Kabupaten Majalengka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Angayubagia (bicara | kontrib)
update
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 27:
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Aloon-aloon te Madjalengka West-Java TMnr 10008032.jpg|jmpl|300px|Alun-alun Majalengka di masa [[Hindia Belanda]]]]
 
'''Kabupaten Majalengka''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: {{sund|ᮊᮘ᮪. ᮙᮏᮜᮦᮍ᮪ᮊ}}) , adalah sebuah [[kabupaten]] di Tatar Pasundan [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Ibukotanya adalah '''[[Majalengka, Majalengka|Majalengka]]'''.
 
Baris 37 ⟶ 38:
 
=== Kerajaan Talaga Manggung ===
==== PemerintahanRaja Batara Gunung Picung ====
 
==== Pemerintahan Batara Gunung Picung ====
Kerajaan Hindu di Talaga berdiri pada abad XIII Masehi, Raja tersebut masih keturunan Ratu Galuh bertahta di Ciamis, dia adalah putera V, juga ada hubungan darah dengan raja-raja di Pajajaran atau dikenal dengan Raja Siliwangi. [[Sunan Talaga manggung]] putra Pandita [[Prabu Darmasuci]] putra [[Batara Gunung Picung]] putera [[Suryadewata]] putera bungsu dari Maharaja [[Sunda]] [[Galuh]] Prabu [[Ajiguna Linggawisesa]] (1333-1340) di [[Galuh]] [[Kawali]], [[Ciamis]]. Penguasa [[Kerajaan Sunda Galuh]] biasanya digelari '''Siliwangi'''. Daerah kekuasaannya meliputi Talaga, Cikijing, Bantarujeg, Lemahsugih, Maja dan sebagian Selatan Majalengka.Pemerintahan Batara Gunung Picung sangat baik, agam yang dipeluk rakyat kerajaan ini adalah agama Hindu.Pada masa pemerintahaannya pembangunan prasarana jalan perekonomian telah dibuat sepanjang lebih 25 Km tepatnya Talaga - Salawangi di daerah Cakrabuana.Bidang Pembangunan lainnya, perbaikan pengairan di Cigowong yang meliputi saluran-saluran pengairan semuanya di daerah Cikijing.Tampuk pemerintahan Batara Gunung Picung berlangsung 2 windu.Raja berputera 6 orang yaitu :- Sunan Cungkilak - Sunan Benda - Sunan Gombang - Ratu Panggongsong Ramahiyang- Prabu Darma Suci- Ratu Mayang KarunaAkhir pemerintahannya kemudian dilanjutkan oleh Prabu Darma Suci.
 
==== PemerintahanRaja Prabu Darma Suci ====
Disebut juga Pandita Perabu Darma Suci. Dalam pemerintahan raja ini Agama Hindu berkembang dengan pesat (abad ke-XIII), nama dia dikenal di [[Pakuan Pajajaran|Kerajaan Pajajaran]], Jawa Tengah, Jayakarta sampai daerah Sumatera. Dalam seni pantun banyak diceritakan tentang kunjungan tamu-tamu tersebut dari kerajaan tetangga ke Talaga, apakah kunjungan tamu-tamu merupakan hubungan keluarga saja tidak banyak diketahui.Peninggalan yang masih ada dari kerajaan ini antara lain Benda Perunggu, Gong, Harnas atau Baju Besi.Pada abad XIIX Masehi dia wafat dengan meninggalkan 2 orang putera yakni:- Bagawan Garasiang - Sunan Talaga Manggung
 
==== PemerintahanRaja Sunan Talaga Manggung ====
Tahta untuk sementara dipangku oleh Begawan Garasiang,.namun dia sangat mementingkan Kehidupan Kepercayaan sehingga akhirnya tak lama kemudian tahta diserahkan kepada adiknya Sunan Talaga Manggung.Tak banyak yang diketahui pada masa pemerintahan raja ini selain kepindahan dia dari Talaga ke daerah Cihaur Maja.
 
