Shinto Negara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 126:
 
Tak ada Kaisar yang mengunjungi kuil tersebut sejak itu, dan kunjungan oleh [[Perdana Menteri Jepang|perdana menteri]] dan pejabat pemerintah ke kuil tersebut menjadi bahan gugatan dan kontroversi media.<ref name="Ravitch">{{cite journal|last1=Ravitch|first1=Frank|title=THE JAPANESE PRIME MINISTER'S VISITS TO THE YASUKUNI SHRINE ANALYZED UNDER ARTICLES 20 AND 89 OF THE JAPANESE CONSTITUTION.|journal=Contemporary Readings in Law & Social Justice|date=2014|volume=6|issue=1|pages=124–136|url=http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=a9h&AN=97217822&site=ehost-live|accessdate=9 January 2016|issn=1948-9137|postscript={{subscription needed|via=[https://www.ebsco.com EBSCO]'s Academic Search Complete}}}}</ref>
 
==Di wilayah-wilayah jajahan==
[[Berkas:Empire of Japan (1868-1945).png|thumb|300px|kekaisaran Jepang pada puncak penjajahannya, pada 1942]]
Saat Jepang meluaskan wilayah jajahannya, kuil-kuil dibangun untuk keperluan mentuanrumahi ''kami'' Jepang di wilayah-wilayah yang diduduki. Praktek tersebut dimulai dengan [[Kuil Naminoue]] di [[Okinawa]] pada 1890.<ref>[http://k-amc.kokugakuin.ac.jp/DM/auth/dl-media;jsessionid=78EC0F1A0310FACEDE5B14F000047F74?data_id=57798&data_no=57798&version=0&mime_type=application/pdf&filename=EOS091126D.pdf List of ''Kankokuheisha'' (官国幣社), p. 3]; retrieved 2016-11-18.</ref> Kuil-kuil besar yang dibangun di belahan Asia meliputi [[Kuil Karafuto]] di [[Sakhalin]] pada 1910 dan [[Chōsen Jingū|Kuil Chosen]], [[Penjajahan Jepang di Korea|Korea]] pada 1919; kuil-kuil tersebut dirancang di bawah [[Kuil Besar Ise|Kuil Ise]] dalam kepentingan nasional.<ref name="Picken">{{cite book|last1=Picken|first1=Stuart D. B.|title=Sourcebook in shinto : selected documents|date=2004|publisher=Praeger|location=Westport (conn.)|isbn=9780313264320}}</ref>{{rp|111}} Kuil-kuil lain meliputi Kuil Shonan di [[Penjajahan Jepang di Singapura|Singapura]], [[Kuil San'a]] di [[Hainan|Pulau Hainan]] ([[Penjajahan Jepang di Tiongkok|Tiongkok]]), [[Kuil Okinawa]] di [[Shuri, Okinawa]], [[Kuil Akatsuki]] di [[Ho Chi Minh City|Saigon]], dan Kuil Hokoku di [[Penjajahan Jepang di Hindia Belanda|Jawa]].<ref name="Picken" />{{rp|112}}
 
Jepang membangun setidaknya 400 kuil di [[Shinto di Korea|Korea pada masa pendudukan]], dan penyembahan diwajibkan untuk orang-orang Korea.<ref name="Keene" />{{rp|125}} Sebuah pernytaan dari kepala Jawatan Dalam Negeri di Korea menuliskan soal kuil-kuil tersebut dalam sebuah pengarahan: "...mereka memiliki keberadaan yang secara penuh berbeda dari agama, dan pemujaan di kuil-kuil adalah tindakan patriotisme dan loyalitas, nilai-nilai moral dasar dari negara kami."<ref name="Keene" />{{rp|125}}<ref name="Holtom">{{cite book|last1=Holtom|first1=Daniel Clarence|title=Modern Japan and Shinto Nationalism: A Study of Present-day Trends in Japanese Religions|date=1963|publisher=University of Chicago Press|location=Chicago|page=167}}</ref>
 
==Referensi==