Sultan Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 99:
<td align="center" bgcolor="#DDEEFF">10</td>
<td align="center" bgcolor="#DDEEFF">[[1679]]-[[1700]]</td>
<td bgcolor="#DDEEFF">Pangeran Suria Angsa bergelar [[Sultan Amarullah Bagus Kasuma]]/Tahlil=lillah/Saidillah (Sulthan Tahlilloellah 1 ?) bin Sultan Saidullah</td>
<td bgcolor="#DDEEFF">* Raja [[Kayu Tangi]]. Ia sempat lari ke daerah Alay (1663-1679) kemudian menyusun kekuatan dan berhasil membinasakan pamannya tirinya Sultan Agung beserta anaknya Pangeran Dipati, kemudian naik tahta kedua kalinya. Saudara tirinya Raden Basus/Suria Negara/Pangeran Dipati Tuha diangkat sebagai Raja daerah [[Distrik Negara|Negara]], yang kemudian membangun [[kerajaan Tanah Bumbu]] dengan wilayah dari [[Tanjung Aru, Tanjung Harapan, Paser|Tanjung Aru]] sampai [[Tanjung Silat]] yang diperuntukan bagi anaknya yaitu Pangeran Mangu, anak lainnya Pangeran Citra menjadi Sultan [[Distrik Kelua|Kelua]].</td>
</tr>
Baris 105:
<td align="center">11</td>
<td align="center">[[1700]]-[[1717]]</td>
<td>Pangeran Suria Alam bergelar [[Sultan Tahmidullah I]]/Panembahan Kuning bin Sultan Amrullah/Tahlil-lullahAmarullah Bagus Kasuma</td>
<td>* Raja Kayu Tangi. Tahmidullah I (Sulthan Tahlilloellah 2 ?) memiliki dua putera dewasa, yang tertua adalah Sultan Ilhamidullah/Sultan Kuning/Sultan Badarul Alam dan yang kedua Sultan Sepuh/Tamjidullah I.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=zTwsAAAAYAAJ&dq=aroeng%20van%20pagattan&pg=PA7#v=onepage&q=aroeng%20van%20pagattan&f=true {{nl}} Willem Adriaan Rees, De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: met portretten, platen en een terreinkaart, D. A. Thieme, 1865]</ref><ref name="pegustian">{{id}}Helius Sjamsuddin; Pegustian dan Temenggung: akar sosial, politik, etnis, dan dinasti perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, 1859-1906; Balai Pustaka, 2001</ref> Sedangkan penguasa daerah Negara dijabat oleh Pangeran Mas Dipati<ref>http://eprints.lib.ui.ac.id/12976/1/82338-T6811-Politik%20dan-TOC.pdf</ref>Trah keturunan Sultan Tahmisillah I menjadi Sultan-[[sultan Sumbawa]]. Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II/Gusti Mesir Abdurrahman/Dewa Pangeran (Sultan Sumbawa (1763 - 1766) merupakan seorang putera dari Pangeran Aria bin Sultan Tahmidillah (ke-1). Sebagai menantu Sultan Sumbawa. kemudian dia dilantik sebagai Sultan Sumbawa berikutnya oleh Datu Taliwang (raja daerah Taliwang yang juga keturunan Raja Banjar Sultan Hidayatullah I).<ref>[http://ihinsolihin.com/sastra/sejarah-raja-pemerintahan-di-sumbawa SEJARAH RAJA & PEMERINTAHAN DI SUMBAWA ]</ref></td></td>
</tr>
<tr>
<td align="center" bgcolor="#DDEEFF">12</td>
<td align="center" bgcolor="#DDEEFF">[[1717]]-[[1730]]</td>
<td bgcolor="#DDEEFF">[[Panembahan KasumaKusuma Dilaga]]</td>
<td bgcolor="#DDEEFF">* Raja Kayu Tangi. Ia adalah mangkubumi dan adik sultan sebelumnya. Iparnya yang bernama Raden Jaya Negara dilantik sebagai penguasa daerah Negara </td>
</tr>