==== PemerintahanRaja Sunan Talaga Manggung ====
Sunan Talaga Manggung merupakan raja yang terkenal sampai sekarang karena sikap dia yang adil dan bijaksana serta perhatian dia terhadap agama Hindu, pertanian, pengairan, kerajinan serta kesenian rakyat.Hubungan baik terjalin dengan kerajaan-kerajaan tetangga maupun kerajaan yang jauh, seperti misalnya dengan [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]], [[Pakuan Pajajaran|Kerajaan Pajajaran]], [[Kesultanan Cirebon|Kerajaan Cirebon]] maupun [[Sriwijaya|Kerajaan Sriwijaya]].Dia berputera dua, yaitu :- Raden Pangrurah - [[Ratu Simbarkencana]] Raja wafat akibat penikaman yang dilakukan oleh suruhan Patih Palembang Gunung bernama Centangbarang. Kemudian Palembang Gunung menggantikan Sunan Talaga Manggung dengan beristrikan Ratu Simbarkencana. Tidak beberapa lama kemudian Ratu Simbarkencana membunuh Palembang Gunung atas petunjuk hulubalang Citrasinga dengan tusuk konde sewaktu tidur.Dengan meninggalnya Palembang Gunung, kemudian Ratu Simbarkencana menikah dengan turunan Panjalu bernama Raden Kusumalaya Ajar Kutamanggu dan dianugrahi 8 orang putera di antaranya yang terkenal sekali putera pertama Sunan Parung.
 
==== PemerintahanRaja Ratu Simbarkencana ====
Sekitar awal [[Abad ke-11 hingga 20|abad XIV]] Masehi, dalam tampuk pemerintahannya Agama Islam menyebar ke daerah-daerah kekuasaannya dibawa oleh para Santri dari Cirebon.juga diketahui bahwa tahta pemerintahan waktu itu dipindahkan ke suatu daerah disebelah Utara Talaga bernama Walangsuji dekat kampung Buniasih ([[Kagok, Banjaran, Majalengka|Desa Kagok Banjaran]]) .Ratu Simbarkencana setelah wafat digantikan oleh puteranya Sunan Parung.
 
==== PemerintahanRaja Sunan Parung ====
Pemerintahan Sunan Parung tidak lama, hanya beberapa tahun saja.Hal yang penting pada masa pemerintahannya adalah sudah adanya Perwakilan Pemerintahan yang disebut Dalem, antara lain ditempatkan di daerah Kulur, Sindangkasih, Jerokaso Maja.Sunan Parung mempunyai puteri tunggal bernama Ratu Sunyalarang atau Ratu Parung.
 
=== Kerajaan Islam Talaga (Pengaruh Kasultanan Cirebon) ===
==== PemerintahanRaja Ratu Sunyalarang ====
 
==== Pemerintahan Ratu Sunyalarang ====
Sebagai puteri tunggal dia naik tahta menggantikan ayahandanya Sunan Parung dan menikah dengan turunan putera Prabu Siliwangi bernama Raden Rangga Mantri atau lebih dikenal dengan Prabu Pucuk Umum.Pada masa pemerintahannya Agama Islam sudah berkembang dengan pesat. Banyak rakyatnya yang memeluk agama tersebut hingga akhirnya baik Ratu Sunyalarang maupun Prabu Pucuk Umum memeluk Agama Islam. Agama Islam berpengaruh besar ke daerah-daerah kekuasaannya antara lain Maja, Rajagaluh dan Majalengka.Prabu Pucuk Umum adalah Raja Talaga ke-2 yang memeluk Agama Islam. Hubungan pemerintahan Talaga dengan Cirebon maupun Kerajaan Pajajaran baik sekali. Sebagaimana diketahui Prabu Pucuk Umum adalah keturunan dari prabu Siliwangi karena dalam hal ini ayah dia yang bernama Raden Munding Sari Ageung merupakan putera dari Prabu Siliwangi. Jadi pernikahan Prabu Pucuk Umum dengan Ratu Sunyalarang merupakan perkawinan keluarga dalam derajat ke-IV.Hal terpenting pada masa pemerintahan Ratu Sunyalarang adalah Talaga menjadi pusat perdagangan di sebelah Selatan.
 
