Syi'ah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 1:
{{Syi'ah}}
'''
Secara bahasa, kata "Syi'ah" adalah bentuk tunggal, sedangkan bentuk jamak-nya adalah "Syiya'an" ('''شِيَعًا'''). ''Syī`ī '' (Bahasa Arab: شيعي.) menunjuk kepada pengikut dari sekte tersebut.
== Etimologi ==
[[Berkas:Mawla.jpg|
Istilah ''Syi'ah'' berasal dari [[Bahasa Arab]] (شيعة) "Syī`ah". Lafadz ini merupakan bentuk tunggal, sedangkan bentuk pluralnya adalah "Syiya'an". Pengikut Syi'ah disebut "Syī`ī" (شيعي).
Baris 17:
== Ikhtisar ==
[[Berkas:Muslim distribution.jpg|
Syi'ah percaya bahwa [[Ahlul Bait|Keluarga Muhammad]] (yaitu para Imam Syi'ah) adalah sumber pengetahuan terbaik tentang [[Qur'an]] dan [[Islam]], guru terbaik tentang Islam setelah Nabi [[Muhammad]], dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisi [[Sunnah]].
Baris 46:
== Sekte-sekte ==
[[Berkas:Branch of Shi'a Islam.png|800px|
Aliran Syi'ah dalam sejarahnya terpecah-pecah dalam masalah Imamiyyah. Sekte terbesar adalah Dua Belas Imam, diikuti oleh Zaidiyyah dan Ismailiyyah. Ketiga kelompok terbesar itu mengikuti garis yang berbeda Imamiyyah, yakni:
Baris 96:
=== Yordania ===
Pada Juli tahun 2005, Raja [[Abdullah II dari Yordania]] mengadakan sebuah Konferensi Islam Internasional yang mengundang 200 ulama dari 50 negara, dengan tema "Islam Hakiki dan Perannya dalam Masyarakat Modern" (27-29 Jumadil Ula 1426 H. / 4-6 Juli 2005 M.) Di Amman, ulama-ulama tersebut mengeluarkan sebuah pernyataan yang dikenal dengan sebutan [[Risalah Amman]], yang menyerukan toleransi dan persatuan antar [[dunia Islam|umat Islam]] dari berbagai golongan dan mazhab yang berbeda-beda.<ref name="J47">"[http://merln.ndu.edu/archive/icg/terrorismjordans911.pdf Jordan's 9/11: Dealing With Jihadi Islamism]", Crisis Group Middle East Report N°47, 23 November 2005</ref>
== Hubungan Sunni-Syi'ah ==
Hubungan antara [[Sunni]] dan Syi'ah telah mengalami kontroversi sejak masa awal terpecahnya secara politis dan ideologis antara para pengikut [[Bani Umayyah]] dan para pengikut [[Ali bin Abi Thalib]]. Sebagian kaum Sunni menyebut kaum Syi'ah dengan nama ''Rafidhah'', yang menurut etimologi bahasa Arab bermakna ''meninggalkan''.<ref>Al-Qamus Al-Muhith, hal. 829</ref> <!--Dalam terminologi syariat Sunni, Rafidhah bermakna "mereka yang menolak ''imamah'' (kepemimpinan) [[Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab]], berlepas diri dari keduanya, dan sebagian sahabat yang mengikuti keduanya".-->
Orang Islam menganggap ''firqah'' (golongan) ini tumbuh tatkala seorang [[Yahudi]] bernama [[Abdullah bin Saba]] yang menyatakan dirinya masuk Islam, mendakwakan kecintaan terhadap [[Ahlul Bait]], terlalu memuja-muji [[Ali bin Abu Thalib]], dan menyatakan bahwa Ali mempunyai wasiat untuk mendapatkan [[khalifah|kekhalifahan]].<ref>Riwayat Ibnu 'Asakir dalam "Tarikh Dimasyq" [Sejarah Damaskus], dan Ibnu Abu Khaitsamah dalam "Tarikh"-nya, dengan sanad sahih, berikut beberapa penguat. Ini mematahkan klaim penganut agama Syiah untuk menganggap bahwa Abdullah bin Saba' itu tokoh fiktif.</ref> Syi'ah menolak keras hal ini. Menurut Syiah, Abdullah bin Saba' adalah tokoh fiktif. Namun demikian, [[An-Naubakhti]] menganggap Abdullah bin Saba' benar ada, dan menuliskan hingga belasan riwayat lengkap dengan sanad yang mutawatir bahwa Abdullah bin Saba' ada.
Namun terdapat pula kaum Syi'ah yang tidak membenarkan anggapan Sunni tersebut. Golongan [[Zaidiyyah]] misalnya, tetap menghormati sahabat Nabi yang menjadi khalifah sebelum [[Ali bin Abi Thalib]]. Mereka juga menyatakan bahwa terdapat riwayat-riwayat Sunni yang menceritakan pertentangan di antara [[Sahabat Nabi|para sahabat]] mengenai masalah imamah [[Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab|Umar]].<ref>Baca al-Ghadir, al-Muroja'ah, Akhirnya Kutemukan Kebenaran, dll</ref>
=== Istilah Rafidhah ===
|