Brabant Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wwikix (bicara | kontrib)
Wwikix (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
Ketika provinsi sekarang itu diadakan, wilayahnya diperluas dengan bagian dari provinsi [[Holandia]] dan mantan wilayah [[Ravenstein]] yang sebelumnya milik [[Kadipaten Kleve]], serta beberapa mantan badan otonom kecil lainnya.
 
Periode dari 1900 sampai 1960-an disebut sebagai ''Het Rijke Roomse Leven'' (diterjemahkan sebagai 'kehidupan Romawi yang makmur', dengan 'Romawi' diartikan sebagai 'Katolik Roma'), sebuah kebangkitan agama dan spiritual. ''Het Rijke Roomse Leven'' muncul sebagai hasil dari dorongan emansipasi penduduk Katolik yang kurang beruntung dan didukung oleh pilar Katolik Roma, yang diarahkan oleh para ulama dan tidak hanya meliputi gereja, tetapi juga sekolah-sekolah Katolik Roma dan rumah sakit yang dikelola oleh biarawati. Pada masa itu setiap desa di Brabant Utara memiliki biara yang dijalankan para biarawati. Secara politik, provinsi ini didominasi oleh partai-partai Katolik: Roomsch-Katholieke Staatspartij dan penerusnya setelah perang, Katholieke Volkspartij yang sering memegang sekitar 75% suara.
[[Berkas:Zundert welkom in Brabant.jpg|jmpl|300px|kiri|Sebuah tanda mengatakan, "Selamat datang di Brabant". Brabant Utara sering hanya disebut sebagai "Brabant".]]
Periode dari 1900 sampai 1960-an disebut sebagai ''Het Rijke Roomse Leven'' (diterjemahkan sebagai 'kehidupan Romawi yang makmur', dengan 'Romawi' diartikan sebagai 'Katolik Roma'), sebuah kebangkitan agama dan spiritual. ''Het Rijke Roomse Leven'' muncul sebagai hasil dari dorongan emansipasi penduduk Katolik yang kurang beruntung dan didukung oleh pilar Katolik Roma, yang diarahkan oleh para ulama dan tidak hanya meliputi gereja, tetapi juga sekolah-sekolah Katolik Roma dan rumah sakit yang dikelola oleh biarawati. Pada masa itu setiap desa di Brabant Utara memiliki biara yang dijalankan para biarawati. Secara politik, provinsi ini didominasi oleh partai-partai Katolik: Roomsch-Katholieke Staatspartij dan penerusnya setelah perang, Katholieke Volkspartij yang sering memegang sekitar 75% suara.
 
Pada tahun 1960-an, [[sekularisasi]] dan [[emansipasi]] yang sebenarnya dari penduduk Katolik membawa pembubaran secara bertahap terhadap pilar Katolik, seperti kehadiran gereja yang mengalami penurunan di Brabant Utara seperti tempat lainnya di Eropa Barat. Pengaruh ''Het Rijke Roomse Leven'' masih tersisa dalam bentuk pendidikan dalam Katolik Roma (kini dijalankan oleh guru profesional daripada biarawati) dan di Brabant Utara berupa budaya, politik, cara berpikir dan kebiasaan ([[folklor]]) seperti [[karnaval]]. Provinsi ini masih memiliki suasana Katolik yang berbeda bila dibandingkan dengan provinsi di utara sungai besar.