Kabupaten Aceh Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Angayubagia (bicara | kontrib)
update dan merapikan susunan bab
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 26:
'''Kabupaten Aceh Timur''' ([[Bahasa Aceh]]: ''Acèh Timu'', [[Jawi]]: اچيه تيمو) adalah sebuah [[kabupaten]] yang berada di sisi timur [[Aceh]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini juga termasuk kabupaten kaya [[minyak]] selain [[Aceh Utara]] dan [[Aceh Tamiang]]. Kawasan ini juga termasuk basis [[Gerakan Aceh Merdeka]] sebelum diberlakukannya Darurat Militer sejak Mei 2003. Sebelum penerapan Darurat Militer ini, kawasan Aceh Timur termasuk kawasan hitam, terutama di kawasan [[Peureulak]] dan sekitarnya.
 
== PemindahanBatas Ibukotawilayah ==
{{batas_USBT
Sebelumnya ibukota Kabupaten Aceh Timur adalah [[Kota Langsa]] tetapi dengan disetujui UU No. 3 Tahun 2001, ibukota Kabupaten Aceh Timur dipindahkan ke Idi Rayeuk yang berpenduduk sekitar 34.282 jiwa (Sensus Penduduk Tahun 2010).
|utara=[[Kabupaten Aceh Utara]], [[Selat Malaka]]
|timur=[[Selat Malaka]], [[Kota Langsa]]
|selatan=[[Kota Langsa]], [[Kabupaten Aceh Tamiang]], [[Kabupaten Gayo Lues]]
|barat=[[Kabupaten Aceh Utara]], [[Kabupaten Aceh Tengah]], [[Kabupaten Bener Meriah]]
}}
 
== Profil Daerah Aceh Timur ==
Kabupaten Aceh Timur memiliki luas wilayah sebesar 6.040,60 Km², secara administratif Kabupaten Aceh Timur terdiri dari 24 Kecamatan, 54 Mukim, 513 Desa / Gampong, 1 Kelurahan dan 1596 Dusun. Nama nama Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Timur adalah Kecamatan Simpang Ulim, Kecamatan Julok, Kecamatan Nurussalam, Kecamatan Darul Aman, Kecamatan Idi Rayeuk, Kecamatan Peureulak, Kecamatan Rantau Selamat, Kecamatan Birem Bayeun, Kecamatan Serba Jadi, Kecamatan Rantau Peureulak, Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan Madat, Kecamatan Indra Makmur, Kecamatan Idi Tunong, Kecamatan Banda Alam, Kecamatan Peudawa, Kecamatan Peurelak Timur, Kecamatan Peureulak Barat, Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Simpang Jernih, Kecamatan Darul Ihsan, Kecamatan Peunaron, Kecamatan Idi Timur, dan Kecamatan Darul Falah.
 
Baris 37 ⟶ 42:
 
Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di Kabupaten ini Tersedia 1 Pelabuhan Industri, yaitu Pelabuhan Idi. Untuk industri tersedia 6 kawasan industri, yaitu Kawasan Industri UMKM Pisang Sale, Kawasan Industri Kelapa Terpadu, Kawasan Industri Pengolahan Rotan, Kawasan Industri Agro dan Perikanan, Kawasan Industri Kelapa Terpadu Timur (KITAT) dan Kawasan Industri Migas Pertambangan dan Energi yang didukung juga oleh fasilitas listrik dan telekomunikasi. Pariwisatanya yaitu wisata alam, wisata adat dan budaya.
 
== Sejarah Aceh Timur ==
=== Masa Prasejarah-Kerajaan ===
Daratan Aceh Timur telah didiami manusia sejak Zaman Batu Pertengahan (Zaman Mesolitikum). Hal ini didasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh DR. H. Kupper yang menyebutkan bahwa telah dijumpai perkakas yang terbuat dari batu bergosok sebelah yang digunakan oleh manusia pada penggalian di kawasan antara Kuta Binjai dan Alue Ie Mirah ± 15 Km dari Kota Idi.
 
Zaman Batu Muda ([[Neolitikum]]) di Asia Tenggara diperkirakan sekitar 1.000 tahun sebelum Masehi. Pada saat itu, muncul [[Melayu Proto|Bangsa Proto Malay]] (Melayu Tua) yang menyebar ke berbagai penjuru termasuk Aceh Timur dan Aceh Utara. Kebudayaan mereka lebih maju dibandingkan dengan bangsa sebelumnya, mereka telah memasak makanan dan bercocok tanam.
 
Kemudian sekitar 300 tahun SM, muncul Bangsa Deutoro Malay (Melayu Baru) dengan kebudayaan yang lebih maju. Kedatangan mereka di Aceh membuat sebagian Bangsa Proto Malay (Melayu Tua) yang tidak mau berassimilasi mengungsi ke pedalaman. Menurut para ahli sejarah sisa-sisa Bangsa Proto Malay ini adalah nenek moyangnya orang Gayo, Batak, Nias dan Toraja.
 
Manakala perjalanan laut telah maju pesat, berdatangan pula ke Aceh para pedagang Parsia (Persia sekarang), Gujarat (India), China dan Eropa untuk berdagang dan mencari kayu pohon Peureulak untuk dijadikan kapal. Setelah agama Islam berkembang di semenanjung Arab diutus pula para pendakwah ke timur untuk menyebarkan agama Islam. Mereka ada yang mendarat di Peureulak dan menetap disana.
 
