Raksa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 12:
 
== Toksisitas ==
Keracunan kronis oleh merkuri dapat terjadi akibat kontak kulit, makanan, minuman, dan pernapasan. Toksisitas kronis berupa gangguan sistem pencernaan dan sistem saraf atau [[gingvitisgingivitis]].{{fact}} Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkan [[tremor]], [[parkinson]], gangguan lensa mata berwarna abu-abu, serta [[anemia]] ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan saraf yang sangat peka terhadap Hg dengan gejala pertama adalah [[parestesia]], [[ataksia]], [[disartria]], ketulian, dan akhirnya kematian.{{fact}} Wanita hamil yang terpapar alkil merkuri bisa menyebabkan kerusakan pada otak janin sehingga mengakibatkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan.{{fact}} Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak janin lebih rentan terhadap metil merkuri dibandingkan dengan otak dewasa.{{fact}} Konsentrasi Hg 20 µgL dalam darah wanita hamil sudah dapat mengakibatkan kerusakan pada otak janin.{{fact}}
Merkuri memiliki [[afinitas]] yang tinggi terhadap [[fosfat]], [[sistin]], dan [[histidil]] yang merupakan rantai samping dari protein, [[purin]], [[pirimidin]], [[pteridin]], dan [[porifirin]].{{fact}} Dalam konsentrasi rendah ion Hg+ sudah mampu menghambat kerja 50 enzim yang menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.{{fact}} Garam merkuri anorganik bisa mengakibatkan presipitasi protein, merusak [[mukosa]] saluran pencernaan, merusak membran ginjal maupun membran filter [[glomerulus]].{{fact}} Toksisitas kronis dari merkuri organik ini dapat menyebabkan kelainan berkelanjutan berupa tremor, terasa pahit di mulut, gigi tidak kuat dan rontok, albuminuria, eksantema pada kulit, dekomposisi [[eritrosit]], serta menurunkan tekanan darah.{{fact}} Keracunan metil merkuri pernah terjadi di Jepang, dikenal sebagai [[Minamata]] yang mengakibatkan kematian pada 110 orang.{{fact}}