Yustinus Martir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 41:
 
{{Quote|Jauh sebelum waktu ini, ada orang-orang tertentu yang lebih kuno daripada semua filsuf terkemuka, yang saleh dan dikasihi oleh Allah, yang berkata-kata dengan Roh Ilahi, dan menubuatkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, dan yang sedang terjadi. Mereka disebut para nabi. Mereka ini saja yang melihat dan mengumumkan kebenaran bagi manusia, tidak menghormati maupun takut pada siapapun, tidak dipengaruhi oleh keinginan maupun kemuliaan, melainkan dikuasai oleh Roh Kudus. Tulisan-tulisan mereka masih terlestarikan, dan dia yang membacanya akan terbantu dalam pengetahuan mengenai hal-hal awal dan akhir, dan hal-hal yang seharusnya diketahui oleh para filsuf, kalau mereka mau percaya kepadanya. Karena mereka tidak menggunakan peragaan dalam makalah mereka, mengingat mereka adalah saksi-saksi kebenaran yang melampaui semua peragaan, dan berharga untuk diyakini; dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan yang sedang terjadi, mendorongmu untuk menyetujui perkataan-perkataan mereka, meskipun, sesungguhnya, mereka harus dipuji karena mujizat-mujizat yang telah mereka lakukan, karena mereka memuliakan Sang Pencipta, Allah dan Bapa segala sesuatu, dan memberitakan Putra-Nya, Sang Kristus [yang diutus] oleh-Nya: yang, sesungguhnya, para nabi-nabi palsu, yang dipenuhi dengan roh kotor pembohong, tidak pernah maupun tidak melakukannya, tetapi berupaya melakukan tindakan mengagumkan dengan tujuan mencengangkan manusia, dan memuliakan roh-roh dan setan-setan yang sesat. Tetapi berdoalah agar, di atas segala sesuatu, gerbang-gerbang cahaya boleh dibukakan untukmu; karena hal-hal ini tidak dapat diterima atau dipahami oleh semu, tetapi hanya oleh orang-orang yang diberi hikmat oleh Allah dan Kristus-Nya.<ref name=Dialogue />}}
 
<!--
MovedTergerak byoleh theargumen agedorang man'stua argumentitu, JustinYustin renouncedmeninggalkan bothiman hisagamawinya formeryang religiousdulu faithdan andlatar hisbelakang philosophical backgroundfilsafatnya, choosingsebaliknya insteadmemilih tountuk re-dedicatemendedikasikan hishidupnya life to the service ofkepada thepelayanan DivineIlahi. HisKepercayaan newfoundbarunya convictionstambah weredikuatkan onlyoleh bolsteredkehidupan byasketik theorang-orang asceticKristen livesmula-mula ofdan thecontoh-contoh earlykepahlawanan Christianspara andsyuhada, thedi heroicmana examplekesalehan ofmereka themeyakinkannya [[martyr]]s,akan whose piety convinced him of thekeunggulan moral anddan spiritual superioritydoktrin of Christian doctrineKristen. As a resultAkibatnya, hesejak thenceforthitu decidedia thatmemutuskan thebahwa only optionsatu-satunya forpilihan himuntuknya wasadalah tountuk travelbepergian throughoutke theseluruh landnegeri, spreadingmenyebarkan thepengetahuan knowledgeKristen of Christianity as thesebagai "truefilsafat philosophysejati." Konversinya Hisumumnya conversiondianggap isterjadi commonlydi assumedkota to have taken place at Ephesus[[Efesus]]<ref name="J. Quasten, p.196-7">J. Quasten, ''Patrology, Volume 1: The Beginnings of Patristic Literature'' (Allen, TX: Christian Classics, 1983), p.197.</ref><ref>Plummer, 2002 p.15.</ref> thoughmeskipun itdapat maysaja haveterjadi occurreddi anywherejalanan on the road fromantara ''SyriaSiria Palestina'' tosampai ke RomeRoma.<ref>Skarsaune, ''The proof from prophecy,''pp.245-6 and notes 1 and 2.</ref>
 
-->
[[Berkas:Mosaic of St. Justin Martyr, Mount of the Beatitudes.jpg|jmpl|ka|[[Mosaik]] pemenggalan kepala Yustinus Martir.]]<!--
He then adopted the dress of a philosopher himself and traveled about teaching. During the reign of [[Antoninus Pius]] (138-161), he arrived in [[Rome]] and started his own school. [[Tatian]] was one of his pupils.<ref>Marian Hillar, ''From Logos to Trinity: The Evolution of Religious Beliefs from Pythagoras to Tertullian'', page 139 (Cambridge University Press, 2012). {{ISBN|978-1-107-01330-8}}</ref> In the reign of [[Marcus Aurelius]], after disputing with the [[Cynicism (philosophy)|cynic]] philosopher [[Crescens the Cynic|Crescens]], he was denounced by the latter to the authorities, according to Tatian (Address to the Greeks 19) and Eusebius (HE IV 16.7-8). Justin was tried, together with six companions, by [[Junius Rusticus]], who was urban prefect from 163-167, and was [[beheading|beheaded]]. Though the precise year of his death is uncertain, it can reasonably be dated by the prefectoral term of Rusticus (who governed from 162 and 168). The martyrdom of Justin preserves the court record of the trial.<ref name="J. Quasten, p.196-7"/>