Al-Andalus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 181:
 
== Pengaruh atas Eropa ==
Al-Andalus merupakan tempat yang paling utama bagi [[Eropa]] dalam menyerap peradaban Islam, baik dalam hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar negara. Memang banyak saluran bagaimana peradaban Islam mempengaruhi Eropa, seperti Sisilia dan [[Perang Salib]], tetapi saluran yang terpenting adalah Al-Andalus.{{fact}}
{{unreferenced section|date=Juli 2015}}
Al-Andalus merupakan tempat yang paling utama bagi [[Eropa]] dalam menyerap peradaban Islam, baik dalam hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar negara. Memang banyak saluran bagaimana peradaban Islam mempengaruhi Eropa, seperti Sisilia dan [[Perang Salib]], tetapi saluran yang terpenting adalah Al-Andalus.
 
Al-Andalus merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam, baik dalam bentuk hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar negara. Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Al-Andalus berada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains di samping bangunan fisik. Yang terpenting di antaranya adalah pemikiran Ibnu Rusyd (1120-1198). Ia melepaskan belenggu taqlid dan menganjurkan kebebasan berpikir. Ia mengulas pemikiran Aristoteles dengan cara yang memikat minat semua orang yang berpikiran bebas. Ia mengedepankan sunnatullah menurut pengertian Islam terhadap [[panteisme]] dan [[antropomorfisme]] [[Kristen]]. Demikian besar pengaruhnya di Eropa, hingga di [[Eropa]] timbul gerakan Averroeisme yang menuntut kebebasan berpikir. Pihak gereja menolak pemikiran rasional yang dibawa gerakan Averroeisme ini.{{fact}}
 
Berawal dari gerakan Averroeisme inilah di Eropa kemudian lahir [[Reformasi Protestan|reformasi]] pada [[abad ke-16]] dan [[rasionalisme]] pada [[abad ke-17]]. Buku-buku Ibnu Rusyd dicetak di [[Venesia]] tahun [[1481]], [[1482]], [[1483]], [[1489]], dan [[1500]]. Bahkan edisi lengkapnya terbit pada tahun [[1553]] dan [[1557]]. Karya-karyanya juga diterbitkan pada abad ke-16 di [[Napoli]], [[Bologna]], [[Lyon]], dan [[Strasbourg]], dan di awal [[abad ke-17]] di [[Jenewa]]. Pengaruh peradaban Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibn Rusyd, ke Eropa berawal dari banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di universitas-universitas Islam di Al-Andalus, seperti yang berada di Qurthubah, [[Isybiliyyah]], [[Malaqah]], [[Gharnathah]], dan [[Salamanca]]. Selama belajar di Al-Andalus, mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya ilmuwan-ilmuwan Muslim.
Baris 190 ⟶ 189:
Pusat penerjemahan itu adalah Thulaithulah. Setelah pulang ke negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama. Universitas di Eropa adalah [[Universitas Paris]] yang didirikan pada tahun [[1231]], tiga puluh tahun setelah meninggalnya Ibnu Rusyd. Di akhir zaman pertengahan Eropa, baru berdiri 18 buah universitas. Di dalam universitas-universitas itu, ilmu yang mereka peroleh dari universitas-universitas Islam diajarkan, seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti, dan filsafat. Pemikiran filsafat yang paling banyak dipelajari adalah pemikiran [[Al-Farabi]], [[Ibnu Sina]] dan Ibnu Rusyd.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak [[abad ke-12]] itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali ([[Renaisans]]) pusaka Yunani di Eropa pada [[abad ke-14]]. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam [[bahasa Latin]]. Walaupun kaum Muslimin akhirnya terusir dari Iberia dengan cara yang sangat kejam, tetapi warisannya telah membidangi gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah: kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik ([[Renaisans Yunani]]) pada [[abad ke-14]] yang bermula di [[Italia]], gerakan reformasi pada abad ke-16, rasionalisme pada abad ke-17, dan pencerahan (''aufklärung'') pada [[abad ke-18]].{{fact}}
 
== Referensi ==