Bayezid II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
== Perseteruan dengan Cem ==
[[Berkas:Cem-in-italy.jpg|jmpl|kiri|180px|Lukisan Cem oleh Pinturicchio (Bernardino di Betto)]]
Bayezid lahir pada 1447 dan merupakan putra tertua ayahnya, Sultan [[Mehmed II]]. Pada saat Mehmed mangkat pada 3 Mei 1481, Şehzade (Pangeran) Bayezid memerintah daerah [[Provinsi Sivas|Sivas]], [[Provinsi Tokat|Tokat]], dan [[Provinsi Amasya|Amasya]], sedangkan Şehzade Cem yang merupakan adik tiri Bayezid memerintah [[Provinsi Karaman|Karaman]] dan [[Provinsi Konya|Konya]]. Mehmed tidak menunjuk salah seorang dari kedua putranya ini sebagai putra mahkota, sehingga perang perebutan takhta segera meletus sepeninggal Mehmed.
 
Wazir agung (perdana menteri) saat itu, Karamanlı Mehmed Pasya, berusaha membuat agar Cem dapat tiba lebih dulu di ibukota dan dinobatkan sebagai sultan yang baru. Namun Bayezid sudah memantapkan jaringan politik dengan para pejabat tinggi dan pasukan [[Yanisari]] saat itu. Mengetahui rencana Mehmed Pasya, pasukan Yanisari yang lebih mendukung Bayezid atas Cem melakukan pemberontakan dan membunuh Mehmed Pasya. Kerusuhan meluas di Konstantinopel, sedangkan posisi sultan dan wazir agung kosong. Keadaan yang mengkhawatirkan ini mendorong mantan wazir agung Ishak Pasya untuk turun tangan, memohon agar Bayezid dapat segera tiba di ibukota. Setelah itu Ishak Pasya mengangkat Şehzade KorkutKorkud yang berusia sebelas tahun sebagai wali sampai ayahnya tiba di ibukota.
 
Bayezid tiba di Konstantinopel pada 21 Mei 1481 dan dinobatkan sebagai Sultan Bayezid II. Enam hari kemudian, Cem menduduki kota İnegöl dengan kekuatan 4.000 pasukan. Bayezid mengutus salah satu wazir (menteri). Ayas Pasya, untuk memimpin pasukan dan menghukum mati Cem. Setelah berhasil mengalahkan pasukan Bayezid pada 28 Mei, Cem menyatakan dirinya sebagai Sultan Anatolia. Cem mengajukan perundingan dengan Bayezid agar membagi kekaisaran menjadi dua dengan Bayezid menguasai bagian Eropa. Usulan tersebut ditolak Bayezid dengan peryataan, "antara penguasa, tidak ada hubungan keluarga,"<ref name=":1">{{Cite book|title=Jem Sultan, The adventures of a Captive Turkish Prince in Renaissance Europe|last=Freely|first=John|publisher=Harper Collins Publishers|year=2004|isbn=0007150660|location=Hammersmith, London|pages=145}}</ref> yang kemudian menggalang kekuatan menuju Bursa, pusat pemerintahan Cem. Pertempuran terjadi di Yenişehir pada 19 Juni 1481 dan pihak Bayezid memenangkan pertempuran, menjadikan Cem dan keluarganya mengungsi ke [[Kesultanan Mamluk (Kairo)|Mamluk Mesir]]. Saat Cem berusaha meminta bantuan [[Ksatria Hospitaller|Ordo Kesatria Santo Yohanes]] untuk menggulingkan Bayezid, pemimpin mereka justru melakukan perjanjian damai dengan Bayezid dan Cem menjadi tahanan mereka. Pada akhirnya, Cem menjadi tahanan [[Paus Innosensius VIII]]. Demi menjaga agar Cem tetap berada dalam tahanan, Bayezid memberikan biaya jaminan kepada Paus sebesar 45.000 dukat per tahun. Sebagian besar biaya terkait [[Kapel Sistina]] dibayar dengan dana dari Utsmani.<ref>Duffy, 2006, p. 196.</ref>
Baris 86:
Di masa kekuasaannya, Sultan Bayezid II menetapkan beberapa kebijakan yang bertentangan dengan kebijakan ayah dan pendahulunya, Sultan [[Mehmed II]]. Dipengaruhi para ulama dan para pejabat tinggi, Bayezid mengembalikan hak kepemilikan yang diperuntukkan untuk kepentingan agama dan amal yang diambil pada masa Mehmed untuk kepentingan negara. Bayezid juga membatalkan beberapa kebijakan ayahnya yang pro-Eropa, seperti menghilangkan gambar-gambar karya pelukis Italia dari istana. Dikatakan bahwa Bayezid adalah seorang Muslim yang saleh dan sangat ketat dalam menjalankan perintah [[Al-Qur'an|Al Qur'an]] dan syariat Islam. Pada masanya, pendapatan negara diabdikan untuk pembangunan berbagai bangunan umum seperti masjid, sekolah, rumah sakit, dan jembatan. Dia juga menjadi pendukung para ahli hukum, ilmuwan, dan pujangga, baik di dalam maupun di luar negeri. Menurut duta Venesia, Bayezid menaruh ketertarikan pada ilmu [[filsafat]] dan [[kosmografi]].<ref>{{Cite news|url=https://www.britannica.com/biography/Bayezid-II|title=Bayezid II {{!}} Ottoman sultan|newspaper=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2018-09-23}}</ref> Tak seperti sultan lainnya, Bayezid bekerja keras untuk memastikan kelancaran politik domestik, yang membuatnya mendapatkan julukan "Yang Adil".
 
