Hok Hoei Kan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
→‎Keluarga dan Kehidupan Awal: perbaiki terjemahan
Cun Cun (bicara | kontrib)
memperbaiki terjemahan
Baris 1:
'''Kan Hok Hoei Sia''' (6 januari 1881 - 1 Maret 1951), umumnya dikenal sebagai '''Hok Hoei Kan''' atau di singkat '''H. H. Kan''', adalah seorang tokoh masyarakat terkemuka, negarawan, bangsawan dan pemilik tanah dari [[Orang Peranakan|Peranakan Cina]] keturunan di [[Hindia Belanda|Hindia belanda]]. Dia adalah seorang anggota terkemuka dari [[Volksraad]], dan menganjurkan kerja sama dengan kolonial belanda negara dalam rangka untuk mencapai rasialkesetaraan legal dan kesetaraan hukumras bagi koloni masyarakat CinaTionghoa di Hindia Belanda.
 
== Keluarga dan Kehidupan Awal ==
Terlahir dengan nama Han Khing Tjiang Sia di [[Batavia]] dari golongan ''baba bangsawan'', tuan tanah Tionghoa ketika zaman kolonial. Ayahnya, Han Oen-Lee, menjabat sebagai [[Kapitan Cina|Luitenant der Chinezen]] dari [[Kota Bekasi|Bekasi]], dan berasal dari keluarga Han Lasem – salah satu keluarga Tionghoa paling awal sekaligus paling berpengaruh di Jawa.<ref name="Salmon (1991)">{{Cite journal|last=Salmon|first=Claudine|date=1991|title=The Han Family of East Java. Entrepreneurship and Politics (18th-19th Centuries)|url=http://www.persee.fr/doc/arch_0044-8613_1991_num_41_1_2711|journal=Archipel|volume=41|issue=1|pages=53–87|access-date=11 March 2016}}</ref> MelaluiKakek ayahnya,moyang Kan, bisa melacak leluhurnya di Jawa kembali keLetnan Han Khee- Bing, Luitenant der Chinezen (1749 – 1768), anak tertua dari pertengahan abad kedelapan belas Han Bwee Kong, Kapitein der Chinezen (1727 – 1778), sertaadalah kakak dari tuan tanah Han Chan Piet (1759 – 1827) dan Han Kik Ko, MajoorsMayor der ChinezenTionghoa (1766 – 1813).<ref name="Salmon (1991)">{{Cite journal|last=Salmon|first=Claudine|date=1991|title=The Han Family of East Java. Entrepreneurship and Politics (18th-19th Centuries)|url=http://www.persee.fr/doc/arch_0044-8613_1991_num_41_1_2711|journal=Archipel|volume=41|issue=1|pages=53–87|access-date=11 March 2016}}</ref> Sebagai keturunan dari garispetinggi panjang dari [[Kapitan Cina|para pejabat Cina]]Tionghoa di Jawa, Kan diadakanmendapat courtesygelar judul ''Sia'' darisejak lahir.
 
Ibunya bernama Kan Oe Nio, merupakan putri Kan Keng Tjong, salah satu tuan tanah dan pengusaha terkaya dari Batavia. Kan Keng Tjong kemudian digelari oleh Kekaisaran Tiongkok dengan ranking mandarin peringkat tiga. Han Khing Tjiang diadopsi oleh pamannya yang tak memiliki keturunan, Kan Tjeng Soen, lalu menamainya Kan Hok Hoei. Ia dijadikan sebagai calon utama pewaris nama dan kekayaan kakek dari pihak ibunya.