The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 123:
== Penerimaan ==
 
Rekonstruksi kronologi Thiele tidak seluruhnya diterima oleh para sarjana,<ref>'Tidak semua sarjana diyakinkan oleh pemecahan ini, dan para komentator mengenai kitab-kitab nabi-nabi sering menerima bahwa tanggal-tanggal ini hanya perkiraan.', McConville, G (2002). Exploring the Old Testament, Volume 4: The Prophets (viii). London: Society for Promoting Christian Knowledge.</ref><ref>'Meskipun ada fakta dedikasi kesarjanaan, disertasi Thiele di University of Chicago yang diajukan dengan cermat, atau pun pendapat orang lain, belum mendapat penerimaan universal.', Kaiser, WC (1998). A history of Israel: From the bronze age through the Jewish Wars (293). Nashville, TN: Broadman & Holman Publishers.</ref> demikian pula pendapat para sarjana lain dalam bidang kronologi ini. Namun, karya Thiele dan penerus jejaknya telah mendapatkan penerimaan lintas spektrum dibandingkan kronologi serupa yang lain, sehingga ahli mengenai Asyur (Assyriologist''), [[Donald Wiseman|DJ Wiseman]], menulis “Kronologi yang paling banyak diterima hari ini adalah yang berdasarkan studi cermat oleh Thiele,”<ref>Donald J Wiseman, ''1 and 2 Kings'' dalam ''[[:en:Tyndale Old Testament Commentaries|Tyndale Old Testament Commentaries]]'' (Leicester: Intervarsity, 1993), 27.</ref> dan, juga menurut Leslie McFall: “Kronologi Thiele dengan cepat menjadi pandangan konsensus di antara sarjana [[Perjanjian Lama]], malah mungkin sudah mencapai titik itu.”<ref>Leslie McFall, “The Chronology of Saul and David,” ''[[:en:Journal of the Evangelical Theological Society|Journal of the Evangelical Theological Society]]'' 53 (2010) 215, n. 101.</ref> Meskipun mendapat berbagai kritikan, karyanya telah mendapatkan pujian bahkan dari mereka yang tidak menerima kesimpulan akhirnya.<ref>'Driver menggambarkan sistem Thiele sebagai suatu “karya penting, yang mencapat sangat dekat, malah mungkin sudah mencapai, pemecahan akhir dari problem penanggalan raja-raja Israel dan Yehuda.” Bahkan kritikus sistem Thiele, yang menuduhnya memanipulasi faktor-faktor variabel untuk mencapai sasaran mencocokkan bukti alkitabiah ke dalam sejarah Timur Dekat, harus mengakui admit bahwa “asumsi Thiele divalidasi oleh hasil-hasil yang dicapainya: konsistensi internal dan harmonisasi dan konformitas dengan tarikh-tarikh tetap dalam sejarah Timur Dekat kuno.”', McFall, Leslie, 'A Translation Guide to the Chronological Data in Kings and Chronicles', Bibliotheca Sacra Volume 148. 1991 (589) (4). Dallas, TX: Dallas Theological Seminary.</ref>
 
Meskipun ada kritik-kritik ini penanganan metodologi Thiele tetap menjadi titik awal umum dari penanganan ilmiah untuk subjek ini,<ref>'Karya Thiele telah menjadi suatu batu penjuru bagi diskusi kronologi termutakhir (cf. De Vries IDB 1: 580–99; IDBSup: 161–66);', Freedman, D. N. (1996). Vol. 1: The Anchor Yale Bible Dictionary (1006). New York: Doubleday.</ref> dan karyanya dianggap telah menetapkan tahun perpecahan [[Kerajaan Israel (kerajaan bersatu)|Kerajaan Israel bersatu]].<ref>'Mengikuti karya revolusioner Thiele, ''[[The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings]], suatu konsensus telah muncul bahwa kerajaan di bawah Salomo terbagi sesaat setelah kematiannya pada tahun 931 SM. Tahun ini harus menjadi titik awal semua rekonstruksi kronologi dari peristiwa-peristiwa sebelumnya.', Merrill, Eugene H, ‘Fixed Dates in Patriarchal Chronology’, Bibliotheca Sacra Volume 137. 1980 (547) (237). Dallas, TX: Dallas Theological Seminary.</ref><ref>Finegan, ''Handbook'' p. 249.</ref><ref>[[Gershon Galil]], ''The Chronology of the Kings of Israel and Judah'' (Leiden: Brill, 1996), p. 14.</ref><ref>McFall, "Translation Guide," p. 33-34.</ref><ref>T. C. Mitchell in ''Cambridge Ancient History'', "Israel and Judah until the Revolt of Jehu," pp. 445-446.