Kabupaten Tanah Laut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 94:
 
=== Zaman Pendudukan Jepang (Tahun 1941 - 1945) ===
Pada tahun 1941 Kekaisaran [[Jepang]] memulai penaklukkan [[Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya|Asia Timur Raya]]. Pada tahun 1942 seluruh Kalimantan dikuasai oleh pasukan Jepang. Armada Jepang kemudian mendirikan markas di Banjarmasin dan Balikpapan.<ref name=":3" /> Pasukan yang melalui jalan laut dan mendarat di Jorong adalah yang berasal dari kesatuan Angkatan Laut (''Kaigun'') yang tiba Pelaihari tanggal 13 Februari 1942 dan terus ke Banjarmasin.<ref name=":6">{{Cite news|url=https://bubuhanbanjar.wordpress.com/2010/01/05/maluka-kinrohosi-dan-romusha/|title=Maluka, Kinrohosi, dan Romusha|last=Wajidi|first=|date=2010|work=|newspaper=Bubuhan Banjar|language=id|access-date=|via=}}</ref> Ketika Jepang datang ke Banjarmasin pertahanan Hindia Belanda lemah hingga mudah dikuasai.<ref name=":5" /> Surat kabar Kalimantan Raya No. 12 tanggal 19 Maret 1942 memberitakan bahwa pada hari Senin, 9 Februari 1942 semua badan-badan pegawai Belanda sudah tidak ada lagi di kota Pelaihari. Hari itu yang semestinya hari pasar, berubah menjadi sunyi senyap.<ref name=":6" />
 
Daerah di Tanah Laut yaitu Maluka Pada masa pendudukan Jepang di Kalimantan Selatan, dijadikan pemerintah pendudukan Jepang sebagai lapangan terbang dalam rangka Perang Asia Timur Raya. Barisan ''Kinrohosi'' dan ''[[Romusha]]'' dikerahkan Jepang untuk membuat landasan pacu (bandara Maluka), dan bunker-bunker pertahanan.<ref name=":6" /> Jepang juga mendirikan pabrik baja dan pabrik kertas di daerah Bajuin.<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/tinggalan-industri-jepang-di-tanah-laut/|title=Tinggalan Industri Jepang Di Tanah Laut|last=Gunawan|first=Edy|date=2018|website=Direktorat Jenderal Kebudayaan|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|access-date=}}</ref>