==== PemerintahanRaja Rangga Mantri atau Prabu Pucuk Umum ====
Dari pernikahan Raden Rangga Mantri dengan Ratu Parung (Ratu Sunyalarang putri ''Sunan Parung'', saudara sebapak ''Ratu Pucuk Umun'' suami Pangeran Santri ) melahirkan 6 orang putera yaitu :- Prabu Haurkuning - Sunan Wanaperih - Dalem Lumaju Agung- Dalem Panuntun - Dalem Panaekan Akhir abad XV Masehi, penduduk Majalengka telah beragama Islam.Dia sebelum wafat telah menunjuk putera-puteranya untuk memerintah di daerah-daerah kekuasaannya, seperti halnya :Sunan Wanaperih memegang tampuk pemerintahan di Walagsuji; Dalem Lumaju Agung di kawasan Maja; Dalem Panuntun di Majalengka sedangkan putera pertamanya, Prabu Haurkuning, di Talaga yang selang kemudian di Ciamis. Kelak keturunan dia banyak yang menjabat sebagai Bupati.Sedangkan dalem Dalem Panaekan dulunya dari Walangsuji kemudian berpindah-pindah menuju Riung Gunung, sukamenak, nunuk Cibodas dan Kulur.Prabu Pucuk Umum dimakamkan di dekat Situ Sangiang Kecamatan Talaga.
 
==== PemerintahanRaja Sunan Wanaperih ====
Terkenal Sunan Wanaperih, di Talaga sebagai seorang Raja yang memeluk Agama Islam pun juga seluruh rakyat di negeri ini semua telah memeluk Agama Islam. Dia berputera 6 orang, yaitu :- Dalem Cageur - Dalem Kulanata - Apun Surawijaya atau Sunan Kidul- Ratu Radeya - Ratu Putri - Dalem Wangsa Goparana. Diceritakan bahwa Ratu Radeya menikah dengan Arya Sarngsingan sedangkan Ratu Putri menikah dengan putra Syekh Abdul Muhyi dari Pamijahan bernama Sayid Faqih Ibrahim lebih dikenenalSunan Cipager. Dalem Wangsa Goparana pindah ke [[Sagalaherang, Subang|Sagalaherang Cianjur]], kelak keturunan dia ada yang menjabat sebagai bupati seperti Bupati Wiratanudatar I di Cikundul. Sunan Wanaperih memerintah di Walangsuji, tetapi dia digantikan oleh puteranya Apun Surawijaya, maka pusat pemerintahan kembali ke Talaga. Putera Apun Surawijaya bernama Pangeran Ciburuy atau disebut juga Sunan Ciburuy atau dikenal juga dengan sebutan Pangeran Surawijaya menikah dengan putri Cirebon bernma Ratu Raja Kertadiningrat saudara dari Panembahan Sultan Sepuh III Cirebon.Pangeran Surawijaya dianungrahi 6 orang anak yaitu - Dipati Suwarga-Mangunjaya - Jaya Wirya - Dipati Kusumayuda - Mangun Nagara - Ratu Tilarnagara Ratu Tilarnagara menikah dengan Bupati Panjalu (Kerajaan Panjalu Ciamis) yang bernama Pangeran Arya Sacanata yang masih keturunan Prabu Haur Kuning. Pengganti Pangeran Surawijaya ialah Dipati Suwarga menikah dengan Putri Nunuk dan berputera 2 orang, yaitu :- Pangeran Dipati Wiranata- Pangeran Secadilaga atau pangeran RajiPangeran Surawijaya wafat dan digantikan oleh Pangeran Dipati Wiranata dan setelah itu diteruskan oleh puteranya Pangeran Secanata Eyang Raga Sari yang menikah dengan Ratu Cirebon mengantikan Pangeran Secanata. Arya Secanata memerintah ± tahun 1762.
 