Pada hari Selasa 1 Muharram 225 H (840 M), diproklamirkan berdiri nya [[Kesultanan Peureulak|Kerajaan Islam Peureulak]] dengan dinobatkannya [[Sayed Maulana Abdul Aziz Syah]] (840-864 M) sebagai raja pertama, dengan ibukota kerajaan bernama Bandar Khalifah. [[Ibnu Batutah|Ibnu Bathuthah]] dan [[Marco Polo]] pernah berkunjung ke Peureulak dan menulis dalam catatannya bahwa negeri itu telah maju pesat di bawah pemerintahan seorang raja yang taat beragama, dan masyarakatnya telah menganut agama [[Islam]].{{butuh rujukan}}
 
=== Pemekaran ===
Sejak tahun 2000, Kabupaten Aceh Timur mengalami pemekaran yang ditujukan agar pembangunan kawasan itu merata. Daerah hasil pemekaran itu antara lain:
* [[Kota Langsa]] yang pada awalnya pusat ibukota Kabupaten Aceh Timur kemudian berubah status menjadi Kota Administratif Langsa dan akhirnya menjadi Kota Langsa.
* Kabupaten [[Aceh Tamiang]] yang mencakup 12 kecamatan.
 
=== Pemindahan Ibukota ===
Sebelumnya ibukota Kabupaten Aceh Timur adalah [[Kota Langsa]] tetapi dengan disetujui UU No. 3 Tahun 2001, ibukota Kabupaten Aceh Timur dipindahkan ke Idi Rayeuk yang berpenduduk sekitar 34.282 jiwa (Sensus Penduduk Tahun 2010).
 
== Pemerintahan ==
Baris 149 ⟶ 174:
| 2012-sekarang
|}
 
== Sejarah Aceh Timur ==
=== Masa Prasejarah-Kerajaan ===
Daratan Aceh Timur telah didiami manusia sejak Zaman Batu Pertengahan (Zaman Mesolitikum). Hal ini didasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh DR. H. Kupper yang menyebutkan bahwa telah dijumpai perkakas yang terbuat dari batu bergosok sebelah yang digunakan oleh manusia pada penggalian di kawasan antara Kuta Binjai dan Alue Ie Mirah ± 15 Km dari Kota Idi.
 
Zaman Batu Muda ([[Neolitikum]]) di Asia Tenggara diperkirakan sekitar 1.000 tahun sebelum Masehi. Pada saat itu, muncul [[Melayu Proto|Bangsa Proto Malay]] (Melayu Tua) yang menyebar ke berbagai penjuru termasuk Aceh Timur dan Aceh Utara. Kebudayaan mereka lebih maju dibandingkan dengan bangsa sebelumnya, mereka telah memasak makanan dan bercocok tanam.
 
Kemudian sekitar 300 tahun SM, muncul Bangsa Deutoro Malay (Melayu Baru) dengan kebudayaan yang lebih maju. Kedatangan mereka di Aceh membuat sebagian Bangsa Proto Malay (Melayu Tua) yang tidak mau berassimilasi mengungsi ke pedalaman. Menurut para ahli sejarah sisa-sisa Bangsa Proto Malay ini adalah nenek moyangnya orang Gayo, Batak, Nias dan Toraja.
 
Manakala perjalanan laut telah maju pesat, berdatangan pula ke Aceh para pedagang Parsia (Persia sekarang), Gujarat (India), China dan Eropa untuk berdagang dan mencari kayu pohon Peureulak untuk dijadikan kapal. Setelah agama Islam berkembang di semenanjung Arab diutus pula para pendakwah ke timur untuk menyebarkan agama Islam. Mereka ada yang mendarat di Peureulak dan menetap disana.
 
Pada hari Selasa 1 Muharram 225 H (840 M), diproklamirkan berdiri nya [[Kesultanan Peureulak|Kerajaan Islam Peureulak]] dengan dinobatkannya [[Sayed Maulana Abdul Aziz Syah]] (840-864 M) sebagai raja pertama, dengan ibukota kerajaan bernama Bandar Khalifah. [[Ibnu Batutah|Ibnu Bathuthah]] dan [[Marco Polo]] pernah berkunjung ke Peureulak dan menulis dalam catatannya bahwa negeri itu telah maju pesat di bawah pemerintahan seorang raja yang taat beragama, dan masyarakatnya telah menganut agama [[Islam]].{{butuh rujukan}}
 
=== Pemekaran ===
Sejak tahun 2000, Kabupaten Aceh Timur mengalami pemekaran yang ditujukan agar pembangunan kawasan itu merata. Daerah hasil pemekaran itu antara lain:
* [[Kota Langsa]] yang pada awalnya pusat ibukota Kabupaten Aceh Timur kemudian berubah status menjadi Kota Administratif Langsa dan akhirnya menjadi Kota Langsa.
* Kabupaten [[Aceh Tamiang]] yang mencakup 12 kecamatan.
 
== Tokoh dari Aceh Timur ==
Baris 176 ⟶ 184:
* [[Hadi Thayeb]]
* [[Teuku Jacob]]
 
== Batas wilayah ==
{{batas_USBT|utara=[[Kabupaten Aceh Utara]], [[Selat Malaka]]|timur=[[Selat Malaka]], [[Kota Langsa]]|selatan=[[Kota Langsa]], [[Kabupaten Aceh Tamiang]], [[Kabupaten Gayo Lues]]|barat=[[Kabupaten Aceh Utara]], [[Kabupaten Aceh Tengah]], [[Kabupaten Bener Meriah]]}}
 
== Lihat pula ==
Baris 188 ⟶ 193:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.acehtimurkab.go.id Website Kabupaten Aceh Timur]
 
{{Kabupaten Aceh Timur}}