Syi'ah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ali Akbar (bicara | kontrib)
k Memperbaiki pengutipan berita agar berimbang dengan berita waktu itu, serta menunjukkan berbagai pandangan yang muncul dari MUI sendiri.
Ibensis (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Ali Akbar) dan mengembalikan revisi 13850096 oleh HsfBot: menghilangkan referensi dan mengubah isi konten sebelumnya.
Baris 87:
== Status ==
=== Indonesia ===
Di Indonesia, [[Suryadharma Ali]] selaku menteri agama, di gedung DPR pada 25 Januari 2012 menyatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama menyatakan Syiah bukan Islam, namun dikritik Ketua DPR waktu"Selain itu, [[Marzuki Alie]], "Menag harusnya berhati-hati dalam membuat pernyataan, apalagi sekarang sedang sidang parlemen OKI yang sebagian di antaranya  penganut Syiah. Syiah sebagai salah satu  mazhab diterima di negara manapun di dunia. Tidak ada yang menyatakan di luar Islam"<ref>{{Cite news|url=https://news.okezone.com/read/2012/01/28/339/565063/sebut-syiah-bukan-islam-menteri-agama-dikecam|title=Sebut Syiah Bukan Islam, Menteri Agama Dikecam : Okezone News|last=Okezone|newspaper=https://news.okezone.com/|language=id-ID|access-date=2018-05-03}}</ref>. Suryadharma Ali juga mengutip surat yang pernah dikeluarkan Pengurus Besar [[Nadhlatul Ulama]] (PBNU), pernah mengeluarkan surat resmi No.724/A.II.03/101997, tertanggal 14 Oktober 1997, ditandatangani Rais Am M Ilyas Ruchiyat dan Katib KH. Drs. Dawam Anwar, yang mengingatkan kepada bangsa Indonesia agar tidak terkecoh oleh propaganda Syiah dan perlunya umat Islam Indonesia memahami perbedaan prinsip ajaran Syiah dengan Islam. Pernyataan"Menag tersebutjuga berdasarmengatakan pulaKemenag apdamengeluarkan surat edaran no. D/BA.01/4865/1983 tanggal 5 Desember 1983 tentang hal ihwal mengenai golongan Syiah, menyatakan Syiah tidak sesuai dan bahkan bertentangan dengan ajaran Islam."
 
[[Majelis Ulama Indonesia]] jugasejak pernahlama telah mengeluarkan fatwa penyimpangan Syi'ah dan terus mengingatkan umat muslim seperti pada Rakernas MUI 7 Maret 1984<ref>http://www.beritasatu.com/nasional/27980-menag-syiah-bukan-islam.html</ref>. Selain itu, MUI Pusat telah menerbitkan buku panduan mengenai paham Syi’ah pada bulan September 2013 lalu berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia”.<ref>http://www.scribd.com/doc/183188603/BUKU-PANDUAN-MUI-MENGENAL-MEWASPADAI-PENYIMPANGAN-SYI-AH-DI-INDONESIA#download</ref> Di sisi lain, MUI juga pernah menyatakan tidak pernah melarang ajaran Syiah di Indonesia<ref>{{Cite web|url=http://www.bbctribunnews.com/indonesiaregional/berita_indonesia2014/201502/1003/151025_indonesia_syiah_bogor|title=Ajaran Syiah, menurut MUI, tidak dilarang di Indonesia|website=BBC News Indonesia|language=id|accessmui-date=2018minta-05umat-03}}islam-mewaspadai-aliran-syiah</ref>.
 
=== Malaysia ===
Baris 95:
 
=== Yordania ===
Pada Juli tahun 2005, Raja [[Abdullah II dari Yordania]] mengadakan sebuah Konferensi Islam Internasional yang mengundang 200 ulama dari 50 negara, dengan tema "Islam Hakiki dan Perannya dalam Masyarakat Modern" (27-29 Jumadil Ula 1426 H. / 4-6 Juli 2005 M.) Di Amman, ulama-ulama tersebut mengeluarkan sebuah pernyataan yang dikenal dengan sebutan [[Risalah Amman]], yang menyerukan toleransi dan persatuan antar [[dunia Islam|umat Islam]] dari berbagai golongan dan mazhab yang berbeda-beda, baik Sunni maupun Syi'ah.<ref name="J47">"[http://merln.ndu.edu/archive/icg/terrorismjordans911.pdf Jordan's 9/11: Dealing With Jihadi Islamism]", Crisis Group Middle East Report N°47, 23 November 2005</ref>
 
== Hubungan Sunni-Syi'ah ==