Kesultanan Samudera Pasai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.68.129.246 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Rachmat04
Tag: Pengembalian
perubahan kerajaan hingga besar
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Baris 1:
kesultanan terganteng didunia ialah matthew kadmiel.
{{Infobox Former Country
|native_name = ''Samudera Darussalam''
|conventional_long_name = Kesultanan Pasai
|common_name = Pasai
|continent = Asia
|region = [[Asia Tenggara]]
|country = [[Indonesia]]
|religion = [[Islam]]
|image_flag =
|image_coat =
|symbol_type =
|p1 =
|p2 =
|s1 = Imperium Portugis
|s2 = Kesultanan Aceh
|flag_p1 =
|flag_p2 =
|flag_s1 = Flag Portugal (1640).svg
|flag_s2 = Flag of the Aceh Sultanate.png
|year_start = 1267
|year_end = 1521
|date_start =
|date_end =
|event_start =
|event_end = Invasi Portugis
|image_map = Pasai.jpg
|capital = Pasai
|common_languages = [[Bahasa Melayu|Melayu]]
|government_type = Monarki
|title_leader = Sultan
|currency = Koin emas dan perak
|footnotes =
}}
 
'''Kesultanan Pasai''', juga dikenal dengan '''Samudera Darussalam''', atau '''Samudera Pasai''', adalah [[kerajaan]] [[Islam]] yang terletak di pesisir pantai utara [[Sumatera]], kurang lebih di sekitar [[Kota Lhokseumawe]] dan [[Kabupaten Aceh Utara|Aceh Utara]], Provinsi [[Aceh]], [[Indonesia]].
 
Belum begitu banyak bukti arkeologis tentang kerajaan ini untuk dapat digunakan sebagai bahan kajian sejarah.<ref>Ricklefs, M.C., (1991), ''A History of Modern Indonesia since c.1300'', 2nd Edition, Stanford: Stanford University Press, hlm. 15, ISBN 0-333-57690-X.</ref> Namun beberapa sejarahwan memulai menelusuri keberadaan kerajaan ini bersumberkan dari [[Hikayat Raja-raja Pasai]],<ref name="Hill">Hill, A. H., (1960), ''[[Hikayat Raja-raja Pasai]]'', Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland, London. Library, MBRAS.</ref> dan ini dikaitkan dengan beberapa makam raja serta penemuan koin berbahan emas dan perak dengan tertera nama rajanya.<ref>Wicks, R. S., (1992), ''Money, markets, and trade in early Southeast Asia: the development of indigenous monetary systems to AD 1400'', SEAP Publications, ISBN 0-87727-710-9.</ref>
 
Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar [[Malik al-Saleh|Sultan Malik as-Saleh]], sekitar tahun [[1267]]. Keberadaan kerajaan ini juga tercantum dalam kitab ''Rihlah ila l-Masyriq'' (Pengembaraan ke Timur) karya ''[[Ibnu Batutah|Abu Abdullah ibn Batuthah]]'' (1304–1368), musafir [[Maroko]] yang singgah ke negeri ini pada tahun [[1345]]. Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah serangan ihsan [[Portugal]] pada tahun [[1521]].
 
== Pembentukan awal ==
Berdasarkan ''[[Hikayat Raja-raja Pasai]]'', menceritakan tentang pendirian Pasai oleh Marah Silu, setelah sebelumnya ia menggantikan seorang raja yang bernama Sultan Malik al-Nasser.<ref name="Hill">Hill, A. H., (1960), ''[[Hikayat Raja-raja Pasai]]'', Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland, London. Library, MBRAS.</ref> Marah Silu ini sebelumnya berada pada satu kawasan yang disebut dengan ''Semerlanga'' kemudian setelah naik tahta bergelar Sultan Malik as-Saleh, ia wafat pada tahun 696 H atau [[1267]] M.<ref>Moquette, Jean Pierre, (1913), ''De Oudste Vorsten van Samudra-Pase'', Rapporten van den Oudheidkundigen Dienst, Batavia, hlm. 1-12.</ref> Dalam [[Hikayat Raja-raja Pasai]] maupun [[Sulalatus Salatin]] nama Pasai dan Samudera telah dipisahkan merujuk pada dua kawasan yang berbeda, namun dalam catatan [[Tiongkok]] nama-nama tersebut tidak dibedakan sama sekali. Sementara [[Marco Polo]] dalam lawatannya mencatat beberapa daftar kerajaan yang ada di pantai timur [[Pulau Sumatera]] waktu itu, dari selatan ke utara terdapat nama ''Ferlec'' (Perlak), ''Basma'' dan ''Samara'' (Samudera).
 
Pemerintahan Sultan Malik as-Saleh kemudian dilanjutkan oleh putranya [[Muhammad Malik az-Zahir|Sultan Muhammad Malik az-Zahir]] dari perkawinannya dengan putri [[Kesultanan Perlak|Raja Perlak]]. Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik az-Zahir, koin emas sebagai mata uang telah diperkenalkan di Pasai, seiring dengan berkembangnya Pasai menjadi salah satu kawasan perdagangan sekaligus tempat pengembangan dakwah agama [[Islam]]. Kemudian sekitar tahun 1326 ia meninggal dunia dan digantikan oleh anaknya [[Mahmud Malik az-Zahir|Sultan Mahmud Malik az-Zahir]] dan memerintah sampai tahun 1345. Pada masa pemerintahannya, ia dikunjungi oleh Ibn Batuthah, kemudian menceritakan bahwa [[sultan]] di negeri '''Samatrah''' (Samudera) menyambutnya dengan penuh keramahan, dan penduduknya menganut [[Mazhab Syafi'i]].<ref>Ferrand, Gabriel, (1914), ''Relations de voyages et textes geographiques : Arabes, Persan et Turks relatifs a l'Extreme-Orient du VIIIe au XVIIIe siecles'', traduits, II, hlm. 440-450.</ref>