Suku Karo: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Joko Muhammad S (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HaidirAndiNovianto (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
|image =
|poptime = 959.000 jiwa<ref name="Karo">{{cite web|url=https://joshuaproject.net/people_groups/18879/ID|title=Batak Karo in Indonesia|last=|first=|publisher=Joshua Project|accessdate=10 Agustus 2018}}</ref>
|popplace = [[Kabupaten Karo|Karo]], [[Medan]], [[Kota Binjai|Binjai]], [[Deli Serdang]], [[Langkat]]
|langs = [[Bahasa Karo|Karo]]
|rels = [[Kristen]] 70%, [[Islam]] 25%, [[Pemena]] 5%<ref name="Karo"/>
Baris 10:
|caption=Pakaian Adat Karo}}
[[Berkas:Uis gara.jpg|al=|jmpl|[[Uis Gara]] ('''Kain Tradisional Karo''')]]
'''Suku Karo''' ([[Surat Batak|Karo]]: {{batk|ᯂᯒᯨ}} atau {{batk|ᯂᯒᯭ}}, Latin: ''Karo'') adalah [[suku bangsa]] yang mendiami wilayah [[Sumatera Utara]] dan sebagian [[Aceh]]; meliputi [[Kabupaten Karo]], [[Kabupaten Aceh Timur]], [[Kabupaten Langkat]], [[Kabupaten Dairi]], [[Kabupaten Simalungun]], dan [[Kabupaten Deli Serdang]].<ref name=karo1>{{cite journal| author = Geoff Kushnick| title = Bibliography of Works on the Karo Batak of North Sumatra, Indonesia: Missionary Reports, Anthropogical Studies, and Other Writings from 1826 to the Present| journal = Department of Anthropology University of Washington, Seattle| volume = 1.2| date = 2010| url= http://faculty.washington.edu/kushnick/karo_biblio_v1.2.pdf| archiveurl= https://web.archive.org/web/20140114191723/http://faculty.washington.edu/kushnick/karo_biblio_v1.2.pdf| archivedate= 14 Januari 2014}}</ref> Suku ini merupakan salah satu suku terbesar dalam Sumatera Utara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama Kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu [[Taneh Karo|Tanah Karo]] yang terletak di kabupaten[[Kabupaten karoKaro]]. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut [[Bahasa Karo]] atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna [[merah]] serta [[hitam]] dan penuh dengan perhiasan [[emas]]. Suku [[Karo]] adalah merupakan suku asli pertama [[Kota Medan]] karena Kota Medan didirikan oleh seorang putra [[Karo]] yang bernama [[Guru Patimpus Sembiring Pelawi]]. Suku Karo pada mulanya tinggal di dataran tinggi Karo yakni [[Brastagi]] dan [[Kabanjahe, Karo|Kabanjahe]].
 
== Eksistensi Kerajaan Haru-Karo ==
Baris 23:
Kelompok karo di Aceh kemudian berubah nama menjadi "Kaum Lhee Reutoih" atau Kaum Tiga Ratus. Penamaan demikian terkait dengan peristiwa perselisihan antara suku Karo dengan suku Hindu di sana yang disepakati diselesaikan dengan perang tanding. Sebanyak tiga ratus (300) orang suku Karo akan berkelahi dengan empat ratus (400) orang suku Hindu di suatu lapangan terbuka. Perang tanding ini dapat didamaikan dan sejak saat itu suku Karo disebut sebagai kaum tiga ratus dan kaum Hindu disebut kaum empat ratus.
 
Dikemudian hari terjadi pencampuran antar suku Karo dengan [[suku Hindu]] dan mereka disebut sebagai kaum Ja Sandang. Golongan lainnya adalah Kaum Imeum Peuet dan Kaum Tok Batee yang merupakan campuran suku pendatang, seperti: Kaum [[Agama Hindu|Hindu]], [[Bangsa Arab|Arab]], [[Persia]], dan lainnya.
 
== Wilayah pengaruh suku Karo ==
Baris 39:
 
=== Kota Binjai ===
[[Kota Binjai]] merupakan daerah yang memiliki interaksi paling kuat dengan [[Medan|Kota Medan]] disebabkan oleh jaraknya yang relatif sangat dekat dari Kota Medan sebagai ibukota Provinsi [[Sumatera Utara]].
 
