Sultan Adam dari Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Palladin911 (bicara | kontrib)
pemeriksaan
Baris 1:
{{Wikifikasi-bio-tokohmuslim}}
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
 
{{judul|Sultan Adam}}
{{Infobox Monarch
Baris 98 ⟶ 101:
 
== Krisis Suksesi ==
{{Rapikan-bagian-bio-tokohmuslim}}
Pada waktu Sultan Adam Al Wasik Billah menjadi Sultan, dia memerintah didampingi oleh Sultan Muda Abdurrahman, yaitu putera mahkota calon pengganti Sultan kalau Sultan mangkat. Untuk merukunkan keluarga di antara keturunan Tamjidillah dengan keturunan Sultan Kuning (Sultan Ilhamidullah), maka Sultan Suleman al Mutamidullah sewaktu Sultan ini masih hidup, mengawinkan cucunya Sultan Muda Abdurrahaman dengan Ratu Antasari, adik dari Pangeran Antasari. Sayangnya isterinya ini meninggal sebelum melahirkan seorang putera. Dalam tahun 1817 lahirlah seorang putera Sultan Muda Abdurrahman dari seorang selir keturunan Cina Pacinan, Nyai Besar Aminah yang diberi nama Pangeran Tamjidillah. Sultan Muda Abdurrahman menghendaki agar Pangeran Tamjidillah diterima sebagai raja penerus keturunan kerajaan. Sultan Suleman dan Sultan Adam menolak usul ini sebab bertentangan dengan tradisi yang berlaku di dalam kerajaan. Untuk mencari keturunan yang sah, Sultan Muda Abdurrahman dikawinkan lagi dengan seorang bangsawan Ratu Siti, puteri Pangeran Mangkubumi Nata. Tahun 1822 lahirlah putera yang dinanti-nantikan, diberi nama Pangeran Hidayatullah, 5 tahun lebih muda dari Pangeran Tamjidillah. Kedua putera Sultan Muda ini berlainan watak dan tingkah lakunya dan akan menimbulkan bibit pertentangan di antara keduanya. Pangeran Tamjidillah sangat menyenangi pergaulan dengan orang-orang Belanda, minum-minuman keras menjadi kebiasaannya. Pangeran Hidayat, seorang yang taat menjalankan ibadah agama dan sangat disenangi oleh kaum ulama. Malapetaka Kerajaan Banjar diawali dengan matinya secara mendadak Sultan Muda Abdurrahman pada tahun 1852. Sejak meninggalnya Sultan Muda Abdurrahman ini timbullah benih-benih pertentangan antara keluarga bangsawan dan merupakan salah satu faktor hancurnya Kerajaan Banjar. Sejak itu ada tiga golongan yang berebut kuasa dalam kerajaan, yaitu :
# Pangeran Tamjidillah, putera Sultan Muda Abdurrahman dengan Nyai Besar Aminah, seorang Cina Pacinan. Tingkah lakunya tidak disenangi para ulama dan bangsawan, karena senang bergaul dengan Belanda dan senang bermabuk-mabukan. Karena terbiasa membantu Pangeran Mangkubumi Nata berurusan dengan Residen, karena itu ia dikenal dikalangan orang-orang Belanda dan disenangi oleh kalangan tersebut.
Baris 173 ⟶ 177:
== Taman Hutan Raya ==
Nama Sultan Adam diabadikan sebagai nama Taman Hutan Raya di Kalimantan Selatan yaitu Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam.<ref>http://tahurasultanadam.kalselprov.go.id/</ref>
 
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Sultan Muda]]|tahun=1782-1825|pendahulu=[[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman]]|pengganti=[[Abdur Rahman dari Banjar|Abdur Rahman]]}}
{{kotak selesai}}
 
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Sultan Banjar]]|tahun=1825-1857|pendahulu=[[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman]]|pengganti=[[Tamjidullah II dari Banjar|Tamjidullah II]]}}
{{kotak selesai}}
 
== Rujukan ==
Baris 187 ⟶ 183:
 
== Referensi ==
{{Refimprove-cite-bio-tokohmuslim}}
 
{{reflist}}
 
Baris 201 ⟶ 197:
* {{id}}[http://kerajaanbanjar.wordpress.com/ Kerajaan Banjar]
* {{id}} [http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/46/15281 Perang Banjar Meletus Setelah Sultan Adam Mangkat]
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Sultan Muda]]|tahun=1782-1825|pendahulu=[[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman]]|pengganti=[[Abdur Rahman dari Banjar|Abdur Rahman]]}}
{{kotak selesai}}
 
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Sultan Banjar]]|tahun=1825-1857|pendahulu=[[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman]]|pengganti=[[Tamjidullah II dari Banjar|Tamjidullah II]]}}
{{kotak selesai}}
[[Kategori:Kematian 1857]]
[[Kategori:Suku Banjar]]