/> [[Gangguan jiwa|Penyakit jiwa]] dan penyalahgunaan zat biasanya saling berkaitan.<ref name=Drug2011/> Faktor risiko lain termasuk pernah melakukan percobaan bunuh diri,<ref name=EB2011/> adanya sarana yang tersedia untuk melakukan tindakan tersebut, peristiwa bunuh diri dalam sejarah keluarga, atau adanya [[luka trauma otak]].<ref>{{cite journal|last=Simpson|first=G|coauthors=Tate, R|title=Suicidality in people surviving a traumatic brain injury: prevalence, risk factors and implications for clinical management.|journal=Brain injury : [BI]|date=2007 Dec|volume=21|issue=13–14|pages=1335–51|pmid=18066936|doi=10.1080/02699050701785542}}</ref> Contohnya, angka bunuh diri di keluarga yang memiliki senjata api jumlahnya lebih besar daripada di keluarga yang tidak memilikinya.<ref name="Miller 393–408">{{cite journal|last=Miller|first=M|coauthors=Azrael, D; Barber, C|title=Suicide mortality in the United States: the importance of attending to method in understanding population-level disparities in the burden of suicide.|journal=Annual review of public health|date=2012 Apr|volume=33|pages=393–408|pmid=22224886|doi=10.1146/annurev-publhealth-031811-124636}}</ref> Faktor [[sosial ekonomi]] seperti pengangguran, kemiskinan, [[gelandangan]], dan diskriminasi dapat mendorong pemikiran untuk melakukan bunuh diri.<ref>{{cite journal |author=Qin P, Agerbo E, Mortensen PB |title=Suicide risk in relation to socioeconomic, demographic, psychiatric, and familial factors: a national register-based study of all suicides in Denmark, 1981–1997 |journal=Am J Psychiatry |volume=160 |issue=4 |pages=765–72|year=2003 |month=April |pmid=12668367 |doi=10.1176/appi.ajp.160.4.765}}</ref> Sekitar 15-40% pelaku meninggalkan sebuah [[pesan bunuh diri]].<ref>{{cite book|last=Gilliland|first=Richard K. James, Burl E.|title=Crisis intervention strategies|publisher=Brooks/Cole|location=Belmont, CA|isbn=978-1-111-18677-7|page=215|url=http://books.google.ca/books?id=E2sKf-sexZwC&pg=PA215|edition=7th ed.}}</ref> Faktor genetik sepertinya bertanggung jawab terhadap perilaku bunuh diri sebesar 38% hingga 55%.<ref name=Brent2008>{{cite journal|last=Brent|first=DA|coauthors=Melhem, N|title=Familial transmission of suicidal behavior.|journal=The Psychiatric clinics of North America|date=2008 Jun|volume=31|issue=2|pages=157–77|pmid=18439442|doi=10.1016/j.psc.2008.02.001|pmc=2440417}}</ref> [[Veteran perang]] memiliki risiko lebih besar untuk melakukan bunuh diri yang sebagian disebabkan oleh tingginya angka penyakit jiwa dan masalah kesehatan fisik yang terkait [[perang]].<ref name=Martyr2009>{{cite journal|last=Rozanov|first=V|coauthors=Carli, V|title=Suicide among war veterans.|journal=International journal of environmental research and public health|date=2012 Jul|volume=9|issue=7|pages=2504–19|pmid=22851956|doi=10.3390/ijerph9072504|pmc=3407917}}</ref>
 
=== Gangguan Jiwajiwa ===
[[Gangguan jiwa]] seringkali terjadi pada seseorang saat melakukan bunuh diri dengan angka kejadian berkisar antara 27%<ref name="University of Manchester Centre for Mental Health and Risk">{{cite web|last=University of Manchester Centre for Mental Health and Risk|title=The National Confidential Inquiry into Suicide and Homicide by People with Mental Illness|url=http://www.medicine.manchester.ac.uk/cmhr/centreforsuicideprevention/nci/reports/annual_report_2012.pdf|accessdate=25 July 2012}}</ref> hingga lebih dari 90%.<ref name=EB2011/> Orang yang pernah dirawat di rumah sakit jiwa memiliki risiko melakukan tindakan bunuh diri yang berhasil sebesar 8.6% selama hidupnya.<ref name=EB2011/> Sebagian dari orang yang meninggal karena bunuh diri bisa jadi memiliki [[gangguan depresi mayor]]. Orang yang mengidap gangguan depresi mayor atau salah satu dari [[gangguan keadaan jiwa]] seperti [[gangguan bipolar]] memiliki risiko lebih tinggi, hingga mencapai 20 kali lipat, untuk melakukan bunuh diri.<ref name=Che2012>{{cite book|last=Chehil|first=Stan Kutcher, Sonia|title=Suicide Risk Management A Manual for Health Professionals.|publisher=John Wiley & Sons|location=Chicester|isbn=978-1-119-95311-1|pages=30–33|year=2012|url=http://books.google.ca/books?id=fV8_1u0c7l0C&pg=PA31|edition=2nd ed.}}</ref> Kondisi lain yang turut terlibat adalah [[skizofrenia]] (14%), [[gangguan kepribadian]] (14%),<ref>{{cite journal|last=Bertolote|first=JM|coauthors=Fleischmann, A; De Leo, D; Wasserman, D|title=Psychiatric diagnoses and suicide: revisiting the evidence.|journal=Crisis|year=2004|volume=25|issue=4|pages=147–55|pmid=15580849}}</ref> [[gangguan bipolar]],<ref name=Che2012/> dan [[gangguan stres pasca-trauma]].<ref name=EB2011/> Sekitar 5% pengidap [[skizofrenia]] mati karena bunuh diri.<ref name=Lancet09>{{vcite journal |author=[[Jim van Os|van Os J]], Kapur S |title=Schizophrenia |journal=Lancet |volume=374 |issue=9690|pages=635–45 |year=2009|month=August |pmid=19700006|doi=10.1016/S0140-6736(09)60995-8|url=http://xa.yimg.com/kq/groups/19525360/611943554/name/Schizophrenia+-+The+Lancet.pdf}}</ref> [[Gangguan makan]] juga merupakan kondisi berisiko tinggi lainnya.<ref name=Tint2010/>
 
