Vladimir Lenin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 178:
{{Quote box|width=25em|align=right|quote=[Dengan memperpanjang perang] kita telah memperkuat imperialisme Jerman dengan cara yang tidak biasa, dan perdamaian harus ditetapkan pada akhirnya, tetapi kemudian perdamaiannya akan menjadi lebih buruk karena akan ditetapkan oleh orang lain daripada oleh kita sendiri. Tidak dapat diragukan lagi bahwa perdamaian yang terpaksa kita terima saat ini adalah perdamaian yang tidak senonoh, tetapi apabila perang dimulai pemerintahan kami akan bubar dan perdamaian akan ditetapkan oleh pemerintahan yang lain.|source=Lenin perihal perdamaian dengan Blok Sentral{{sfn|Fischer|1964|pp=193–194}} }}
 
Setelah mengambil alih kekuasaan, Lenin merasa yakin bahwa pemerintahannya harus menarik diri dari Perang Dunia Pertama dengan menetapkan gencatan senjata dengan negara-negara [[Blok Sentral]], yaitu Jerman dan Austria-Hongaria.{{sfnm|1a1=Shub|1y=1966|1p=331|2a1=Pipes|2y=1990|2p=567}} Ia percaya bahwa perang yang masih berlangsung akan akan membuat kesal tentara-tentara Rusia yang sudah dilelahkan oleh perang (dan Lenin sendiri sudah menjanjikan perdamaian kepada mereka), dan ia tahu betul bahwa tentara-tentara ini dan pasukan Jerman dapat menjatuhkan pemerintahannya sewaktu-waktu dan mengagalkan upaya untuk menegakkan sosialisme internasional.{{sfnm|1a1=Fischer|1y=1964|1p=151|2a1=Pipes|2y=1990|2p=567|3a1=Service|3y=2000|3p=338}} Di sisi lain, anggota-anggota Bolshevik lainnya (terutama Bukharin dan Komunis Kiri) berkeyakinan bahwa perdamaian dengan Blok Sentral merupakan tindakan pengkhianatan terhadap sosialisme internasional, dan menurut mereka Rusia justru perlu mengobarkan "perang pertahanan revolusioner" yang diyakini akan memicu pemberontakan proletariat di Jerman.{{sfnm|1a1=Fischer|1y=1964|1pp=190–191|2a1=Shub|2y=1966|2p=337|3a1=Pipes|3y=1990|3p=567|4a1=Rice|4y=1990|4p=166}}
 
Lenin mengusulkan gencatan senjata selama tiga bulan dalam [[Dekret Perdamaian]]-nya pada November 1917, yang disetujui oleh [[Kongres Soviet Kedua]] dan diserahkan kepada pemerintah Jerman dan Austria-Hongaria.{{sfnm|1a1=Fischer|1y=1964|1pp=151–152|2a1=Pipes|2y=1990|2pp=571–572}} Jerman menanggapinya dengan baik, karena bagi mereka ini adalah kesempatan untuk berfokus pada [[Front Barat (Perang Dunia I)|Front Barat]] dan menghindari kekalahan.{{sfnm|1a1=Fischer|1y=1964|1p=154|2a1=Pipes|2y=1990|2p=572|3a1=Rice|3y=1990|3p=166}} Pada bulan November, dimulai perundingan gencatan senjata di [[Brest-Litovsk]], markas besar komando tinggi Jerman di [[Front Timur (Perang Dunia I)|Front Timur]]; selama perundingan ini, delegasi Rusia dipimpin oleh Trotsky dan [[Adolph Joffe]].{{sfnm|1a1=Fischer|1y=1964|1p=161|2a1=Shub|2y=1966|2p=331|3a1=Pipes|3y=1990|3p=576}} Sementara itu, usulan gencatan senjata hingga bulan Januari telah disepakati.{{sfnm|1a1=Fischer|1y=1964|1pp=162–163|2a1=Pipes|2y=1990|2p=576}} Selama perundingan, Jerman menegaskan bahwa mereka ingin mempertahankan wilayah yang telah mereka taklukkan (yang mencakup Polandia, Lituania, dan [[Kurzeme]]), sementara Rusia memberikan tanggapan bahwa tindakan tersebut melanggar hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa-bangsa tersebut.{{sfnm|1a1=Fischer|1y=1964|1pp=171–172, 200–202|2a1=Pipes|2y=1990|2p=578}} Beberapa anggota Bolshevik ingin agar perundingan sebisa mungkin diperlama hingga revolusi proletariat meletus di seluruh Eropa.{{sfnm|1a1=Rice|1y=1990|1p=166|2a1=Service|2y=2000|2p=338}} Pada tanggal 7 Januari 1918, Trotsky kembali dari Brest-Litovsk ke Sankt Peterburg dengan sebuah ultimatum dari Blok Sentral: Rusia harus menerima permintaan wilayah dari Jerman, atau perang akan berlanjut.{{sfn|Service|2000|p=338}}