Agustinus Adisoetjipto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
bahwa yang selamat berbeda
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 32:
Sementara itu, di Lanud Maguwo, Kepala Staf S. Suryadarma telah menunggu kedatangan pesawat ini dan memerintahkan agar pesawat tidak perlu berputar-putar sebelum mendarat, untuk menghindari kemungkinan serangan udara terhadap pesawat tersebut. Ini mengingat bahwa di dalam pesawat, ada dua tokoh penting AURI, yakni A. Adisutjipto dan Abdulrachman Saleh.
 
Saat telah mendekati Lanud Maguwo pada pukul 16.30, pesawat ini pun tetap berputar-putar untuk bersiap mendarat. Tiba-tiba dari arah utara, muncul dua pesawat [[Curtiss P-40 Warhawk|Kittyhawk]]<ref>[http://www.angkasa-online.com/public/print/17/1/87.htm Angkasa Online No 1 Oktober 2006 Tahun XVII]''Para Sahabat AURI yang Terlupakan'' Kittyhawk Belanda di Dusun Ngoto pada tanggal 29 Juli 1947.</ref> milik Belanda yang diawaki oleh Lettu B.J. Ruesink dan Serma W.E. Erkelens, yang langsung menembaki pesawat tersebut. Akibatnya pesawat hilang kendali dan akhirnya pesawat jatuh di perbatasan Desa Ngoto dan Wojo dan langsung terbakar. Semua orang di pesawat meninggal dunia, hanya pesawatnya yang berhasil selamat.
 
Ia dimakamkan di pemakaman umum Kuncen I dan II, dan kemudian pada tanggal [[14 Juli]] [[2000]]<ref name="kompas"/> dipindahkan ke [[Monumen Perjuangan TNI AU]] di Ngoto, [[Bangunharjo, Sewon, Bantul]], Yogyakarta.