Suku Pakpak: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan konten Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
{{ethnic group|
|group=Suku Batak PakPak<br />
|image= [[Berkas:Batak.png|
|poptime='''86.000 jiwa (2016)'''.<ref name="PakPak">{{cite web|url=https://joshuaproject.net/people_groups/10722/ID|title=Batak Pakpak in Indonesia|last=|first=|publisher=Joshua Project|accessdate=10 Agustus 2018}}</ref>
|popplace=([[Sumatera Utara]] Mayoritas di [[Kabupaten Pakpak Bharat]], dan [[Kabupaten Dairi]]: '''55.000 jiwa''').{{br}}
Baris 23:
== Sejarah ==
Diceritakan dalam sejarah, bahwa asal usul [[Suku Pakpak]] adalah dari India Selatan yaitu dari India Tondal yang kemudian menetap di Muara Tapus dekat Kota Barus lalu berkembang di [[tanah Pakpak]] dan kemudian menjadi suku
[[Suku Pakpak]] tersebar di beberapa daerah. Secara administratif masyarakat Pakpak
tersebar di dua Propinsi dan beberapa Kabupaten, yang dikenal dengan sebutan Suak atau Lebbuh. Wilayah Pakpak terbagi menjadi 5 suak yaitu : [[Suak Simsim]], [[Suak Kelasen]], [[Suak Keppas]], [[Suak Pegagan]] dan [[Suak Boang]].
Suak Simsim terletak di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat, Suak Keppas dan Suak Pegagan terletak di wilayah [[Kabupaten Dairi]], Suak Kelasen menetap di wilayah Kabupaten [[Humbang Hasundutan]] dan [[Kabupaten Tapanuli Tengah]] khususnya Kecamatan Barus, dan [[Suak Boang]] secara administratif terletak di wilayah Kabupaten [[Aceh Singkil]] dan [[Kota Subulussalam]] [[Provinsi Aceh]]. Tidak semua orang Pakpak berdiam di tanah Pakpak, namun mereka juga berdiaspora, meninggalkan negerinya dan menetap di daerah baru. Sebagian tinggal di tanah Pakpak dan
Suku Pakpak. Mereka menjadi "Situkak Rube", Sipungkah Kuta, dan Sukut Nitalun
Menurut cerita, nenek moyang dari Suku Pakpak adalah si Kada dan si Lona dari India Selatan. Mereka pergi
merantau meninggalkan kampungnya dan terdampar di Pantai Barus dan terusmasuk hingga ke tanah Pakpak. Dari pernikahan mereka mempunyai seorang anak yang bernama HYANG. Itulah sebabnya nama Hyang adalah nama yang
dikeramatkan di Suku Pakpak. Hyang pun dewasa dan kemudian menikah dengan putri Raja Barus. Dari pernikahan mereka, lahir 7 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Adapun nama dari anak Hyang dan putri raja Barus adalah :
1. Si Haji;
Baris 38:
3. Ranggar Jodi;
4. Mpu Bada;
5. Raja
6. Bata;
7. Sanggir;
8. Suari (anak perempuan).
Pada urutan ke empat terdapat nama Mpu Bada, Mpu Bada adalah yang terbesar di antara saudara-saudaranya yang lain, bahkan dari pihak suku Toba pun kadangkala mengklaim bahwa Mpu Bada adalah keturunan dari Parnadari Marga Sigalingging.
Hyang.
