Lubuk Alung, Padang Pariaman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lp2mla (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Lp2mla (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
|provinsi=Sumatera Barat
}}
'''Lubuk Alung''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Padang Pariaman]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini adalah sebuah kecamatan yang sangat kaya dengan berbagai potensi sumber daya alam. terdiri dari 1 (satu) nagari yaitu nagari Lubuk Alung. Untuk melayani administrasi pemerintahaan Kenagarian Lubuk Alung memiliki 10 korong sehingga dengan adanya 10 korong ini pelayanan dapat ditingkat namun dari sisi Finansial dengan sistem ini justru masyarakat sangat terbebankan. BAYANGKAN, untuk mengurus Kartu TandaDengan Penduduk, masyarakatlebih haruskurang melalui70 4ribu birokrasi.jiwa pertamasudah Kantortidak Kapalolayak Joronglagi (MinimalKecamatan Rp.Lubuk 5.000),Alung Keduamemiliki Kantordan Kapalodipimpin Korongoleh (Minimalsatu Rp. 5.000) Ketiga Kantororang Wali Nagari (juga Rp. 5.000),Luasnya danWilayah terakhiryang Kantorterdiri Camatdari (Rp.10 15.000).Korong jadisangat secaramenghambat keseluruhanpembangunan RpNagari. 30.000, ditambah dengan biaya transportasi yang dikeluarkan masyarakat.
Untuk membangun nagari Lubuk Alung sudah sangat perlu adanya pemekaran nagari, artinya Kecamatan Lubuk Alung yang pada saat ini memiliki 1 (satu) nagari harus dijadikan menjadi PALING KURANG 7 (TUJUH) Nagari. Sehingga pelayanan kepada masyarakat lebih dekat dan pengelolaan wilayah akan semakin maksimal.
Di Kecamatan Lubuk ALung ada sebuah PASAR yang pernah terbakar pada tahun 1996 yang hingga kini masih belum bisa terbangun. kasian pedagang dan pembeli yang harus berjualan dan berbelanja di tempat yang becek lagi bau..
Wali Nagari yang memiliki fungsi untuk membangun nagari justru hanya memikirkan tanah PASAR agar bisa menjadi milik pribadinya atau kaumnya. padahal Lubuk ALung tidak hanya pasar tetapi sangat luas dan sangat banyak yang membutuhkan sentuhan pemikiran yang terampil. sebut saja OBJEK PARIWISATA TAPIAN PUTI yang tidak pernah disentuh apalagi dipikirkan untuk dikembang. hal ini disebabkan mungkin saja Kemampuan Wali Nagari tidak sampai kepada "BAGAIMANA MEMBANGUN NAGARI LUBUK ALUNG" ini.
 
{{Kabupaten Padang Pariaman}}