Kerajaan Franka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 205:
Setelah Plectrude dan Teudoald dikalahkan oleh raja (kala itu adalah [[Kilperik II]]) bersama Ragenfrid, Karel Martel sempat mengusung raja sendiri, yakni [[Klothar IV]], selama jangka waktu yang singkat sebagai tandingan Kilperik. Pada akhirnya, dalam [[Pertempuran Soissons (718)|sebuah pertempuran di dekat Soisson]], Karel Martel secara telak mengalahkan para seterunya sehingga mereka terpaksa menyembunyikan diri, namun Karel kemudian mengakui status Kilperik sebagai raja dengan syarat Sang Raja menganugerahkan kepadanya jabatan pembesar istana yang dulu dipegang ayahnya (718). Sesudah Kilperik, tidak ada lagi raja dari wangsa Meroving. Karel Martel beserta para penggantinya menjadi wangsa raja-raja baru yang memerintah atas orang Franka.
 
Selepas 718, Karel Martel melancarkan serangkaian perang demi mengukuhkan hegemoni orang Franka di Eropa Barat. Pada 718, ia mengalahkan orang Saksen yang memberontak; pada 719, ia menundukkan Frisia Barat; pada 723, ia sekali lagi menekan orang Saksen; dan pada 724, ia mengalahkan Ragenfrid dan orang-orang Neustria yang memberontak, sebagai penutup kurun waktu perang dalam masa pemerintahannya. Pada 720, ketika Raja Kilperik II died, Karel menobatkan [[Teuderik IV]] menjadi raja, namun raja baru ini hanyalah bonekanya saja. <!--Pada 724, Karel secara paksa mendudukkan orang pilihannya yang bernama [[Hugbert dari Bayern|Hugbert]] menjadi Adipati Bayern dan memaksa orang Alemani untuk membantunya berperang di Bayern (pada 725 dan 726), tempat hukum-hukum diundangkan atas nama Teuderik. Pada 730, Negeri Alemani terpaksa harus ditundukkan dengan pedang, dan adipatinya yang bernama [[Lantfrid]] tewas terbunuh. Pada 734, Karel memerangi dan akhirnya berhasil menundukkan Frisia Timur.
 
==== Invasi Islam ====
Pada era 730-an, [[Umayyad conquest of Hispania|bala tentara Bani Umayyah yang telah menaklukkan Spanyol]] dan [[Septimania]], mulai menerjang ke arah utara menuju kawasan tengah Negeri Franka dan [[Lembah Sungai Loire]]. Sekitar waktu inilah (''[[circa|ca.]]'' 736) [[Maurontus]], ''dux'' (adipati) Provence, mengundang Bani Umayyah untuk membantunya membendung perluasan mandala kekuasaan wangsa Karoling. Meskipun demikian, Karel dan saudaranya, [[Kildebrand]], beserta sepasukan orang Lombardi maju menginvasi [[Lembah Sungai Rhône]] dan meluluhlantakkan kawasan itu. Karena memerlukan bantuan orang Lombardi dalam menghadapi orang Arab, Karel tidak dapat membantu [[Paus Gregorius III]] melawan orang Lombardi.
 
Pada 732 atau 737 (tarikh masih diperdebatkan para ahli), Karel maju memerangi bala tentara Arab-Berber di antara [[Poitiers]] dan [[Tours]], serta mengalahkan mereka dalam [[Pertempuran Tours|sebuah pertempuran yang menentukan takdir Eropa]]. Kemenangan Karel berhasil membendung terjangangerak maju Arab-Berber ke kawasan utara dari Pegunungan Pirenia.<!-- Namun Karel sesungguhnya lebih Akanmencurahkan tetapiperhatiannya Karelke memukul perjalanan sejarah dunia and defeated it in [[Battle of Tours|a watershed battle]] that turned back the tide of the Arab-berber advance north of the Pyrenees. But Charles's real interests lay inkawasan thetimur northeastlaut, primarilyterutama withpada theorang SaxonsSaksen, fromyang whomia hepaksa haduntuk tomempersembahkan extortupeti thesebagaimana tributetelah whichmereka forpersembahkan centuriesselama theyberabad-abad hadkepada paid toraja-raja thewangsa MerovingiansMeroving.
 
ShortlyTak beforelama hissebelum deathmangkat inpada Octoberbulan Oktober 741, CharlesKarel dividedbersikap theseakan-akan realmdirinya asadalah ifRaja heNegeri wereFranka kingdengan betweenmembagi hisnegeri twoitu sonskepada bykedua hisputranya firstdari wifeistri pertama, marginalisingdan hishanya youngermenyisakan sonsebagian [[Grifo]],kecil whodari didkeseluruhan receivewilayah a(tidak smalldiketahui portiondaerah (ityang ismana) unknownkepada exactly[[Grifo]], what)putranya yang lebih muda.<!-- Though there had been no king since Theuderic's death in 737, Charles's sons [[Pepin the Younger]] and [[Carloman, son of Charles Martel|Carloman]] were still only mayors of the palaces. The Carolingians had assumed the regal status and practice, though not the regal title, of the Merovingians. The division of the kingdom gave [[Austrasia]], [[Alemannia]], and [[Thuringia]] to Carloman and Neustria, Provence, and Burgundy to Pepin. It is indicative of the ''de facto'' autonomy of the duchies of Aquitaine (under [[Hunald I|Hunoald]]) and Bavaria (under [[Odilo of Bavaria|Odilo]]) that they were not included in the division of the ''regnum''.
 
After Charles Martel was buried, in the [[Abbey of Saint-Denis]] alongside the Merovingian kings, conflict immediately erupted between Pepin and Carloman on one side and Grifo their younger brother on the other. Though Carloman captured and imprisoned Grifo, it may have been enmity between the elder brothers that caused Pepin to release Grifo while Carloman was on a pilgrimage to Rome. Perhaps in an effort to neutralise his brother ambitions, Carloman initiated the appointment of a new king, [[Childeric III]], drawn from a monastery, in 743. Others have suggested that perhaps the position of the two brothers was weak or challenged, or perhaps there Carloman was merely acting for a loyalist or legitimist party in the kingdom.