Pengkhotbah 2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
k clean up using AWB
Baris 1:
{{Bible chapter|letname= Pengkhotbah 2 |previouslink= Pengkhotbah 1 |previousletter= pasal 1 |nextlink= Pengkhotbah 3 |nextletter= pasal 3 |book=[[Kitab Pengkhotbah]] |biblepart=[[Perjanjian Lama]] | booknum= 21 |category= [[Ketuvim]] | filename= Leningrad-codex-18-22-megilloth.pdf |size=250px | name= Leningrad Codex Megilloth |caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">[[Lima Gulungan|"Lima Gulungan" (''Megilloth'')]] lengkap pada [[Kodeks Leningrad]] (1008 [[Masehi]]), dengan urutan: [[Kitab Rut|Rut]], [[Kidung Agung]], [[Kitab Pengkhotbah|Pengkhotbah]], [[Kitab Ratapan|Ratapan]] dan [[Kitab Ester|Ester]].</div>}}
'''Pengkhotbah 2''' (disingkat '''Pkh 2''') adalah bagian dari [[Kitab Pengkhotbah]] dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. Secara tradisional diyakini digubah oleh raja [[Salomo]], putra raja [[Daud]].<ref name="Bergant"> Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. ''Tafsir Alkitab Perjanjian Lama''. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 648.</ref><ref name="Lasor">W.S. Lasor. 2005. ''Pengantar Perjanjian Lama 2''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 145.</ref><ref name="Singgih">Emanuel Gerrit Singgih. 2001. ''Hidup di Bawah Bayang-Bayang Maut: Sebuah Tafsir Kitab Pengkhotbah''. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref>
 
== Teks ==
* Naskah aslinya ditulis dalam [[bahasa Ibrani]].
* Naskah sumber utama: [[Teks Masoret|Masoretik]], [[Septuaginta]] dan [[Gulungan Laut Mati]].
* [[Pasal dan ayat dalam Alkitab|Pasal ini terdiridibagi dariatas]] 26 ayat.
 
== Struktur ==
 
[[Terjemahan Baru|Terjemahan Baru (TB)]] membagi pasal ini:
* {{Alkitab|Pengkhotbah 2:1-11}} = Kesenangan adalah hal yang sia-sia
 
* {{Alkitab|Pengkhotbah 2:12-16}} = Hikmat dan kebodohan adalah hal yang sia-sia
* {{Alkitab|Pengkhotbah 2:17-26}} = Jerih payah adalah hal yang sia-sia
Baris 15:
== Ayat 6 ==
: ''Aku menggali bagiku kolam-kolam untuk mengairi dari situ tanaman pohon-pohon muda.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Pengkhotbah 2:6}} - Sabda.org</ref>
 
* "Kolam-kolam": dikaitkan dengan [[Kolam Salomo]].
 
== Ayat 11 ==
 
: ''Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Pengkhotbah 2:11}} - Sabda.org</ref>
Salomo menceritakan bagaimana ia telah mencoba kesenangan, kekayaan, dan kenikmatan budaya dalam usaha menemukan kepuasan dan hidup yang menyenangkan; namun semua ini tidak menghasilkan kebahagiaan sejati -- hidupsejati—hidup masih tidak memuaskan. Orang hanya dapat menemukan sejahtera, kepuasan, dan sukacita abadi apabila mencari kebahagiaan dalam Allah dan kehendak-Nya.<ref name=fulllife/>
 
== Ayat 16 ==
Baris 30 ⟶ 28:
: ''Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Pengkhotbah 2:26}} - Sabda.org</ref>
Penulis ("Pengkhotbah") mencapai dua kesimpulan:
* 1) Makan, minum, dan bekerja -- sebenarnyabekerja—sebenarnya, semua kegiatan dalam hidup -- dapathidup—dapat memuaskan hanya apabila orang itu memiliki hubungan pribadi dengan Allah. Hanya Dialah yang memungkinkan seseorang menemui kenikmatan dalam hidup ini.
* 2) Allah memberikan hikmat, pengetahuan, dan sukacita sejati kepada mereka yang di dalam iman berkenan kepada-Nya (bd. {{Alkitab|Pengkhotbah 3:12-13,22}}; {{Alkitab|Pengkhotbah 5:18-20; 8:15; 9:7}}). Jadi, orang harus memandang hidup ini sebagai pemberian dari Allah dan mengharapkan bahwa Ia akan melaksanakan maksud-Nya bagi orang itu (lihat {{Alkitab|Filipi 2:13}}).<ref name=fulllife/>
 
Baris 37 ⟶ 35:
 
<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
 
 
}}