Baris 42:
Penyalahgunaan [[kokain]] dan [[methamphetamine]] memiliki korelasi besar terhadap bunuh diri.<ref name=Drug2011/><ref>{{cite journal|last=Darke|first=S|coauthors=Kaye, S; McKetin, R; Duflou, J|title=Major physical and psychological harms of methamphetamine use.|journal=Drug and alcohol review|date=2008 May|volume=27|issue=3|pages=253–62|pmid=18368606|doi=10.1080/09595230801923702}}</ref> Mereka yang menggunakan kokain memiliki risiko terbesar saat berada dalam fase sakaw.<ref>{{cite book|last=Jr|first=Frank J. Ayd,|title=Lexicon of psychiatry, neurology, and the neurosciences|year=2000|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|location=Philadelphia [u.a.]|isbn=978-0-7817-2468-5|page=256|url=http://books.google.ca/books?id=ea_QVG2BFy8C&q=256|edition=2nd ed.}}</ref> Mereka yang menggunakan [[penyalahgunaan inhalansia|inhalansia]] juga memiliki risiko besar dengan sekitar 20% di antaranya mencoba melakukan bunuh diri pada suatu waktu dan lebih dari 65% pernah berpikir untuk melakukannya.<ref name=Drug2011/> [[Merokok tembakau|Merokok]] memiliki keterkaitan dengan risiko bunuh diri.<ref name=Hughes2008>{{cite journal|last=Hughes|first=JR|title=Smoking and suicide: a brief overview.|journal=Drug and alcohol dependence|date=2008 Dec 1|volume=98|issue=3|pages=169–78|pmid=18676099|doi=10.1016/j.drugalcdep.2008.06.003}}</ref> Tidak ada bukti yang cukup kuat mengapa ada keterkaitan tersebut; namun hipotesis menyatakan bahwa mereka yang memiliki kecenderungan merokok juga memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri, bahwa merokok menyebabkan masalah kesehatan sehingga mendorong seseorang untuk mengakhiri hidupnya, dan bahwa merokok mempengaruhi kimia otak hingga menyebabkan kecenderungan bunuh diri.<ref name=Hughes2008/> Meski demikian, [[Ganja/Cannabis]] sepertinya tidak secara tunggal menyebabkan peningkatan risiko.<ref name=Drug2011/>
 
=== Masalah Perjudianperjudian ===
[[Masalah perjudian]] pada seseorang dikaitkan dengan meningkatnya [[keinginan bunuh diri]] dan upaya-upaya melakukan tindak bunuh diri dibandingkan dengan populasi umum.<ref>{{cite book|first1=Stefano|last1=Pallanti|first2=Nicolò Baldini|last2=Rossi|first3=Eric|last3=Hollander|chapter=11. Pathological Gambling|editor1-first=Eric|editor1-last=Hollander|editor2-first=Dan J.|editor2-last=Stein|title=Clinical manual of impulse-control disorders|url=http://books.google.com/books?id=u2wVP8KJJtcC&pg=PA253|year=2006|publisher=American Psychiatric Pub|isbn=978-1-58562-136-1|page=253}}</ref> Antara 12 dan 24% pejudi patologis berusaha bunuh diri.<ref name=Oliv2008/> Angka bunuh diri di kalangan istri-istri mereka tiga kali lebih besar daripada populasi umum.<ref name=Oliv2008>{{cite journal|last=Oliveira|first=MP|coauthors=Silveira, DX; Silva, MT|title=[Pathological gambling and its consequences for public health].|journal=Revista de saude publica|date=2008 Jun|volume=42|issue=3|pages=542–9|pmid=18461253}}</ref> Faktor lain yang meningkatkan risiko pada mereka dengan masalah perjudian meliputi penyakit mental, alkohol dan penyalahgunaan narkoba.<ref>{{cite journal|last=Hansen|first=M|coauthors=Rossow, I|title=[Gambling and suicidal behaviour].|journal=Tidsskrift for den Norske laegeforening : tidsskrift for praktisk medicin, ny raekke|date=2008 Jan 17|volume=128|issue=2|pages=174–6|pmid=18202728}}</ref>