== Tahun-tahun terakhir ==
Di masanya pula, Bayezid menyaksikan kebangkitan [[Dinasti Safawiyah]] di Iran dan sekitarnya. Di bawah kekuasaan pendirinya, [[Ismail I]], [[Islam Sunni]] mulai tersingkir dari Persia karena para pemeluknya dipaksa berpindah ke [[Syi'ah]] atau dihukum mati. Daniel W. Brown menyatakan bahwa Ismail adalah "penguasa Syi'ah paling berhasil dan tidak toleran setelah jatuhnya [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fatimiyah]]." Kebenciannya pada Sunni dikenal tanpa batas dan siksaannya atas mereka sangat kejam.<ref>[https://books.google.com/books?id=TPbLcSlUs8cC&pg=PA191&dq=safavid+persia+conversion&lr=&as_brr=3&cd=58#v=onepage&q=safavid%20persia%20conversion&f=false A new introduction to Islam]. Daniel W. Brown, p. 191.</ref> Bayezid memberikan nasihat secara kebapakan kepada Ismail untuk menghentikan kebijakan anti-Sunni yang dia lakukan, tetapi Ismail mengabaikannya dan melanjutkan penyebaran Syi'ah dengan pedang.<ref>Immortal: A Military History of Iran and Its Armed Forces. Steven R. Ward, p. 44.</ref><ref>Iran and America: re-kindling a love lost]. Badi Badiozamani, pp. 174–5.</ref> Alasan penyebaran Syiah secara paksa oleh Ismail di antaranya untuk memberikan jati diri yang khas bagi Safawiyah untuk membedakan mereka dengan negara-negara tetangga mereka yang merupakan negara-negara militer Turki-Sunni seperti [[Utsmaniyah|Utsmani]].<ref>[https://books.google.com/books?id=tTqPdDNgfYoC&pg=PA11&dq=safavid+persia+conversion&lr=&as_brr=3#v=onepage&q=&f=false Modern Iran: roots and results of revolution]. Nikki R. Keddie, [[Yann Richard]], p. 11.</ref><ref>[https://books.google.com/books?id=bhOzoUClsCoC&pg=PA91&dq=safavid+persia+conversion&lr=&as_brr=3#v=onepage&q=&f=false Iran: religion, politics, and society: collected essays]. Nikki R Keddie, p. 91.</ref><ref>[https://books.google.com/books?id=sZVN2MwWZVAC&pg=PA5&dq=safavid+persia+conversion&lr=&as_brr=3&cd=114#v=onepage&q=&f=false The Azerbaijani Turks: power and identity under Russian rule]. Audrey L Altstadt, p. 5.</ref>
Sebagaimana tradisi, Bayezid menugaskan putra-putranya untuk memerintah suatu daerah tertentu, sebagai bekal para ''şehzade'' (pangeran) bila kelak naik takhta. Ahmed memerintah Amasya, Korkud memerintah Antalya, dan Selim memerintah Trebizond. Tradisi menyatakan bahwa ''şehzade'' yang tiba lebih dulu di ibukota setelah sultan yang lama mangkat akan menjadi sultan yang baru, sehingga jauh dekatnya penugasan yang diterima para pangeran sangat berpengaruh. Pangeran yang memiliki wilayah penugasan paling dekat dengan ibukota juga ditafsirkan sebagai pangeran pilihan sultan yang menjadi pewaris takhtanya kelak. Di antara ketiga bersaudara putra Bayezid ini, Ahmed yang memiliki wilayah penugasan paling dekat dengan Konstantinopel.
 
