Yusuf Al-Makassari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
1234R4321 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
1234R4321 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
Kembali dari Cikoang, Syekh Yusuf menikah dengan putri Sultan Gowa, lalu pada usia 18 tahun, Syekh Yusuf pergi ke Banten dan Aceh. Di Banten ia bersahabat dengan Pangeran Surya ([[Sultan Ageng Tirtayasa]]), yang kelak menjadikannya mufti Kesultanan Banten. Di Aceh, Syekh Yusuf berguru pada Syekh [[Nuruddin Ar-Raniri]] dan mendalami [[tarekat Qadiriyah]].
 
Pada tahun 1644, Syech Yusuf menunaikan ibadah haji dan tinggal di Mekkah untuk beberapa lama, dimana Ia belajar kepada ulama terkemuka di Mekkah <ref> http://maktabah.org/blog/?p=2989 </ref> Syekh Yusuf juga sempat mencari ilmu ke Yaman, berguru pada Syekh Abdullah Muhammad bin Abd Al-Baqi, dan ke Damaskus untuk berguru pada Syekh Abu Al-Barakat Ayyub bin Ahmad bin Ayyub Al-Khalwati Al-Quraisyi.a. Syech Yusuf mempelajari Islam sekitar 20 tahun di Timur Tengah.<ref>http://www.awqafsa.org.za/a-tribute-to-shaykh-yusuf-of-macassar/</ref>
 
== Masa perjuangan ==