Perceraian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 3:
 
== Jenis perceraian ==
* [[Cerai hidup]] - karenaPerceraian tidakdikarenakan cocoksuatu satuputusan samapengadilan lainyang sudah berkekuatan hukum tetap.
* [[Cerai mati]] - karena Perceraian yang diakibatkan salah satu pasangan telah [[meninggal]] dunia.
 
== Penyebab perceraian ==
Baris 22:
# Jika dalam keluarga ada masalah, sebaiknya diselesaikan secara baik-baik
# Saling menyayangi antara pasangan
 
Seiring dengan kemajuan tekhnogi informatika, penyebab perceraian di Indonesia berkembang dengan pesat. Mungkin jika dijumlahkan secara keseluruhan terdapat lebih dari 40 penyebab perceraian. Akan tetapi jika dapat disederhanakan penyebab perceraian pada praktek di [https://badilag.mahkamahagung.go.id/...ditjen-badilag/...ditjen-badilag/data-statistik-sa... Peradilan Indonesia] menjadi:
 
a.    zina dengan 1.896 perkara.
 
b.    mabuk dengan jumlah 4.264 perkara
 
c.     madat dengan jumlah 1.189 perkara.
 
d.    judi dengan jumlah 2.179 perkara.
 
e.    meninggalkan salah satu pihak dengan jumlah 70.958 perkara
 
f.     dihukum penjara dengan jumlah 4.898 perkara.
 
g.    poligami dengan jumlah 1.697 perkara.
 
h.    kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan jumlah 8.453 perkara.
 
i.      cacat badan sebanyak 432 perkara
 
j.     perselisihan dan pertengkaran terus menerus dengan jumlah 152.575 perkara.
 
k.    kawin paksa sebanyak 1.976 perkara.
 
l.      murtad sebanyak 600 perkara.
 
m.   ekonomi sebanyak 105.266 perkara.
 
n.    lain lain sebanyak 7.799 perkara.
 
Dalam hukum positif Indonesia, perceraian hanya dapat diperbolehkan jika disebabkan oleh sebab-sebab seperti yang disebutkan dibawah ini:
 
a.    Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabok, pemadat, penjudi, dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan;
 
b.    Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya;
 
c.     Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung;
 
d.    Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak yang lain;
 
e.    Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/isteri;
 
f.     Antara suami dan isteri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.<ref>{{Cite news|url=http://kantorhukumjakarta.com/mengenal-pengacara-perceraian-indonesia/|title=Mengenal Pengacara Perceraian di Indonesia - Kantor Hukum Jakarta|date=2018-07-18|newspaper=Kantor Hukum Jakarta|language=id-ID|access-date=2018-07-19}}</ref>
 
== Dampak ==
Perceraian sering menimbulkan [[tekanan]] [[batin]] bagi tiap pasangan tersebut. Anak-anak yang terlahir dari pernikahan mereka juga bisa merasakan [[sedih]] bila [[orangtua]] mereka [[bercerai]]. Namun, banyak sumber daya yang bisa membantu orang yang bercerai, seperti [[keluarga|keluarga besar]], [[teman-teman]], [[terapi]], [[konsultan]], [[buku]], dan [[DVD]].
 
Dampak yang ditimbulkan dari suatu perceraian tidak hanya menyangkut hubungan mantan pasangan suami istri, akan tetapi juga melibatkan anak-anak, keluarga, tetangga di lingkungan tempat tinggal serta kerabat dan sahabat pasangan tersebut.
 
== Perceraian menurut agama ==