=== Kerajaan Sindangkasih ===
 
==== Mandala Sindangkasih dan Kerajaan Sindangkasih ====
Kerajaan dan wilayah Jawa Barat tidak dapat dipisahkan dari kata Sunda. Pada mulanya kata ''“Sunda”'' atau ''“Suddha”'' dalam bahasa Sanskerta diterapkan pada nama sebuah gunung yang menjulang tinggi di bagian barat Pulau Jawa yang dari jauh tampak putih karena tertutup abu asal gunung tersebut<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=JqxnjTKaQvQC&pg=PA188&lpg=PA188&dq=Gonda,+1973&source=bl&ots=WGuh2A2UFt&sig=mo650Aid1ZEBV6k1Dudf0w7NKkI&hl=ban&sa=X&ved=0ahUKEwiP0O_u95_aAhVIlpQKHdJYBvcQ6AEILDAC#v=onepage&q=Sunda&f=false|title=History of the Language Sciences / Geschichte der Sprachwissenschaften / Histoire des sciences du langage. 1. Teilband|last=Auroux|first=Sylvain|last2=Koerner|first2=E. F. K.|last3=Niederehe|first3=Hans-Josef|last4=Versteegh|first4=Kees|date=2008-07-14|publisher=Walter de Gruyter|isbn=9783110194005|language=en}}</ref>.
Baris 140 ⟶ 138:
Masa [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|penjajahan Jepang (1942-1945)]] di Majalengka ditandai dengan adanya eksploitasi [[romusha]] dan pembangunan Lapangan Terbang Militer [[Jepang]] di Kawasan [[Ligung, Majalengka|Ligung]]. Lapangan terbang ini diselesaikan pada tahun [[1944]], dan pasukan [[kekaisaran Jepang|Jepang]] dari sana terbang untuk melakukan operasi militer di [[Myanmar|Burma (Myanmar)]] pada tahun [[1945]]
 
== Geografis ==
== Letak dan Pembagian Administrasi ==
Secara geografis Kabupaten Majalengka terletak di bagian timur [[Jawa Barat|Propinsi Jawa Barat]]. Kabupaten Majalengka terletak pada titik koordinat yaitu Sebelah Barat 108° 03' - 108° 19 Bujur Timur, Sebelah Timur 108° 12' - 108° 25 Bujur Timur, Sebelah Utara 6° 36' - 5°58 Lintang Selatan dan Sebelah Selatan 6° 43' - 7°44.
 
=== Batas Wilayah ===
Bagian Utara wilayah kabupaten ini merupakan dataran rendah, sementara wilayah tengah berbukit-bukit dan wilayah selatan merupakan wilayah pegunungan dengan puncaknya [[Gunung Ceremai]] yang berbatasan dengan [[Kabupaten Kuningan]] serta Gunung [[Cakrabuana]] yang berbatasan dengan [[Kabupaten Tasikmalaya]] dan [[Kabupaten Sumedang]]. Secara administratif berbatasan dengan:
* Sebelah Utara : [[Kabupaten Indramayu]].
Baris 149 ⟶ 148:
* Sebelah Timur : [[Kabupaten Cirebon]] dan [[Kabupaten Kuningan]].
 
=== PembagianTopografi Administrasi.dan Geografi ===
Bagian utara wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah, sedang di bagian selatan berupa pegunungan. [[Gunung Ciremai]] (3.076 m) berada di bagian timur, yakni di perbatasan dengan [[Kabupaten Kuningan]]. Gunung ini adalah gunung tertinggi di [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], dan merupakan taman nasional, dengan nama [[Taman Nasional Gunung Ciremai]]
Kabupaten Majalengka terdiri dari 26 [[Kecamatan]], yang terbagi atas 330 [[Desa]] dan 13 [[Kelurahan]]. Pusat pemerintahan Kabupaten berada di [[Majalengka, Majalengka|Kecamatan Majalengka]].
 
Keadaan geografi khususnya [[Morfologi tanah|morfologi]] dan [[fisiografi]] wilayah Kabupaten Majalengka sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh perbedaan ketinggian suatu daerah dengan daerah lainnya, dengan distribusi sebagai berikut :
Berikut adalah kecamatan-kecamatan dalam wilayah Kabupaten Majalengka:
 
Morfologi dataran rendah yang meliputi [[Kadipaten, Majalengka|Kecamatan Kadipaten]], [[Kasokandel, Majalengka|Kasokandel]], [[Panyingkiran, Majalengka|Panyingkiran]], [[Dawuan, Majalengka|Dawuan]], [[Jatiwangi, Majalengka|Jatiwangi]], [[Sumberjaya, Majalengka|Sumberjaya]], [[Ligung, Majalengka|Ligung]], [[Jatitujuh, Majalengka|Jatitujuh]], [[Kertajati, Majalengka|Kertajati]], [[Cigasong, Majalengka|Cigasong]], [[Majalengka, Majalengka|Majalengka]], [[Leuwimunding, Majalengka|Leuwimunding]] dan [[Palasah, Majalengka|Palasah]]. Kemiringan tanah di daerah ini antara 5%-8% dengan ketinggian antara 20–100 m di atas permukaan laut (dpl), kecuali di [[Kecamatan Majalengka]] tersebar beberapa perbukitan rendah dengan kemiringan antara 15%-25%.
 
