Kabupaten Tanah Laut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 61:
Perkembangan selanjutnya wilayah ''Landen Laut'' ini menjadi sebuah distrik yaitu ''District Tanah Laut''. Pada tahun 1848 Distrik Tanah Laut jadi bagian dari wilayah ''Afdeeling Binnenlanden'' atau Afdeling Pedalaman di Keresidenan Borneo (Pantai Selatan dan Timur). Pos utamanya di Tabanio dipegang oleh ''posthouder'' J. H. van Erp.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=yVVVAAAAcAAJ&vq=District%20Tanah%20Laut&dq=District%20Tanah%20Laut&hl=id&pg=PA81#v=onepage&q&f=false|title=Almanak en Naamregister van Nederlandsch-Indië|last=Hindia Belanda|first=|date=1848|publisher=Landsdrukkerij|year=|isbn=|volume=21|location=Batavia|page=|pages=|language=nl}}</ref> Kemudian berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, tanggal 27 Agustus 1849, No. 8 dalam ''[[Lembaran negara|Staatsblad]]'' (Lembaran Negara Hindia-Belanda) Tahun 1849 no. 40, Tanah Laut masuk dalam Afdeling Borneo Selatan dan Timur (''zuid-ooster-afdeeling'') beribukota di Banjarmasin.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=KJFBAAAAYAAJ&dq=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen%2C%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&pg=PA55-IA22#v=onepage&q=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen%2C%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&f=false|title=Staatsblad van Nederlandisch Indië|last=Hindia Belanda|first=|publisher=Hindia Belanda|year=1849|isbn=|location=Batavia|language=nl}}</ref>
 
[[Berkas:Manuscript map of the Banjarmasin region.jpg |left|jmpl|400px|Tanah Laut menjadi bagian wilayah ''Zuid en Ooster Afdeeling van Borneo'', peta menggambarkan keadaan pada masa [[Perang Banjar]] (1859-63), Hindia Belanda memperkuat pertahanan di beberapa daerah di Tanah Laut (Pelaihari, Tabanio, Bati-Bati, Batu Tungku)]]
 
Tahun 1859 [[Perang Banjar]] berkobar di Kalimantan Selatan.<ref name=":3" /> Pangeran Hidayat dan Tumenggung Jalil, ditambah [[Pangeran Antasari]] (cucu Pangeran Amir) dan beberapa tokoh lain memimpin penyerangan terhadap tambang-tambang dan pos-pos Belanda di Banjar. Tokoh pejuang [[Demang Lehman|Kiai Demang Leman]] serta [[Haji Buyasin]] dan Kiai Langlang dari Tanah Laut berhasil merebut benteng Belanda di Tabanio pada Agustus 1859.<ref name=":4" /> Ketika Belanda datang kembali dengan bantuan kapal perang Bone untuk merebut Benteng Tabanio, Haji Buyasin melawannya dengan gigih, sehingga serangan Belanda ini Gagal. Pada bulan Desember 1859 Benteng Haji Buyasin di Takisung diserang secara besar-besaran dan dapat di hancurkan. Haji Buyasin menyingkir ke daerah Pleihari yang akhirnya sampai ke daerah Bati-Bati.<ref>{{Cite web|url=http://tanahlautonline.blogspot.co.id/2016/10/haji-boejasin-pahlawan-muda-penakluk_19.html|title=HAJI BOEJASIN PAHLAWAN MUDA PENAKLUK FORT TABANIOW|last=Fahmi|first=Ismail|date=2016|website=ALGAZALIE|publisher=|access-date=}}</ref>