Meski putra Selim, Suleiman, ditugaskan memerintah wilayah Bolu yang dekat dengan ibukota, dia kemudian dipindah di [[Kaffa]], Krimea, karena penolakan dari Şehzade Ahmed. Hal ini kemudian ditafsirkan oleh Selim sebagai bentuk dukungan Bayezid terhadap Ahmed sebagai calon pewaris. Selim kemudian meminta wilayah penugasan di [[Rumelia]], istilah untuk merujuk pada wilayah Utsmani di Eropa. Meski awalnya menolak dengan alasan bahwa kawasan tersebut tidak diperuntukkan untuk para pangeran, atas dukungan Meñli I Giray, Khan Krimea saat itu, Selim ditugaskan Bayezid memerintah di Semendire (termasuk kawasan Serbia). Meski memang masuk kawasan Rumelia, jarak Semendire ke Konstantinopel terbilang jauh sehingga Selim menolak dan justru tetap berdiam di ibukota. Bayezid memandang penolakan Selim ini sebagai bentuk pemberontakan dan dia mengalahkan pasukan Selim di pertempuran pada Agustus 1511. Selim kemudian mengungsi ke Krimea.
 
Di masanyasisi pulalain, Bayezid menyaksikan kebangkitan [[Dinasti Safawiyah]] di Iran dan sekitarnya., Dimenggeser kepemimpinan negara [[Aq Qoyunlu]] yang semula menjadi penguasa di kawasan tersebut. bawahPendiri kekuasaandinasti pendirinyaini, [[Ismail I]], adalah putra Martha (Halima Begum), putri Uzun Hasan dan Theodora. Uzun Hasan sendiri adalah pemimpin Aq Qoyunlu yang berkuasa pada 1453 sampai 1478, sedangkan Theodora adalah putri Yohanes (Ioannes) IV Komnenos, [[Kekaisaran Trebizond|Kaisar Trebizond]]. Pada masa Ismail, [[Islam Sunni]] mulai tersingkir dari Persia karena para pemeluknya dipaksa berpindah ke [[Syi'ah]], diusir, atau dihukum mati. Daniel W. Brown menyatakan bahwa Ismail adalah "penguasa Syi'ah paling berhasil dan tidak toleran setelah jatuhnya [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fatimiyah]]." Kebenciannya pada Sunni dikenal tanpa batas dan siksaannya atas mereka sangat kejam.<ref>[https://books.google.com/books?id=TPbLcSlUs8cC&pg=PA191&dq=safavid+persia+conversion&lr=&as_brr=3&cd=58#v=onepage&q=safavid%20persia%20conversion&f=false A new introduction to Islam]. Daniel W. Brown, p. 191.</ref> Bayezid memberikan nasihat secara kebapakan kepada Ismail untuk menghentikan kebijakan anti-Sunni yang dia lakukan, tetapi Ismail mengabaikannya dan melanjutkan penyebaran Syi'ah dengan pedang.<ref>Immortal: A Military History of Iran and Its Armed Forces. Steven R. Ward, p. 44.</ref><ref>Iran and America: re-kindling a love lost]. Badi Badiozamani, pp. 174–5.</ref> Alasan penyebaran Syiah secara paksa oleh Ismail di antaranya untuk memberikan jati diri yang khas bagi Safawiyah untuk membedakan mereka dengan negara-negara tetangga mereka yang merupakan negara-negara militer Turki-Sunni seperti [[Utsmaniyah|Utsmani]].<ref>[https://books.google.com/books?id=tTqPdDNgfYoC&pg=PA11&dq=safavid+persia+conversion&lr=&as_brr=3#v=onepage&q=&f=false Modern Iran: roots and results of revolution]. Nikki R. Keddie, [[Yann Richard]], p. 11.</ref><ref>[https://books.google.com/books?id=bhOzoUClsCoC&pg=PA91&dq=safavid+persia+conversion&lr=&as_brr=3#v=onepage&q=&f=false Iran: religion, politics, and society: collected essays]. Nikki R Keddie, p. 91.</ref><ref>[https://books.google.com/books?id=sZVN2MwWZVAC&pg=PA5&dq=safavid+persia+conversion&lr=&as_brr=3&cd=114#v=onepage&q=&f=false The Azerbaijani Turks: power and identity under Russian rule]. Audrey L Altstadt, p. 5.</ref>
 