Morfologi berbukit dan bergelombang meliputi [[Rajagaluh, Majalengka|Kecamatan Rajagaluh]] dan [[Sukahaji, Majalengka|Sukahaji]] sebelah Selatan, [[Maja, Majalengka|Kecamatan Maja]], sebagian [[Majalengka, Majalengka|Kecamatan Majalengka]]. Kemiringan tanah di daerah ini berkisar antara 15-40%, dengan ketinggian 300–700 m dpl.
 
Morfologi perbukitan terjal meliputi daerah sekitar [[Gunung Ciremai]], sebagian kecil Kecamatan [[Rajagaluh, Majalengka|Rajagaluh]], [[Argapura, Majalengka|Argapura]], [[Sindang, Majalengka|Sindang]], [[Talaga, Majalengka|Talaga]], sebagian Kecamatan [[Sindangwangi, Majalengka|Sindangwangi]], [[Cingambul, Majalengka|Cingambul]], [[Banjaran, Majalengka|Banjaran]], [[Bantarujeg, Majalengka|Bantarujeg]], [[Malausma, Majalengka|Malausma]] dan [[Lemahsugih, Majalengka|Lemahsugih]] dan [[Cikijing, Majalengka|Kecamatan Cikijing]] bagian Utara. Kemiringan di daerah ini berkisar 25%-40% dengan ketinggian antara 400–2000 m di atas permukaan laut.
 
=== Geologi ===
Menurut keadaan geologi yang meliputi sebaran dan struktur batuan, terdapat beberapa batuan dan formasi batuan yaitu Aluvium seluas 17.162 Ha (14,25%), Pleistocene Sedimentary Facies seluas 13.716 Ha (13,39%), Miocene Sedimentary Facies seluas 23,48 Ha (19,50%), Undiferentionet Vulcanic Product seluas 51.650 Ha (42,89%), Pliocene Sedimentary Facies, seluas 3.870 Ha (3,22%), Liparite Dacite seluas 179 Ha (0,15%), Eosene seluas 78 Ha (0,006%), Old Quartenary Volkanik Product seluas 10.283 Ha (8,54%). Jenis-jenis tanah di Kabupaten Majalengka ada beberapa macam, secara umum jenis tanah terdiri atas Latosol, Podsolik, Grumosol, Aluvial, Regosol, Mediteran, dan asosianya. Jenis-jenis tanah tersebut memegang peranan penting dalam menentukan tingkat kesuburan tanah dalam menunjang keberhasilan sektor pertanian.
 
=== Hidrologi ===
Dari aspek hidrologis di Kabupaten Majalengka mempunyai beberapa jenis potensi sumber daya air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Potensi sumber daya air tersebut meliputi:
 
Air permukaan, seperti mata air, sungai, danau, waduk lapangan atau rawa, Air tanah, seperti sumur bor dan pompa pantek dan air hujan. Sungai yang besar di antaranya adalah [[Cilutung]], Cijurey, Cideres, Cikeruh, Ciherang, Cikadondong, Ciwaringin, Cilongkrang, Ciawi dan [[Ci Manuk|Cimanuk]].
 
=== Iklim ===
Curah hujan tahunan rata-rata di Kabupaten Majalengka berkisar antara 2.400&nbsp;mm-3.800&nbsp;mm/tahun dengan rata-rata hari hujan sebanyak 11 hari/bulan. Angin pada umumnya bertiup dari arah Selatan dan tenggara, kecuali pada bulan April sampai dengan Juli bertiup dari arah Barat Laut dengan kecepatan antara 3-6 knot (1 knot =1.285 m/jam).
 
== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Majalengka}}
{{:Daftar Bupati Majalengka}}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Majalengka}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Majalengka}}
Kabupaten Majalengka terdiri dari 26 [[Kecamatan]], yang terbagi atas 330 [[Desa]] dan 13 [[Kelurahan]]. Pusat pemerintahan Kabupaten berada di [[Majalengka, Majalengka|Kecamatan Majalengka]]. Berikut adalah kecamatan-kecamatan dalam wilayah Kabupaten Majalengka:
# Kecamatan [[Argapura, Majalengka|Argapura]]
# Kecamatan [[Banjaran, Majalengka|Banjaran]]
Baris 180 ⟶ 207:
# Kecamatan [[Sumberjaya, Majalengka|Sumberjaya]]
# Kecamatan [[Talaga, Majalengka|Talaga]]
 
