Kereta api Bima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 68:
Tahun [[1967]]-[[1984]] menjadi masa-masa indah KA Bima sebagai KA tidur. Akan tetapi, dengan alasan sosial daripada alasan finansial, kereta SAGW akhirnya dihapus. Sebagai persiapan, PJKA akhirnya mengimpor dua rangkaian kereta eksekutif buatan pabrik [[Arad]], [[Rumania]], bernomor seri K1-847''xx'' (dibuat tahun [[1984]], nomor baru: K1 0 84 ''xx''<ref group="catatan" name="penomoran"/>). Rangkaian kereta ini difungsikan untuk mengganti kereta SAGW yang berhenti beroperasi. Kereta ini adalah kereta dengan tempat duduk, tidak seperti SAGW-nya Görlitz yang merupakan kereta tidur.
 
Gerbong Arad ini dirangkai bersama gerbong SBGW. Sementara itu, sisa gerbong tidur SAGW sempat dipakai sebentar di layanan PJKA lainnya, seperti kereta api [[kereta api Mutiara Utara|Mutiara Utara]], [[kereta api Senja Utama|Senja]], atau [[kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]] (ODHMIFD) sebelum diistirahatkan. Tiga di antaranya menjadi gerbong kenegaraan, kini menjadi [[kereta wisata komersial di Indonesia|gerbong pariwisata]], antara lain Nusantara, Bali, dan Toraja.
 
Gerbong K1-847''xx'' ini diyakini sebagai kereta eksekutif terburuk yang pernah dimiliki oleh PJKA. Akibatnya, pada saat itulah, menurunlah kualitas pelayanan KA Bima. KA Bima tetap menggunakan stamformasi K1 dan SBGW (KT-677''xx'') hingga akhir dekade [[1980-an]], dan setelah awal dekade [[1990-an]], SBGW berhenti beroperasi. Kereta SAGW dan SBGW diubah menjadi gerbong eksekutif duduk dengan menghilangkan tempat tidur dan menggantinya dengan tempat duduk. Sistem penomoran SAGW dan SBGW diubah menjadi K1-67''xxx'' (nomor baru: K1 0 67 ''xx'').<ref group="catatan" name="penomoran">Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 tahun 2010.</ref>