=== Kabupaten Langkat ===
Baris 57:
 
=== Kabupaten Deli Serdang ===
* Kecamatan [[Tanjung Morawa, Deli Serdang|Tanjung Morawa]]
* Kecamatan [[Sinembah Tanjung Muda Hulu, Deli Serdang|Sinembah Tanjung Muda Hulu]]
* Kecamatan [[Sinembah Tanjung Muda Hilir, Deli Serdang|Sinembah Tanjung Muda Hilir]]
* Kecamatan [[Sibolangit, Deli Serdang|Sibolangit]]
* Kecamatan [[Pancur Batu, Deli Serdang|Pancur Batu]]
* Kecamatan [[Kutalimbaru, Deli Serdang|Kutalimbaru]]
* Kecamatan [[Deli Tua, Deli Serdang|Deli Tua]]
* Kecamatan Biru[[Sibiru-biru, Deli Serdang|Sibiru-biru]]
*Kecamatan [[Sunggal, Deli Serdang|Sunggal]]
 
=== Kabupaten Simalungun ===
* Kecamatan [[Dolok Silau, Simalungun|Dolok Silau]]
 
== Merga ==
Baris 85 ⟶ 86:
== Rakut Sitelu ==
Hal lain yang penting dalam susunan masyarakat Karo adalah ''rakut sitelu'' atau ''daliken sitelu'' (artinya secara metaforik adalah tungku nan tiga), yang berarti ikatan yang tiga. Arti ''rakut sitelu'' tersebut adalah sangkep nggeluh (kelengkapan hidup) bagi orang Karo. Kelengkapan yang dimaksud adalah lembaga sosial yang terdapat dalam masyarakat Karo yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu:
# Kalimbubu
# kalimbubu
# anakAnak beruBeru
# seninaSenina
 
Kalimbubu dapat didefinisikan sebagai keluarga pemberi [[isteri]], anak beru keluarga yang mengambil atau menerima isteri, dan senina keluarga satu galur keturunan merga atau keluarga inti.
Baris 93 ⟶ 94:
 
== Tutur Siwaluh ==
''Tutur siwaluhSiwaluh'' adalah konsep kekerabatan masyarakat Karo, yang berhubungan dengan penuturan, yaitu terdiri dari delapan golongan:
# Puang Kalimbubu
# puang kalimbubu
# Kalimbubu
# kalimbubu
# seninaSenina
# Sembuyak
# sembuyak
# Senina Sipemeren
# senina sipemeren
# Senina Sepengalon/Sedalanen
# senina sepengalon/sedalanen
# anakAnak beruBeru
# anakAnak beruBeru menteriMenteri
 
Dalam pelaksanaan upacara adat, ''tutur siwaluh'' ini masih dapat dibagi lagi dalam kelompok-kelompok lebih khusus sesuai dengan keperluan dalam pelaksanaan upacara yang dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:
# Puang kalimbubuKalimbubu adalah kalimbubuKalimbubu dari kalimbubuKalimbubu seseorang
# Kalimbubu adalah kelompok pemberi isteri kepada keluarga tertentu, kalimbubuKalimbubu ini dapat dikelompokkan lagi menjadi:
#* Kalimbubu bena-bena atau kalimbubu tua, yaitu kelompok pemberiisteri kepada kelompok tertentu yang dianggap sebagai kelompok pemberi isteri adal dari keluarga tersebut. Misalnya A bermerga Sembiring bere-bere Tarigan, maka Tarigan adalah kalimbubu Si A. Jika A mempunyai anak, maka merga Tarigan adalah kalimbubu bena-bena/kalimbubu tua dari anak A. Jadi kalimbubu bena-bena atau kalimbubu tua adalah kalimbubu dari ayah kandung.
#* Kalimbubu simada dareh adalah berasal dari ibu kandung seseorang. Kalimbubu simada dareh adalah saudara laki-laki dari ibu kandung seseorang. Disebut kalimbubu simada dareh karena merekalah yang dianggap mempunyai darah, karena dianggap darah merekalah yang terdapat dalam diri keponakannya.