== Daftar Bupati ==
# RT. Dendranegara 1819 - 1849 (Bupati Kabupaten [[Maja, Majalengka|Maja]] 1819-1840)
# RAA. Kartadiningrat 1849 - 1861
# RAA. Kartadiningrat 1861 - 1868
# Rd Tumenggung Soera Adhi Ningrat 1868 - 1886
# RAA. Salmon Suriadiningrat 1886 - 1896
# RMA. Supraadiningrat 1896 - 1902
# RA. Sastraningrat 1902 - 1922
# RMA. [[Suriatanudibrata]] 1922 - 1944
# RA. Umar Said 1944 - 1945
# R. Enoch 1945 - 1947
# R.H. Hamid 1947 - 1948
# R. Sulaeman Nata Amijaya 1948 - 1949
# M. Chavil 1949
# RM. Nuratmadibrata 1949 - 1957
# H. Aziz Halim 1957 - 1960
# H. RA. Sutisna 1960 - 1966
# R. Saleh Sediana 1966 - 1978
# [[H. Moch. Saleh Paindra]] 1978 - 1983
# H. RE. Djaelani, SH. 1983 - 1988
# Drs. H. Moch. Djufri Pringadi 1988 - 1993
# Drs. H. Adam Hidayat, SH., M.Si 1993 - 1998
# Hj. Tutty Hayati Anwar, SH., M.Si 1998 - 2008
# H. Sutrisno, SE., M.Si 2008 - 2018
 
== Kondisi Alam ==
 
=== Topografi dan Geografi ===
Bagian utara wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah, sedang di bagian selatan berupa pegunungan. [[Gunung Ciremai]] (3.076 m) berada di bagian timur, yakni di perbatasan dengan [[Kabupaten Kuningan]]. Gunung ini adalah gunung tertinggi di [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], dan merupakan taman nasional, dengan nama [[Taman Nasional Gunung Ciremai]]
 
Keadaan geografi khususnya [[Morfologi tanah|morfologi]] dan [[fisiografi]] wilayah Kabupaten Majalengka sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh perbedaan ketinggian suatu daerah dengan daerah lainnya, dengan distribusi sebagai berikut :
 
Morfologi dataran rendah yang meliputi [[Kadipaten, Majalengka|Kecamatan Kadipaten]], [[Kasokandel, Majalengka|Kasokandel]], [[Panyingkiran, Majalengka|Panyingkiran]], [[Dawuan, Majalengka|Dawuan]], [[Jatiwangi, Majalengka|Jatiwangi]], [[Sumberjaya, Majalengka|Sumberjaya]], [[Ligung, Majalengka|Ligung]], [[Jatitujuh, Majalengka|Jatitujuh]], [[Kertajati, Majalengka|Kertajati]], [[Cigasong, Majalengka|Cigasong]], [[Majalengka, Majalengka|Majalengka]], [[Leuwimunding, Majalengka|Leuwimunding]] dan [[Palasah, Majalengka|Palasah]]. Kemiringan tanah di daerah ini antara 5%-8% dengan ketinggian antara 20–100 m di atas permukaan laut (dpl), kecuali di [[Kecamatan Majalengka]] tersebar beberapa perbukitan rendah dengan kemiringan antara 15%-25%.
 
Morfologi berbukit dan bergelombang meliputi [[Rajagaluh, Majalengka|Kecamatan Rajagaluh]] dan [[Sukahaji, Majalengka|Sukahaji]] sebelah Selatan, [[Maja, Majalengka|Kecamatan Maja]], sebagian [[Majalengka, Majalengka|Kecamatan Majalengka]]. Kemiringan tanah di daerah ini berkisar antara 15-40%, dengan ketinggian 300–700 m dpl.
 
