Muawiyah bin Abu Sufyan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Israel dengan palestina Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler menghilangkan referensi [ * ] |
||
Baris 1:
{{Infobox
|
|reign
|
|
|full name = Muawiyah bin Abu Sufyan
|titles = Amir Muawiyah
|successor = [[Yazid I]]
|suc-type = Pewaris
|heir
|issue = [[Yazid I]]
|royal house = Bani Abdus Syams
|father
|date of birth = [[602]]
|date
|}}▼
▲| dynasty = [[Bani Umayyah]]
▲| mother = [[Hindun binti Utbah]]
▲| religion = [[Islam]]
▲}}
'''Muawiyah bin Abu Sufyan''' ({{tahun mati dan umur|602|680}}; {{lang-ar|معاوية بن أبي سفيان}}) bergelar '''Muawiyah I''' adalah khalifah pertama dari [[Bani Umayyah]] dan juru tulis [[Nabi Muhammad]].
Muawiyah diakui oleh kalangan Sunni sebagai salah seorang
Terjadinya [[Pertempuran Shiffin|Perang Shiffin]] makin memperkukuh posisi Muawiyah dan melemahkan kekhalifahan [[Ali bin Abu Thalib]], walaupun secara militer ia dapat dikalahkan. Hal ini adalah karena keunggulan saat berdiplomasi antara [[Amru bin Ash]] (kubu Muawiyah) dengan [[Abu Musa al-Ashari|Abu Musa Al Asy'ari]] (kubu Ali) yang terjadi di akhir peperangan tersebut. Seperti halnya Amru bin Ash, Muawiyah adalah seorang administrator dan negarawan ulung. Muawiyah adalah sahabat yang kontroversial dan tindakannya sering disalahartikan.
Baris 117 ⟶ 98:
=== Membuka Qaisariyah (Caesarea) ===
[[Kaisarea|Qaisariyah]] (sekarang קֵיסָרְיָה ''Caesarea'', [[Israel|palestina)]]
=== Membuka Pesisir Syam ===
Baris 183 ⟶ 164:
* Pertama, mereka harus diqishash secepatnya sebelum baiat kepada Ali. Inilah pendapat Muawiyah dan pendukungnya. Muawiyah berpendapat jika qishash ditunda, pembunuhnya akan berbaur di kehidupan sehari-hari kaum Muslimin dan mereka akan sulit dilacak. Lagipula, Muawiyah adalah wali Utsman dan di antara saudara-saudara Utsman yang lain, Muawiyah lah yang kekuatannya paling besar.
* Kedua, mereka harus diqishash tetapi setelah Ali bisa mengendalikan keadaan sehingga tenteram kembali. Jika qishash dilaksanakan sekarang juga, maka akan berakibat keadaan makin kacau. Para perusuh akan melipatgandakan tekanannya kepada kekhalifahan. Ini adalah pendapat Ali dan pendukungnya. Mayoritas sahabat Nabi menjadi pendukung Ali.
* Ketiga, [[uzlah]] (mengasingkan diri). Ada sahabat-sahabat Nabi yang tidak mau terlibat dalam permasalahan ini dan mereka pun pindah dari pusat konflik. Mereka tidak mau berperang dengan saudara sesama mukmin. Mereka adalah [[Abdullah bin Umar]],
Inti dari permasalahan Ali-Muawiyah adalah perbedaan cara qishash ini. Muawiyah sendiri tidak mengklaim bahwa dirinya khalifah umat Islam dan tidak berniat merebut kekhalifahan. Hanyasaja ia dan penduduk Syam tidak mau [[baiat]] (sumpah setia) kepada Ali karena permasalahan terbunuhnya Utsman tersebut. Ketika kita melihat kondisi zaman Ali lewat kacamata abad modern, kita bisa dengan mudah menilai, tetapi bagi orang yang hidup di zaman itu, situasi pada saat tersebut sangat pelik. Menurut mayoritas ulama, dalam persoalan rumit itu yang lebih mendekati kebenaran adalah pendapat Ali karena bagaimanapun juga perdamaian negara lebih diutamakan.
|