Mohammad Yamin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan suntingan berniat baik oleh 61.94.253.106 (bicara): Tanpa sumber. (Twinkle ⛔)
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 49:
''' Prof. [[Meester in de Rechten|Mr.]] Mohammad Yamin, S.H.''' ({{lahirmati|[[Talawi, Sawahlunto|Talawi]], [[Kota Sawahlunto|Sawahlunto]], [[Sumatera Barat]]|24|8|1903|[[Jakarta]]|17|10|1962}}) adalah sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang telah dihormati sebagai [[pahlawan nasional Indonesia]]. Ia merupakan salah satu perintis puisi modern Indonesia dan pelopor [[Sumpah Pemuda]] sekaligus "pencipta imaji keindonesiaan" yang mempengaruhi sejarah persatuan Indonesia.<ref>{{cite web|work=Jurnal Nasional|url=http://nasional.jurnas.com/halaman/8/2011-07-27/177430|title=Tokoh Bangsa Multitalenta: M. Yamin|date=2011-07-27|accessdate=2012-06-05}}</ref><ref>{{cite web|url=http://news.okezone.com/read/2009/10/28/58/269920/posisi-m-yamin-dalam-sejarah-indonesia|title=Posisi M. Yamin dalam Sejarah Indonesia|work=[[Okezone.com]]|accessdate=2012-06-05}}</ref>
 
Waddup boi
== Latar belakang ==
Mohammad Yamin dilahirkan di [[Talawi, Sawahlunto|Talawi]], [[Kota Sawahlunto|Sawahlunto]] pada 23 Agustus 1903. Ia merupakan putra dari pasangan Usman Baginda Khatib dan Siti Saadah yang masing-masing berasal dari Sawahlunto dan [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]]. Ayahnya memiliki enam belas anak dari lima istri, yang hampir keseluruhannya kelak menjadi intelektual yang berpengaruh. Saudara-saudara Yamin antara lain : Muhammad Yaman, seorang pendidik; [[Adinegoro|Djamaluddin Adinegoro]], seorang wartawan terkemuka; dan Ramana Usman, pelopor korps diplomatik Indonesia. Selain itu sepupunya, [[Mohammad Amir]], juga merupakan tokoh pergerakan [[kemerdekaan Indonesia]].
 
Yamin mendapatkan pendidikan dasarnya di ''[[Hollandsch-Inlandsche School]]'' (HIS) [[Palembang]], kemudian melanjutkannya ke ''[[Algemeene Middelbare School]]'' (AMS) [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]. Di AMS Yogyakarta, ia mulai mempelajari sejarah purbakala dan berbagai bahasa seperti [[bahasa Yunani|Yunani]], [[bahasa Latin|Latin]], dan Kaei. Namun setelah tamat, niat untuk melanjutkan pendidikan ke [[Leiden]], [[Belanda]] harus diurungnya dikarenakan ayahnya meninggal dunia. Ia kemudian menjalani kuliah di ''[[Rechtshoogeschool te Batavia]]'' (Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, yang kelak menjadi [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]]), dan berhasil memperoleh gelar [[Meester in de Rechten]] (Sarjana Hukum) pada tahun 1932.
 
== Kesusastraan ==