Buddhisme humanistik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
+Buddhisme dan gerakan keagamaan baru di Taiwan
Baris 8:
 
Taixu juga menggunakan istilah "Buddhisme untuk Dunia Manusia", atau populer disebut "Buddhisme Humanistik" ({{zh|c=人間佛教|p=rénjiān fójiào}}). Tampak bahwa pada awalnya kedua istilah ini biasanya saling dapat dipertukarkan. Salah satu murid Taixu, [[Yin Shun]], menggunakan istilah "Buddhisme Humanistik" untuk menunjukkan sebuah kritik terhadap "pendewaan" agama Buddha, yang merupakan ciri umum lainnya dari sebagian besar Buddhisme Tiongkok, dalam artikel dan buku-bukunya. Adalah Yin Shun, dan murid-murid Taixu lainnya, yang membawa kedua istilah ini ke [[Taiwan]] setelah kekalahan Nasionalis pada masa [[Perang Saudara Tiongkok|perang saudara]] melawan [[Partai Komunis Tiongkok]]. Adalah di Taiwan istilah "Buddhisme Humanistik" menjadi istilah yang paling umum digunakan, terutama di antara para pemimpin agama yang awalnya berasal dari Tiongkok.<ref name=Bingenheimer />
 
== Buddhisme dan gerakan keagamaan baru di Taiwan ==
<!--"Wat Phra Dhammakaya#General" links here.-->
{{Main article|Buddhisme di Taiwan}}
[[Yin Shun]] was the key figure in the doctrinal exposition of Buddhism, and thus Humanistic Buddhism, in Taiwan. However, he was not particularly active in the social or political spheres of life. This was to be carried out by a younger generation: [[Hsing Yun]], [[Sheng-yen]], [[Wei Chueh]] and [[Cheng Yen]]. These four figures, collectively known as the "Four Heavenly Kings of Taiwanese Buddhism", head the "Four Great Mountains", or monasteries, of Taiwanese Buddhism and Buddhist [[new religious movement]]s: [[Fo Guang Shan]], [[Dharma Drum Mountain]], [[Chung Tai Shan]], and [[Tzu Chi]].<ref name=Bingenheimer />
 
== Lihat juga ==