Morfologi perbukitan terjal meliputi daerah sekitar [[Gunung Ciremai]], sebagian kecil Kecamatan [[Rajagaluh, Majalengka|Rajagaluh]], [[Argapura, Majalengka|Argapura]], [[Sindang, Majalengka|Sindang]], [[Talaga, Majalengka|Talaga]], sebagian Kecamatan [[Sindangwangi, Majalengka|Sindangwangi]], [[Cingambul, Majalengka|Cingambul]], [[Banjaran, Majalengka|Banjaran]], [[Bantarujeg, Majalengka|Bantarujeg]], [[Malausma, Majalengka|Malausma]] dan [[Lemahsugih, Majalengka|Lemahsugih]] dan [[Cikijing, Majalengka|Kecamatan Cikijing]] bagian Utara. Kemiringan di daerah ini berkisar 25%-40% dengan ketinggian antara 400–2000 m di atas permukaan laut.
 
=== Geologi ===
Menurut keadaan geologi yang meliputi sebaran dan struktur batuan, terdapat beberapa batuan dan formasi batuan yaitu Aluvium seluas 17.162 Ha (14,25%), Pleistocene Sedimentary Facies seluas 13.716 Ha (13,39%), Miocene Sedimentary Facies seluas 23,48 Ha (19,50%), Undiferentionet Vulcanic Product seluas 51.650 Ha (42,89%), Pliocene Sedimentary Facies, seluas 3.870 Ha (3,22%), Liparite Dacite seluas 179 Ha (0,15%), Eosene seluas 78 Ha (0,006%), Old Quartenary Volkanik Product seluas 10.283 Ha (8,54%). Jenis-jenis tanah di Kabupaten Majalengka ada beberapa macam, secara umum jenis tanah terdiri atas Latosol, Podsolik, Grumosol, Aluvial, Regosol, Mediteran, dan asosianya. Jenis-jenis tanah tersebut memegang peranan penting dalam menentukan tingkat kesuburan tanah dalam menunjang keberhasilan sektor pertanian.
 
=== Hidrologi ===
Dari aspek hidrologis di Kabupaten Majalengka mempunyai beberapa jenis potensi sumber daya air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Potensi sumber daya air tersebut meliputi:
 
Air permukaan, seperti mata air, sungai, danau, waduk lapangan atau rawa, Air tanah, seperti sumur bor dan pompa pantek dan air hujan. Sungai yang besar di antaranya adalah [[Cilutung]], Cijurey, Cideres, Cikeruh, Ciherang, Cikadondong, Ciwaringin, Cilongkrang, Ciawi dan [[Ci Manuk|Cimanuk]].
 
=== Iklim ===
Curah hujan tahunan rata-rata di Kabupaten Majalengka berkisar antara 2.400&nbsp;mm-3.800&nbsp;mm/tahun dengan rata-rata hari hujan sebanyak 11 hari/bulan. Angin pada umumnya bertiup dari arah Selatan dan tenggara, kecuali pada bulan April sampai dengan Juli bertiup dari arah Barat Laut dengan kecepatan antara 3-6 knot (1 knot =1.285 m/jam).
 
== Demografi ==
Baris 239 ⟶ 217:
Mayoritas Masyarakat Majalengka berasal dari etnis [[suku Sunda|Sunda]]. Bahasa yang digunakan [[Bahasa Sunda]], akan tetapi memiliki perbedaan beberapa arti dan kosakata dengan Bahasa Sunda di Kawasan Priangan. Bahasa Sunda di Majalengka merupakan bahasa Sunda dialek Tengah Timur. Dibeberapa wilayah Majalengka masyarakatnya merupakan Etnis [[Orang Cirebon|Cirebon/Wong Cerbon]] dan menggunakan [[bahasa Cirebon]], seperti di utara dan Timur Jatitujuh, [[Kertajati, Majalengka|Kertajati]], [[Ligung, Majalengka|Ligung]], [[Sumberjaya, Majalengka|Sumberjaya]] dan [[Patuanan, Leuwimunding, Majalengka|Desa Patuanan]] di [[Leuwimunding, Majalengka|Kecamatan Leuwimunding]].
 
