Mahesa Wong Ateleng: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Cosmetic changes |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Mahisa
== Bhatara Parameswara raja Kadiri ==
== Identifikasi Tokoh Mahisa Wunga Teleng ==▼
Tokoh Mahisa
Menurut prasasti tersebut, Bhatara Parameswara semasa hidupnya menjadi ''adiguru'' yang dihormati di tanah [[Jawa]]. Ia memiliki putri bernama Waning Hyun yang menikah dengan [[Wisnuwardhana]] raja [[Tumapel]] saat itu. Dari perkawinan ini lahir [[Kertanagara]].
Sepeninggal Parameswara, secara berturut-turut ia digantikan oleh adik-adiknya, yaitu [[Gunungbhaya]] dan [[Tohjaya]] sebagai raja [[Kadiri]]. Sepeninggal [[Tohjaya]], kerajaan [[Kadiri]] dipersatukan kembali dengan [[Tumapel]] oleh [[Wisnuwardhana]]. Putranya yang bernama [[Kertanagara]] diangkat sebagai raja muda di sana sebagai bawahan [[Tumapel]].
[[Prasasti Mula Malurung]] juga menyebutkan Bhatara Parameswara meninggal di '''Kebon Agung''', dan dicandikan di '''Pikatan''' sebagai [[Wisnu]].▼
Menurut ''[[Pararaton]]'', pada tahun [[1222]] [[Ken Arok]] menaklukkan [[Kadiri]] dan menjadikannya sebagai bawahan [[Tumapel]]. Menurut [[prasasti Mula Malurung]], wilayah [[Kadiri]] diperintah oleh Parameswara. Besar kemungkinan bahwa Parameswara identik dengan Mahisa Wonga Teleng, karena ia merupakan putra tertua [[Ken Arok]] yang lahir dari permaisuri [[Ken Dedes]].
Mungkin pengangkatan Mahisa Wonga Teleng sebagai raja [[Kadiri]] inilah yang membuat [[Anusapati]] anak tiri [[Ken Arok]] cemburu. ''[[Pararaton]]'' mengisahkan [[Ken Arok]] tewas tahun [[1247]] dibunuh [[Anusapati]] (ayah [[Wisnuwardhana]]). Mungkin akibat peristiwa ini Parameswara meisahkan [[Kadiri]] dari [[Tumapel]] dan menolak menjadi bawahan [[Anusapati]]. Mereka baru berdamai setelah Waning Hyun menikah dengan [[Wisnuwardhana]].
Nasib [[Kadiri]] setelah ditaklukkan [[Ken Arok]] memanag sama sekali tidak disinggung dalam ''[[Pararaton]]''. Sementara itu dalam [[prasasti Mula Malurung]] tersirat bahwa [[Kadiri]] memisahkan diri dari [[Tumapel]] dan kemudian dipersatukan lagi sepeninggal [[Tohjaya]].
''[[Pararaton]]'' menyebutkan Mahisa
''[[Nagarakretagama]]'' yang merupakan kitab pujian untuk [[Hayam Wuruk]] (cucu [[Raden Wijaya]]) ternyata tidak menyebutkan adanya nama Mahisa
Apabila Bhatara Parameswara benar-benar identik dengan Mahisa Wonga Teleng, maka dapat disimpulkan kalau Waning Hyun adalah saudara perempuan [[Narasinghamurti]]. Dengan demikian, hubungan antara [[Narasinghamurti]] dengan [[Wisnuwardhana]] tidak hanya sepupu, namun juaga ipar.
▲Menurut [[
== Kepustakaan ==
* R.M. Mangkudimedja. 1979. ''Serat Pararaton Jilid 2''. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah
▲''[[Pararaton]]'' menyebutkan Mahisa Wunga Teleng adalah ayah dari [[Mahisa Campaka]] alias [[Narasingamurti]]. [[Narasingamurti]] memiliki putra bernama [[Lembu Tal]], yang kemudian menjadi ayah dari [[Raden Wijaya]] pendiri [[Kerajaan Majapahit]].
* [[Slamet Muljana]]. 1979. ''Nagarakretagama dan Tafsir sejarahnya''. Jakarta: Bhratara▼
▲''[[Nagarakretagama]]'' yang merupakan kitab pujian untuk [[Hayam Wuruk]] (cucu [[Raden Wijaya]]) ternyata tidak menyebutkan nama Mahisa Wunga Teleng. Naskah tersebut hanya mengisahkan sekilas tentang kehidupan [[Narasingamurti]] dan [[Lembu Tal]].
▲[[Slamet Muljana]]. 1979. ''Nagarakretagama dan Tafsir sejarahnya''. Jakarta: Bhratara
[[Kategori:Kerajaan Singhasari]]
|