Habib Burquibah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox President
|name=Habib Burquibah
|image=BourguibaPortrait photoofficiel officielleBourguiba.jpgpng
|office=Presiden Tunisia
|order=1
Baris 41:
Bourguiba diangkat sebagai presiden pada [[1957]] setelah tergulingnya [[Bey Muhammad al-Amin]], Raja Tunisia. Melihat pada paham moderat, ia memperjuangkan [[sekularisme]] dan [[hak wanita]].
 
Akibat terpengaruhdipengaruhi pemikiranoleh [[Duniapemikiran Barat|Baratbebas]], Habib Bourguiba selalu menghina[[Kritik terhadap Islam|mengkritik]] [[Islam]]. Secara eksplisit ia menentang pemahaman dan ketentuan syariat. Ketentuan syariat yang sudah jelas dilarang dan dihina. Saat berpidato di depan mahasiswa jurnalistik mengenai sejarah perjuangan Rasulullah SAW[[Muhammad]], secara vulgar ia menyerang ajaran Islam. Ia menyatakan [[Al-Qur'an]] mengandung sekian kekeliruan yang tak bisa lagi diterima akal rasional. Nabi Muhammad SAW dianggapnya sebagai manusia yang kebanyakan mengembara dan mendengar hikayat, dongeng, dan legenda murahan saat itu. Iapun menyatakan, secara sengaja ke dalam Al-Qur'an ditambahkan kisah Nabi [[Musa AS]]. Tambahan pula, menurutnya umat terlalu mendewa-dewakan Nabi Muhammad dengan berulang-ulang mengiringi sebutan Rasulullah dengan shollallohu ‘alaihi was salamMuhammad.
 
Sejak ia menerima tampuk kekuasaan, ia menyusun makar untuk menghancurkan Islam berikut institusi pengusung, nilai, ulama dan aktivisnya. Ia menutup Universitas az-Zaytunah, universitas tertua di [[Afrika]], padahal universitas ini menjadi pusat pendidikan Islam di Afrika dan [[Eropa]] meski saat Perancis menjajah Tunisia.
Baris 55:
Ribuan wanita Islam disingkirkan dari pegawai pemerintahan dan pusat pendidikan. Banyak yang dilarang berhijab dalam kehidupan umum seperti rumah sakit dan jalan raya. Meski dilarang UU dan dipersempit aparat keamanan, para pemakai jilbab di Tunisia tetap semakin banyak jumlahnya. Pemakaian jilbab di sana dilarang menurut UU No.108 tahun 1981. Isinya menegaskan bahwa jilbab ialah busana etnis/kelompok yang bukan kewajiban agama. Sehingga dalam UU itu ditulis larangan berjilbab di sekolah dan perguruan tinggi.
 
Akibatnya timbul hubungan yang tidak harmonis antara Presiden Habib Bourguiba dengan gerakan Islam. Hubungan ini disebabkankarena Bourguiba telahdipengaruhi diracuni denganoleh pemikiran Baratbebas. Misalnya saat ia mengambil inspirasi pengalaman dan warisan Revolusi Perancis tentang ‘persahabatan’ negara dan gereja dalam melaksanakan pemerintahan. Dengan berkedok agama, ia memberangus Islam yang diyakininya tidak sesuai pemahaman Islamnya. Padahal ia ternyata memakai Islam sebagai kedok saja. Ia mengadopsi pemahaman pemikir Perancis yang menyatakan semua hal terdahulu pasti usang, sehingga ia menganggap Islam itu usang sebab warisan nenek moyang. Menurutnya, institusi keagamaan merupakan batu penghalang utama bagi pembangunan negara. Baginya, Tunisia memerlukan asas pembangunan baru menurut ‘pemikiran ilmu tulen’ dan meninggalkan ‘pemikiran Islam.’
 
Iapun silau dengan Fasisme di Italia, Nazi di Jerman, dan Revolusi Bolshevik di Rusia. Menurutnya, keberhasilan bangsa di Eropa merupakan contoh nyata dan jalan pintas meraih pembangunan negara dengan singkat. Yang dilakukan ialah meniru Barat bulat-bulat.
 
== Kejatuhan dan kematian ==