Gerakan Ismail tidak luput dari perhatian pihak Utsmani, tetapi Bayezid yang semakin menua dan sakit-sakitan membuat kendali negara juga melemah, sehingga Ismail berhasil mendapat dukungan dari beberapa bawahan Utsmani, di antaranya adalah Şahkulu (Syah-qulu) yang merupakan anggota suku Turkmen Tekkelu. Saat putra Bayezid, Şehzade Korkud, pergi dari Antalya ke [[Manisa]] agar lebih dekat dengan ibukota, Şahkulu menyerang karavan Sang Pangeran dan mengambil harta bendanya, juga menyerang kota-kota dan membunuh beberapa pejabat pemerintahan di sana. Saat Şahkulu menyerang [[Alaşehir]] yang terletak di kawasan Anatolia barat, pasukan Utsmani di bawah pimpinan Karagöz Ahmed Pasya menyerang pasukan Şahkulu, tetapi Şahkulu dapat mengalahkan pasukan Utsmani dan bahkan membunuh Ahmed Pasya. Menyerang karavan pangeran, mengalahkan pasukan, dan membunuh para pejabat tinggi Utsmani meningkatkan ketenaran Şahkulu.
 
Pasukan kedua segera dikirim dengan dipimpin oleh Şehzade Ahmed dengan wazir agung Hadım Ali Pasya. Mereka dapat memojokkan Şahkulu di dekat Altıntaş ([[Provinsi Kütahya|Kütahya]]). Namun Şehzade Ahmed justru meninggalkan medan perang demi mengamankan kedudukannya sebagai pewaris, merebakkan kebingungan di kalangan para prajurit. Pendukung utama Ahmed, Hadım Ali Pasya meninggal saat melawan pemberontakan Şahkulu. Şahkulu sendiri juga meninggal dalam peristiwa ini. Meski para pendukung Şahkulu belum dikalahkan sepenuhnya, mereka telah kehilangan pemimpin. Mereka yang paling setia kemudian pergi ke Persia, tetapi di tengah jalan, mereka secara tidak sengaja membunuh seorang tokoh terkemuka. Bukannya mendapat sambutan, Ismail justru menghukum mati mereka atas kejadian tersebut.
 
Sementara itu, mendengar bahwa Bayezid telah mengalahkan pasukan Selim, Ahmed menyatakan dirinya sebagai Sultan Anatolia dan mulai melancarkan serangan kepada keponakannya (yang ayahnya telah meninggal) dan menduduki [[Konya]]. Meski sudah diperintahkan Bayezid untuk kembali ke wilayah penugasannya, Ahmed menolak dan bahkan berusaha menduduki ibukota, tetapi gagal lantaran dihadang para prajurit yang menginginkan sultan yang lebih cakap. Selim kembali dari Krimea dan, dengan dukungan dari pasukan [[Yanisari]], mendesak Bayezid turun takhta pada 25 April 1512. Bayezid dikirim ke Demotika untuk menghabiskan masa pensiunnya di sana, tetapi keadaannya sudah tua dan sakit-sakitan saat itu. Sebelum tiba di tempat tujuan, Bayezid meninggal di Büyükçekmece pada 26 Mei 1512.
 
== Catatan kaki ==