Si anak Sulung, yaitu Si Haji mempunyai kerajaan di Banua Harhar, yang saat ini dikenal dengan Hulu Lae Kombih, Kecamatan Siempat Rube Kabupaten Pakpak Bharat. Perbaju Bigo pergi ke arah timur dan membentuk kerajaan SIMBELLO di Silaan, yang saat ini dikenal dengan Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu. Ranggar Jodi pergi ke arah utara dan membentuk kerajaan
Mpu Bada pergi ke arah barat melintasi Lae Cinendang dan tinggal di Mpung Simbentar Baju. Raja
timur laut membentuk Kerajaan Siraja Pako dan bermukir di Sicike-cike. Bata pergi ke arah Selatan dan menikah, kemudian hanya mempunyai seorang anak perempuan yang menikah dengan Putra keturunan Tuan Nahkoda Raja. Dari pernikahan ini menurunkan marga Tinambunan, Tumangger, Maharaja, Turuten, Pinayungen dan Anakampun. Sanggir pergi ke arah Selatan tapi lebih jauh dari Bata dan membentuk kerajaan di sana. dipercaya menjadi
nenek moyang marga Meka dan Mungkur. Sedangkah yang perempuan yaitu
Suari menikah dengan Putra Raja Barus dan mempunyai empat orang anak,
yaitu : Tndang, Rea yang sekarang menjadi Banurea, Manik dan Permencuari
yang kemudia menurunkan marga Boangmanalu dan Bancin.
== Persebaran Suku Pakpak ==
Wilayah suku Pakpak dapat dibagi menjadi 5 kelompok berdasarkan wilayahkomunitas marga dan dialek bahasanya, yaitu : (Berutu dan Nurani, 2007:3-4). Pakpak Simsim, yaitu orang Pakpak yang menetap dan memiliki hak ulayat di daerah Simsim. Terdiri dari marga Berutu, Sinamo, Padang, Solin, Banurea, Boangmanalu, Cibro, Sitakar dan lain-lain.
Dalam administrasi pemerintahan Republik Indonesia, kini termasuk dalam
wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.
Pakpak Keppas, yaitu orang Pakpak yang menetap dan berdialek Keppas. Antara lain marga Ujung, Bintang, Bako, Maha dan lain-lain. Ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Dairi. Pakpak Pegagan, yaitu orang Pakpak yang berasal dan berdialek Pegagan, antara lain marga Lingga, Mataniari, Maibang, Manik, Sikettang dan
lain-lain, termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Sumbul, Pegagan Hilir
Kabupaten Dairi.
Pakpak Kelasen, yaitu orang Pakpak yang berasal dari dan berdialek Kelasen. Antara lain marga Tumangger, Siketang,
Tinambunan, Anakampun, Kesogihen, Maharaja, Meka, Berasa dan lain-lain.
Termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Parlilitan dan Kecamatan Pakkat (Kabupaten Humbang Hasundutan), serta Kecamatan Barus (Kabupaten Tapanuli Tengah).
Pakpak Boang, yaitu orang Pakpak yang berasal dan berdialek Boang, antara lain marga Ramin, Saraan, Sambo, Penarik dan lain-lain. Termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.
Meskipun para Antropolog memasukkan suku Pakpak ke dalam salah satu Subetnis Batak, sebagaimana suku Mandailing, Karo,
Toba, dan Simalungun. Namun, suku Pakpak mempunyai versi tersendiri tentang asal usul dan jati dirinya. Berkaitan dengan hal tersebut sumber-sumber tutur menyebutkan antara lain (Sinuhaji dan Hasanuddin, 1999/2000:16) :
Keberadaan orang-orang Simbello, Simbacang, Siratak
dan Purbaji yang dianggap telah mendiami daerah Pakpak sebelum
kedatangan orang-orang Pakpak; Penduduk awal daerah Pakpak adalah orang-orang yang bernama Simargaru, Simorgarorgar, Sirumumpur, Silimbiu, Similang-ilang dan Purbaji.
Dalam Lapihen/Laklak (buku berbahan kulit kayu) disebutkan penduduk pertama daerah Pakpak adalah pendatang dari India yang memakai rakit kayu besar yang terdampar di Barus.Persebaran orang Pakpak Boang dari daerah Aceh Singkil ke daerah Simsim, Keppas, dan Pegagan. Terdamparnya armada dari India Selatan di pesisir barat Sumatera, tepatnya di Barus yang kemudian berasimilasi dengan penduduk setempat. Berdasarkan sumber tutur serta sejumlah nama marga yang ada di Suku
Pakpak yang mengandung ke India-an seperti marga Lingga, Maha dan Maharaja, boleh jadi pada masa lalu memang pernah terjadi kontak antara penduduk
|