</ref><ref>Israel Finkelstein and Neil Asher Silberman, ''The Bible Unearthed'' (New York: Free Press, 2001), p. 131 ([https://books.google.com/books?id=lu6ywyJr0CMC&pg=PA131&lpg=PA131&dq=Finkelstein+%22Bible+Unearthed%22+931&source=bl&ots=lQA3Mtd86F&sig=TbXfcHSMjYvizXXLb_jqKnluap8&hl=en&ei=sKzSSbG2B8nfnQf1n-jJBQ&sa=X&oi=book_result&resnum=1&ct=result Link]).</ref> Kesimpulan ini telah mendapat dukungan independen dari hasil karya J. Liver,<ref>J. Liver, "The Chronology of Tyre at the Beginning of the First Millennium B.C.," ''Israel Exploration Journal'' 3 (1953), p. 113-120</ref> [[:en:Frank Moore Cross|Frank M. Cross]],<ref>Frank M. Cross, "An Interpretation of the Nora Stone," ''Bulletin of the American School of Oriental Research'' 208 (1972) p. 17, n. 11.</ref> dan orang-orang lain yang mempelajari kronologi raja-raja [[Tirus, Lebanon|Tirus]].<ref>A summary of these studies is found in William H. Barnes, ''Studies in the Chronology of the Divided Monarchy of Israel'' (Atlanta: Scholars Press, 1991), pp. 29-55, and also in Rodger C. Young, "Three Verifications of Thiele's Date for the Beginning of the Divided Kingdom," ''Andrews University Seminary Studies'' 45 (2007), pp. 179-187.</ref> Karya Thiele telah mendapatkan pengakuan meluas dan digunakan lintas disiplin ilmu. Tahun 931 SM hasil perhitungannya, terkait dengan sinkronisme antara Rehabeam dan Firaun [[Sisak]] dalam [[1 Raja-raja 14:25]], digunakan oleh para ahli Egyptology untuk menetapkan tanggal absolut bagi [[Dinasti kedua puluh dua Mesir|Dinasti ke-22 Mesir]], dan karyanya juga telah digunakan oleh para sarjana dalam disiplin-disiplin ilmu lain untuk menetapkan tanggal-tanggal Asyur dan Babel.<ref>'Dalam sebuah artikel tahun 1996, Kenneth Strand menulis, “Apa yang umumnya tidak diberikan perhatian sepatutnya adalah dampak penjelasan Thiele terhadap kronologi Ibrani untuk periode sejarah ini dalam menyediakan suatu koreksi bagi berbagai tanggal dalam sejarah Asyur dan Babel kuno.”28 Tujuan artikel Strand ini adalah untuk menunjukkan bahwa metodologi Thiele telah mencapai prestasi lebih dari sekadar menghasilkan kronologi koheren dari suatu data alkitabiah. Kronologinya, begitu diproduksi, terbukti berguna dalam membereskan sejumlah problem besar dalam sejarah Asyur dan Babel. Sebagaimana ditunjukkan oleh Strand, hasil ini sangat bertentangan dengan yang disampaikan oleh sejumlah kritikus Thiele, yaitu bahwa Thiele sekadar mengocok data alkitabiah sampai sesuai dengan tanggal yang secara umum diterima dari bangsa-bangsa sekitarnya.', Young, Roger, 'Inductive And Deductive Methods As Applied To OT Chronology', Master's Seminary Journal Volume 18. 2007 (1) (112–113). Sun Valley, CA: The Master's Seminary.</ref> Kritik-kritik terhadap rekonstruksi Thiele mengarahkan kepada penelitian lebih lanjut yang lebih menyempurnakan atau bahkan berangkat dari sintesisnya, antara lain oleh Tadmor<ref>'H. Tadmor (EncMiqr 4: 245–310) mendasarkan kronologinya pada pertimbangan yang mirip dengan Begrich dan Thiele, tetapi berasumsi lebih sedikit fluktuasi sistemik.', Freedman, D. N. (1996). Vol. 1: The Anchor Yale Bible Dictionary (1006). New York: Doubleday.</ref> dan McFall.<ref>'It remained then for others to complete the application of principles that Thiele used elsewhere, thereby providing a chronology for the eighth-century kings of Judah that is in complete harmony with the reign lengths and synchronisms given in 2 Kings and 2 Chronicles. The most thorough work in this regard was Leslie McFall’s 1991 article in Bibliotheca Sacra.22 McFall made his way through the reign lengths and synchronisms of Kings and Chronicles, and using an exact notation that indicated whether the years were being measured according to Judah’s Tishri years or Israel’s Nisan years, he was able to produce a chronology for the divided monarchies that was consistent with all the scriptural texts chosen.', Young, Roger, 'Inductive And Deductive Methods As Applied To OT Chronology', Master's Seminary Journal Volume 18. 2007 (1) (105–106). Sun Valley, CA: The Master's Seminary.</ref>