Fotosintesis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k ←Suntingan 36.84.62.92 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Rachmat04
Tag: Pengembalian
Baris 36:
Pada tahun [[1778]], [[Jan Ingenhousz]], dokter kerajaan [[Austria]], mengulangi eksperimen Priestley.<ref name=hop/> Ia memperlihatkan bahwa cahaya Matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat "memulihkan" udara yang "rusak".<ref name=ges>{{en}} Gest H. 2000. Bicentenary homage to Dr Jan Ingen-Housz,MD (1730–1799), pioneer of photosynthesis research. ''Photosynthesis Research'' 63: 183–190.</ref> Ia juga menemukan bahwa tumbuhan juga 'mengotori udara' pada keadaan gelap sehingga ia lalu menyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah pada malam hari untuk mencegah kemungkinan meracuni penghuninya.<ref name=ges/>
 
Akhirnya pada tahun [[1782]], [[Jean Senebier]], seorang [[pastor]] [[Perancis]], menunjukkan bahwa udara yang "dipulihkan" dan "merusak" itu adalah karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam fotosintesis.<ref name=salis/> Tidak lama kemudian, [[Theodore de Saussure]] berhasil menunjukkan hubungan antara hipotesis [[Stephen Hale]] dengan percobaan-percobaan "pemulihan" udara.<ref name=salis/> Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh pemberian air.<ref name=salis/> Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan (seperti glukosa).
SMPIT BUNAYYA SEKOLAH NYA APA UMAR YANG MAU BERKUNJUNG SILAHKAN BAYAR KE KUDA TERBANG
 
[[Cornelis Van Niel]] menghasilkan penemuan penting yang menjelaskan proses kimia fotosintesis. Dengan mempelajari [[bakteri sulfur ungu]] dan bakteri hijau, dia menjadi ilmuwan pertama yang menunukkan bahwa fotosintesis merupakan reaksi [[redoks]] yang bergantung pada cahaya, yang mana hidrogen mengurangi karbondioksida.