Stasiun Bukittinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor karakter berulang [ * ]
Baris 2:
| name = Bukittinggi
| tinggi = +920 m
| close = 19731986
| kode = BKT
| image = https://lh3.googleusercontent.com/-kLxuenoR71Y/WUjTO3KS4OI/AAAAAAAAKRU/p0Sg7x23kHE8ZFmxHYspvAhKcMGWXd2GgCHMYCw/w1200-h630-p-k-no-nu/1003803_753453337999076_1429951252_n_zps365d143a.jpg
| image =
| caption = eks stasiun bukittinggi
| prov = Sumatera Barat
| kota = Bukittinggi
Baris 23:
Dalam sejarahnya, stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan [[jalur kereta api Padangpanjang–Payakumbuh]]. Tidak seperti jalur lainnya di Sumatera Barat yang memfokuskan diri untuk pengangkutan batu bara, jalur kereta api ini hanya digunakan untuk mengangkut biji kopi dan tentara dari [[Benteng Fort de Kock]] di [[Kota Bukittinggi]].<ref>{{Cite web|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/197709/sejarah-kereta-api-sumbar-dan-mimpi-shinkansen|title=Sejarah Kereta Api Sumbar dan Mimpi Shinkansen|website=sumbar.antaranews.com|access-date=2018-08-11}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2010/03/25/1604346/bukittinggi.fort.de.kock.berawal.dari.pasar|title=Bukittinggi, Fort de Kock, Berawal dari Pasar - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2010-03-25|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-08-11}}</ref> Jalur ini sepaket dengan pembangunan jalur Padang–Sawahlunto. Jalur menuju [[Benteng Fort de Kock|Fort de Kock]] Bukittinggi selesai pada tanggal 1 November 1891. Dari Bukittinggi pembangunan dilanjut untuk menjangkau tambang emas di [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]]. Jalurnya dibuka pada tanggal 15 September 1896.<ref name="verslag" >{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië|author=Staatsspoorwegen|year=1921–1932|place=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken}}</ref>
 
Jalur ini tetap beroperasi setelah masa-masa kemerdekaan, tetapi hanya difokuskan untuk pengangkutan penumpang. Namun karena jalur kereta api yang ekstrem, prasarana dan sarana yang tua, dan persaingan dengan mobil pribadi dan angkutan umum menyebabkan jalur ini terus berkurang okupansinya sehingga PJKA menutup jalur ini pada dekade 19701986-an. Penutupan dimulai dari tahun 19731986.<ref>{{cite book|title=Sejarah Kota Padang|first1=M.|last2=Taher|first2=I|last3=Asnan|first3=G.|author4=Syafrizal|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud RI|year=1987|last1=Safwan}}</ref>
 
Untuk mengawali program reaktivasi dalam rangka menyambut jalur kereta api Trans-Sumatera, maka bangunan permukiman yang sudah sejak 1990-an memenuhi sekitar stasiun mulai digusur sejak akhir 2017 lalu.<ref>{{Cite news|url=http://pilarbangsanews.com/2017/12/05/pengusuran-rumah-warga-di-stasiun-bukittinggi-berlangsung-aman/|title=Penggusuran Rumah Warga Di Stasiun Bukittinggi Berlangsung Aman - Pilar Bangsa News|date=2017-12-05|newspaper=Pilar Bangsa News|language=id-ID|access-date=2018-08-11}}</ref> Stasiun ini sekarang sudah memasang papan nama dengan logo terbaru PT KAI dan sudah direnovasi. Diperkirakan trase untuk reaktivasi jalurnya diubah dari yang semula menghadap jalan raya menjadi membelakangi jalan raya lintas provinsi.