== Kesenian Dan Budaya Daerah ==
Sebagai wilayah yang dilalui oleh dua kebudayaan besar yaitu [[suku Sunda|Sunda]] & [[suku Cirebon|Cirebon]] maka Kabupaten Majalengka memiliki keragaman seni budaya yaitu
* [[Kesenian Sampyong Majalengka|Sampyong]]
Baris 277 ⟶ 255:
 
== Transportasi ==
 
=== Transportasi Darat ===
 
==== Angkutan Jalan Raya ====
Wilayah Kabupaten Majalengka merupakan daerah penghubung antara kawasan [[Parahyangan|Priangan]] dengan [[Kota Cirebon|Cirebon]], dilewati [[Jalan Negara]] [[Kota Bandung|Bandung]] - [[Kota Cirebon|Cirebon]] dan [[Kota Cirebon|Cirebon]] - [[Ciamis, Ciamis|Ciamis,]] Selain itu pula dilintasi [[Jalan Tol Cikopo-Palimanan]] (Cipali) dengan dua pintu tol dikawasan [[Kertajati, Majalengka|Kertajati]] dan [[Sumberjaya, Majalengka|Sumberjaya]]. Berikut sarana dan prasarana angkutan darat di Majalengka:
Baris 343 ⟶ 319:
== Objek Wisata ==
 
=== '''A. Wisata Air Terjun''' ===
# [[Berkas:Curug Santang, Desa Argamukti, Kecamatan Argapura.jpg|jmpl|258x258px|Curug Santang, Majalengka ]]Curug Muara Jaya : Desa [[Argamukti, Argapura, Majalengka|Argamukti]] Kecamatan [[Argapura, Majalengka|Argapura.]]
# Curug Sawer : Desa [[Argalingga, Argapura, Majalengka|Argalingga]] Kecamatan [[Argapura, Majalengka|Argapura]].
Baris 354 ⟶ 330:
# Curug Santang: Desa [[Argalingga, Argapura, Majalengka|Argalingga]] Kecamatan [[Argapura, Majalengka|Argapura]].
 
=== '''B. Wisata Danau''' ===
# Situ Sangiang : Desa [[Sangiang, Banjaran, Majalengka|Sangiang]] Kecamatan [[Banjaran, Majalengka|Banjaran]].
# Situ Cipadung : Desa [[Pajajar, Rajagaluh, Majalengka|Pajajar]] Kecamatan [[Rajagaluh, Majalengka|Rajagaluh]].
Baris 363 ⟶ 339:
# Talaga Nila : Desa [[Jerukleueut, Sindangwangi, Majalengka|Jerukleueut]] Kecamatan [[Sindangwangi, Majalengka|Sindangwangi]].
 
=== '''C. Wisata Panorama Alam''' ===
# [[Berkas:Panyaweuyan, Argapura, Kabupaten Majalengka.jpg|jmpl|221x221px|Lembah Panyaweuyan, Majalengka ]]Taman Buana Marga : Desa [[Lemahsugih, Majalengka|Lemahsugih]] Kecamatan [[Lemahsugih, Majalengka|Lemahsugih]].
# Perkebunan Teh Cipasung : Desa [[Cipasung, Lemahsugih, Majalengka|Cipasung]] Kecamatan [[Lemahsugih, Majalengka|Lemahsugih]].
Baris 374 ⟶ 350:
# Teras Sawah Payung: Desa Payung, Kecamatan [[Rajagaluh, Majalengka|Rajagaluh]].<ref>{{Cite news|url=http://besoksenin.co/disandingkan-dengan-ubud-payung-rajagaluh-mulai-dikenal-dunia-internasional/|title=Disandingkan dengan Ubud, Payung Rajagaluh Mulai Dikenal Dunia Internasional!|date=2018-02-04|newspaper=besoksenin|language=id-ID|access-date=2018-02-08}}</ref>
 
=== '''D. Wisata Sejarah dan Budaya''' ===
[[Berkas:Rumah Adat Panjalin IX (foto dokumen Disparbud Jawa Barat).jpg|ka|260px|jmpl|Detail Rumah Adat Panjalin]]
# Museum Talaga Manggung : Desa [[Talaga, Majalengka|Talaga Wetan]] Kecamatan [[Talaga, Majalengka|Talaga]].
Baris 387 ⟶ 363:
# Makan Sunan Wanaperih: Desa [[Kagok, Banjaran, Majalengka|Kagok]] Kecamatan [[Banjaran, Majalengka|Banjaran]].
 
=== '''E. Wisata Minat Khusus.''' ===
 
# Wisata Paralayang Gunung Panten: Kelurahan [[Munjul, Majalengka, Majalengka|Munjul]] Kecamatan [[Majalengka, Majalengka|Majalengka]].
# Sirkuit Grasstrack Buahlega : Desa [[Sidamukti, Majalengka, Majalengka|Sidamukti]] Kecamatan [[Majalengka, Majalengka|Majalengka]].