Stasiun Weleri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k KA Kamandaka secara reguler beroperasi dengan rangkaian kelas eksekutif-ekonomi AC plus.
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
Tersedia fasilitas ala bandara berupa ''check-in'' mandiri untuk pencetakan ''boarding pass.''
| track = 5 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
|platform=4 (satu peron sisi dan tiga peron pulau yang agak tinggi)
| operator = [[Daerah Operasi IV Semarang]]
| boardingpass = Ya
Baris 24 ⟶ 25:
[[Berkas:KAweleri.jpg|jmpl|Stasiun Weleri|kiri]]'''Stasiun Weleri (WLR)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas II yang terletak di [[Karangdowo, Weleri, Kendal]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +12 m ini termasuk dalam [[Daerah Operasi IV Semarang]] dan merupakan satu-satunya stasiun yang melayani naik-turun penumpang di [[Kabupaten Kendal]]. Saat ini stasiun ini hanya disinggahi oleh sebagian besar kereta api penumpang kelas ekonomi saja. Dari jalan raya, stasiun ini berada di belakang [[Pasar Weleri]]. Stasiun ini memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 2 dan 3 sebagai sepur lurus.
 
Dahulu ke arah selatan, terdapat jalur kereta api cabang ke Dusun Besokor di [[Sidomukti, Weleri, Kendal|Desa Sidomukti]] sepanjang 3,6 km (dibuka 1 April 1901). Tidak diketahui kapan atau mengapa jalur ini ditutup, namun kemungkinan karena dibongkar oleh [[Kekaisaranpekerja romusha Jepang]] pada tahun [[1943]] saat [[masa pendudukan Jepang]]. Saat itu, Jepang memang sedang mencari bahan material untuk [[Perang Dunia II|perang]] sehingga banyak jalur kereta api di [[Indonesia]] dibongkar.
 
Stasiun ini merupakan stasiun yang letaknya paling barat di [[Kabupaten Kendal]] dan menjadi stasiun utama di wilayah tersebut yang menggantikan [[Stasiun Kendal]]. Stasiun ini juga cukup ramai setiap harinya untuk melayani transportasi masyarakat yang akan bepergian antarkota di [[Jawa Tengah]] maupun kota-kota besar lainnya di [[Pulau Jawa|Jawa]]. Namun sayangnya, kurang luasnya ruang tunggu penumpang serta kurang panjangnya peron baru untuk jalur 1 dan 2, serta peron jalur 3 stasiun kereta api, yang masih menggunakan peron lama dan pendek, cukup menyulitkan naik-turunnya penumpang, terlebih lagi tidak adanya atap peron (''overkapping''/kanopi) membuat penumpang sering kehujanan ketika hendak naik ataupun turun dari kereta api pada saat musim hujan tiba. Tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya di stasiun ini juga akan dibuat peron tinggi & dibuat ''overkapping''/kanopi seperti di [[Stasiun Brebes]].